Matriks IFE Internal Factor Evaluation

73

VII. FORMULASI STRATEGI

7.1 Tahapan Masukan Input Stage

Tahapan masukan input stage merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi strategi. Sebelumnya telah dibahas mengeni identifikasi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan di lingkungan perusahaan sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman. Faktor – faktor dari analisis lingkungan internal tersebut kemudian dijabarkan ke dalam matriks IFE Internal Factor Evaluation dan faktor – faktor dari analisis lingkungan eksternal dijabarkan ke dalam matriks EFE External Factor Evaluation.

7.1.1 Matriks IFE Internal Factor Evaluation

Berdasarkan analisis dan wawancara untuk faktor-faktor internal bagi CV.Wahyu Makmur Sejahtera, kemudian dilakukan pembobotan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner pembobotan faktor internal membandingkan setiap faktor internal yang mempengaruhi CV Wahyu Makmur Sejahtera. Hasil penilaian bobot dan rating masing-masing responden kemudian dibuat dalam bentuk matriks IFE. Matriks IFE ini juga menggunakan bobot dan rating rata-rata dari keseluruhan responden. Penilaian matriks IFE ini disusun berdasarkan pemberian kuesioner kepada lima orang responden yang terdiri dari pemilik perusahaan, pengelola, bagian produksi, Dinas Pertanian Kabupaten Bogor dan pelanggan dengan memberikan proporsi persentase tiap responden yang telah ditetapkan. Pembobotan dilakukan dengan teknik Paired Comparison yang membandingkan setiap faktor internal. Evaluasi faktor internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan Strengths dan kelemahan Weaknesses merupakan langkah identifikasi pada perusahaan. Hasil identifikasi yang dilakukan pada perusahaan, kemudian dievaluasi respon terhadap masing – masing faktor, sehingga diketahui berapa besar respon perusahaan terhadap faktor internal tersebut. Teknik tersebut dengan cara memberikan hasil pembobotan dan pemberian 74 rating yang disusun ke dalam matriks Internal Factor Evaluation IFE yang dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Matriks IFE Internal Factor Evaluation CV Wahyu Makmur Sejahtera Faktor Internal Bobot Rating Skor KEKUATAN A. Produk berkualitas 0,108 4,00 0,432 B. Lokasi tempat usaha yang strategis 0,087 3,00 0,261 C.Memproduksi dan menjual baglog dan bibit jamur tiram putih 0,089 3,80 0,337 D. Komunikasi terjalin baik antara pemilik dan karyawan 0,076 3,00 0,228 E. Memiliki badan hukum 0,079 3,20 0,253 F. Memiliki dan menjalin hubungan yang baik dengan pemasok 0,086 3,85 0,338 KELEMAHAN G. Kapasitas produksi belum optimal 0,086 1,00 0,086 H.Teknologi yang digunakan masih sederhana 0,083 2,00 0,167 I. Promosi yang dilakukan masih sederhana 0,088 1,35 0,119 J. Keterbatasan modal 0,081 1,00 0,082 K. Sistem administrasi dan pencatatan keuangan yang dilakukan masih sederhana 0,068 2,00 0,135 L. Rangkap jabatan 0,067 2,00 0,131 Total 1 30,20 2,570 Berdasarkan hasil analisis matriks IFE dapat dilihat bahwa kekuatan CV Wahyu Makmur Sejahtera adalah jamur tiram putih yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dengan skor 0,432. Bobot ini merupakan bobot terbesar diantara kekuatan lainnya. Dengan adanya kekuatan utama tersebut maka akan memberikan kepercayaan kepada konsumen untuk membeli jamur tiram putih yang dihasilkan. Kekuatan kedua yang dimiliki adalah CV Wahyu Makmur Sejahtera mampu memproduksi dan menjual baglog serta bibit jamur tiram putih. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa perusahaan yang rata – rata hanya memproduksi jamur tiram putih saja. Nilai skor kekuatan kedua ini 0,037. Kemudian kekuatan ketiga adalah memiliki dan menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dimana nilai skor 0,337. Perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan pemasok tentu dapat mempermudah dalam hal ketersediaan bahan baku untuk proses produksi. 75 Kekuatan berikutnya adalah lokasi usaha yang strategis dengan skor 0,261. Lokasi usaha ini dapat dikatakan strategis karena letaknya tidak jauh dari jalan raya dan memudahkan proses distribusi. Kekuatan kelima adalah perusahaan telah berbadan hukum dengan nilai skor 0,253. Kekuatan terahir yang dimiliki adalah komunikasi yang terjalin baik antara pemilik dan karyawan hal tersebut dapat memberikan keterbukaan kepada karyawan dalam berkomunikasi dengan pemilik. Selain itu, hubungan yang terjalin baik tersebut dapat memberikan kenyamanan kepada karyawan untuk bekerja. Nilai skor kekuatan terakhir ini sebesar 0,228. Kelemahan utama yang dimiliki perusahaan adalah keterbatasan modal, karena sumber modal yang ada hanya diperoleh dari modal pribadi pemilik perusahaan. Nilai skor kelemahan ini adalah 0,082. Kelemahan kedua adalah kapasitas produksi belum optimal dengan nilai skor sebesar 0,086. Kapasitas produksi yang belum optimal menyebabkan perusahaan belum mampu memenuhi permintaan yang ada. Kelemahan berikutnya adalah kegiatan promosi yang dilakukan masih sederhana dengan nilai skor sebesar 0,119. Kelemahan keempat adalah Adanya rangkap jabatan dalam struktur organisasi perusahaan. Saat ini perusahaan memiliki seorang pengelola yang mengurusi bagian pemasaran dan keuangan dan juga terkadang membantu dibagian produksi. Hal tersebut dapat mengakibatkan beberapa pekerjaan menjadi kurang efektif. Nilai skor kelemahan ini sebesar 0,134. Kelemahan berikutnya adalah sistem administrasi dan pencatatan keuangan masih sederhana dengan nilai skor sebesar 0,135. Kelemahan terakhir adalah teknologi yang digunakan masih sederhana dengan nilai skor sebesar 0,167.

7.1.2 Matriks EFE External Factor Evaluation