65 mengalami kerugian. Kemudian perusahaan mengambil tindakan berupa
perbaikan dalam proses kegiatan budidaya dan pemeliharaan jamur tiram putih di kumbung produksi.
6.2.3 Keuangan
Keuangan merupakan hal yang penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Apabila keuangan dalam suatu perusahaan dapat diatur dengan baik
tentunya dapat memberikan hasil yang baik pula. Tujuan dari pengaturan keuangan yang baik untuk memaksimalkan laba yang diperoleh. Dalam
mendirikan usahanya, CV Wahyu Makmur Sejahtera menggunakan modal pribadi. Namun, modal yang berasal dari milik pribadi saja menjadi suatu
keterbatasan untuk pengembangan usaha karena modal yang dibutuhkan relatif cukup besar untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi
permintaan pelanggan serta untuk melakukan kegiatan promosi yang lebih intensif. Modal awal mendiri Usaha budidaya jamur tiram ini dimulai dengan
modal investasi sebesar Rp 150.000.000. Sistem laporan keuangannya dilakukan secara sederhana dengan mencatat jumlah investasi yang digunakan
serta jumlah pemasukan perusahaan yang diperoleh.
6.2.4 Pemasaran
Untuk menganalisis faktor pemasaran yang dilakukan oleh CV Wahyu Makmur Sejahtera, digunakan strategi bauran pemasaran marketing mix atau
yang lebih dikenal dengan 4P Product, Price, Place, dan Promotion. Analisis yang lebih jelas mengenai bauran pemasaran, dapat dilihat pada uraian di
bawah ini: 1
Produk Product Produk yang dihasilkan oleh CV Wahyu Makmur Sejahtera terdiri dari
bibit jamur tiram putih F2, baglog siap panen, dan jamur tiram putih segar. Bibit jamur tiram yang dihasilkan perusahaan yaitu bibit jamur F2, sebelumnya
perusahaan membeli bibit jamur starter F1 kemudian diturunkan menjadi bibit F2. Sebelumnya perusahaan sempat memproduksi kultur jaringan F0
dan bibit starter F1 namun hal tersebut tidak berjalan lama karena sering
66 terjadi kegagalan dalam produksinya. Sampai saat ini perusahaan hanya
memproduksi bibit jamur F2 untuk digunakan sendiri dan untuk dijual jika ada pesanan.
Selain bibit jamur tiram F2, perusahaan juga menjual baglog siap panen. Penjualan baglog hanya dilakukan jika ada pesanan, karena perusahaan
lebih mengutamakan kebutuhan baglog untuk kegiatan budidaya perusahaan yaitu sebanyak 80.000 baglog. Saat ini perusahaan mendapatkan pesanan
sebanyak 30.000 baglog setiap bulannya. Selain baglog siap panen dan bibit jamur, produk utama dari perusahaan yaitu jamur tiram putih segar. Jamur
tiram perusahaan merupakan jamur dengan kualitas yang baik. Jamur dijual kepada pedagang besar yang setiap hari mengambil ke perusahaan. Perusahaan
tidak mengantar sendiri jamur tiram yang akan dijual dengan alasan biaya transportasi yang lebih mahal.
2 Harga Price
Penetapan harga yang dilakukan oleh CV Wahyu Makmur Sejahtera meliputi harga jamur tiram, bibit jamur F2, dan baglog siap panen. Penentuan
harga ditetapkan berdasarkan biaya produksi dan harga yang berlaku dipasar. Untuk harga jamur tiram, perusahaan menetapkan harga sebesar Rp 8.000 per
kg. Untuk harga baglog siap panen Rp 1.800 per baglog, sedangkan untuk harga bibit jamur Rp 4.000 per botol.
3 Distribusi Place
Perusahaan memiliki lokasi yang strategis, tidak jauh dari jalan raya, dan didukung oleh sarana transportasi yang memadai. Perusahaan memiliki
beberapa saluran distribusi. Jamur tiram putih segar dipasarkan ke pedagang besar dan pedagang pengecer untuk dijual kembali ke pasar yang berada
diwilayah Jabodetabek, seperti Pasar Jatiwaringin, Pasar Minggu, Pasar Induk Tanggerang, Pasar Bogor, Pasar Anyar, dan lainnya. Para pembeli seperti
pedagang besar setiap hari mengangkut sendiri barang pesanannya. Selain pedagang besar dan pedagang eceran, konsumen rumah tangga juga
diperbolehkan langsung membeli ke perusahaan. Bibit jamur F2 dan baglog siap panen dipasarkan ke pengusaha atau sesama petani jamur lainnya.
67 4
Promosi Promotion Promosi dilakukan agar citra dan produk perusahaan dapat dikenal oleh
masyarakat dan calon konsumen. Kegiatan ini merupakan salah satu faktor terpenting dalam perusahaan guna memperoleh laba yang maksimal bagi
perusahaan. Namun setelah perusahaan semakin berkembang, informasi tentang keberadaan usaha ini menyebar melalui lembaga institusional atau
organisasi, misalnya melalui mahasiswa yang melakukan praktek kerja lapang dan kunjungan ke perusahaan, rekan bisnis dan petani jamur lainnya.
6.3 Identifikasi Faktor-Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan