21 alternatif strategi yang layak dengan demikian memberikan dasar tujuan untuk
memilih strategi yang spesifik. Pada tahap input dapat digunakan matriks evaluasi faktor lingkungan
eksternal dan matriks evaluasi lingkungan internal. Pada tahap pencocokan dapat digunakan matriks Internal External IE dan matriks SWOT Strength-
Weakness-Opprtunities-Threats sedangkan pada tahap penetapan strategi dapat digunakan analisis QSPM Quantitative Srategic Planning Matriks
untuk mengindikasikan alternatif strategi terbaik yang dapat digunakan.
3.1.4 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi yang ada didalam suatu perusahaan merupakan suatu cita-cita atau keinginan perusahaan di masa yang akan datang yang ingin diwujudkan oleh
perusahaan. Cita-cita masa depan yang ada dalam benak pendiri yang kira-kira mewakili seluruh anggota perusahaan disebut visi. Sedangkan misi merupakan
penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan Umar 2008.
Menurut David 2008 pernyataan misi yang jelas penting untuk perumusan tujuan dan formulasi strategi yang efektif. Pernyataan misi
menjawab pertanyaan mengenai bisnis apa yang akan dijalani. Sedangkan pernyataan visi menjawab pertanyaan mengenai apa yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan. Tujuan merupakan titik sentral seluruh kegiatan perusahaan yang dapat
digunakan sebagai alat untuk penilaian prestasi. Tujuan perusahaan akan memiliki banyak manfaat pasa proses perumusan dan implementasi strategi
jika manajemen dapat merumuskan, melembagakan, mengkombinasikan dan menguatkan tujuan perusahaan.
3.1.5 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis eksternal yaitu analisis lingkungan luar perusahaan mencakup peluang yang dapat member manfaat dan ancaman yang harus dihindari.
Identifikasi peluang dan ancaman memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan misi bisnis, mendesain strategi untuk jangka panjang dan
22 mengembangkan kebijakan untuk mencapai tujuan jangka pendek. Menurut
David 2008 analisis lingkungan eksternal yaitu : 1
Kekuatan Ekonomi Aspek ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli
dan pola membeli konsumen. Faktor-faktor yang dimaksud adalah tahapan siklus bisnis yang terjadi, gejala deflasi dan inflasi yang terjadi. Kebijakan
keuangan, suku bunga, dan devaluasi atau revaluasi dalam hubungannya dengan uang asing, kebijakan fiskal serta neraca perdagangan, surplus atau
defisit dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri. 2
Kebijakan Pemerintah dan Hukum Faktor Kebijakan Pemerintah dan Hukum mempengaruhi kondisi
keadaan dunia usaha. CV.Wahyu Makmur Sejahtera merupakan salah satu bentuk perusahaan. Untuk memformulasikan strategi yang dibutuhkan, hal
yang terkait mengenai kebijakan pemerintah dan hukum pada tingkat daerah, provinsi maupun nasional.
3 Kekuatan Sosial Budaya
Aspek sosial budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan-kekuatan lain yang mempengaruhi nilai-nilai, presepsi, pilihan, dan tingkah laku yang dianut
masyarakat. Penerapan strategi yang berbeda dibutuhkan saat perusahaan menghadapi tren yang dihadapi dalam masyarakat. Tren masyarakat yang
berbeda akan menciptakan tipe konsumen yang berbeda untuk setiap barang dan jasa yang dihasilkan.
4 Kekuatan Teknologi
Teknologi meliputi pengembangan teknologi yang ada dan penciptaan teknologi baru. Kemajuan dalam teknologi berdampak pada produk, jasa,
pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses produksi, praktek pemasaran dan posisi kompetitif perusahaan.
5 Kekuatan kompetitif
Analisis kekuatan kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri untuk mengarahkan
pada aspek persaingan. Persaingan dalam suatu industri tertentu dipandang sebagai perpaduan lima kekuatan berdasarkan konsep
Porter’s Five Forces
23 Model yaitu persaingan perusahaan sejenis, ancaman masuknya pesaing baru,
potensi pengembangan produk substitusim kekuatan tawar menawar penjualpemasok, dan kekuatan tawar menawar konsumenpembeli.
a Persaingan antar perusahaan sejenis
Persaingan antar perusahaan sejenis adalah kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh perusahaan dapat
dikatakan berhasil jika telah memberikan keunggulan kompetitif di bandingkan strategi yang dijalankan pesaingnya.
b Ancaman masuknya pesaing baru
Masuknya pesaing baru dapat meningkatkan intensitas persaingan perusahaan sejenis. Perusahaan dapat masuk dengan mudah namun juga
sulit untuk masuk ke dalam industri. Maka dari itu, perlu adanya strategi yang betujuan untuk mengidentifikasi perusahaan yang berpotensi masuk ke
pasar, untuk memahami strategi pesaing baru untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada.
c Potensi pengembangan produk substitusi
Keberadaan produk substitusi menciptakan batas harga tertinggi yang dibebankan kepada konsumen sebelum konsumen beralih kepada produk
substitusi. Tekanan kompetensi yang berasal dari produk substitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk substitusi.
Salah satu cara untuk mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi adalah memantau pangsa pasar yang didapat oleh produk tersebut dan
renacana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar. d
Kekuatan tawar-menawar penjual atau pemasok Kekuatan tawar-menawar pemasok dapat mempengaruhi intensitas
persaingan jika terdapat sejumlah pemasok yang besar, sedikitnya produk substitusi yang memiliki kualitas baik, serta biaya mengganti bahan baku
yang mahal. e
Kekuatan tawar-menawar pembeli Konsumen yang membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar-menawar
menjadi kekuatan utama pembeli untuk meningkatkan intensitas persaingan industri. Perusahaan pesaing dapat menawarkan garansi yang lebih panjang
24 atau jasa khusus untuk meningkatkan loyalitas konsumen disaat kekuatan
tawar-menawar konsumen besar. Model Lima kekuatan Porter dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 . Model Lima Kekuatan Porter
Sumber : David 2008
3.1.6 Analisis Lingkungan Internal