70
6.4 Identifikasi Faktor-Faktor Peluang dan Ancaman Perusahaan
Berdasarkan identifikasi analisis lingkungan eksternal dan internal CV Wahyu Makmur Sejahtera maka diperoleh faktor strategis eksternal perusahaan
yang berupa peluang dan ancaman perusahaan. Adapun faktor-faktor strategis eksternal yang menjadi peluang bagi CV Wahyu Makmur Sejahtera adalah
sebagai berikut : 1
Pertumbuhan perekonomian yang positif Pertumbuhan perekonomian dapat dilihat dari nilai PDB Hortikultura yang
semakin meningkat dari tahun 2007 hingga 2009. Dengan terjadinya peningkatan pertumbuhan PDB tersebut, maka dapat memberikan prospek
baik untuk kegiatan pertanian dan khususnya sayuran jamur tiram putih. Selain itu perkembangan volume impor jamur pada tahun 2006 sampai 2010
mengalami peningkatan. Hal tersebut menjadi peluang bagi industri jamur untuk mengembangkan usahanya.Jamur tiram putih yang saat ini mulai
banyak diminati oleh masyarakat dapat dijadikan salah satu produk unggulan sayuran yang dapat meningkatkan pendapatan pemerintah.
2 Konsep back to nature dan tingkat kesadaran masyarakat semakin tinggi
terhadap kesehatan Kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat semakin baik. Saat ini
masyarakat mulai menyadari betapa pentingnya kesehatan. Salah satu cara untuk memperhatikan pola hidup sehat yaitu melalui konsep back to nature.
Konsep ini mengajarkan masyarakat untuk lebih baik mengkonsumsi sayuran karena sayuran memiliki gizi yang baik bagi tubuh. Salah satu
sayuran yang baik untuk dikonsumsi adalah jamur tiram putih. Jamur tiram putih yang dikonsumsi manusia dapat dijadikan bermacam-macam jenis
makanan olahan seperti keripik jamur, sop jamur, sate jamur dan lain-lain. Diharapkan dengan kesadaran masyarakat yang semakin baik tersebut dapat
dijadikan peluang perusahaan untuk terus mengembangkan usaha jamur tiram putih.
3 Adanya peran pemerintah serta lembaga yang dapat mendukung usaha
jamur tiram putih
71 Kebijakan pemerintah untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan
menengah UMKM serta koperasi diharapkan mampu untuk mengatasi masalah permodalan yang dihadapi CV.Wahyu Makmur Sejahtera.
Pemberian bantuan modal kepada UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat KUR diharapkan mampu untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Selain itu, saat ini pemerintah sudah membuat suatu pendekatan kelembagaan bagi pengusaha jamur tiram putih yang diharapkan dapat
mendukung usahanya. Adapun lembaga yang dapat mendukung usaha jamur tiram putih yaitu Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia MAJI. Selain itu
peran pemerintah seperti Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor pun diharapkan dapat menunjang seluruh usaha jamur tiram agar menjadi
lebih maju lagi. 4
Sistem teknologi dan informasi semakin berkembang Perkembangan teknologi dalam kegiatan budidaya jamur tiram putih
semakin berkembang. Salah satu teknologi yang saat ini semakin dikenal oleh usaha jamur tiram putih adalah penggunaan autoklaf. Diharapkan
dengan kemajuan teknologi tersebut dapat mempermudah dan mempercepat proses produksi agar mendapatkan hasil yang maksimal. Disamping itu,
perkembangan teknologi berupa informasi dan komunikasi dapat mempermudah perusahaan untuk kegiatan promosi.
Sedangkan faktor – faktor strategis eksternal yang menjadi ancaman
bagi CV Wahyu Makmur Sejahtera adalah sebagai berikut : 1
Kondisi iklim dan cuaca tidak menentu serta serangan hama dan penyakit Kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi
pertumbuhan jamur tiram putih. Usaha budidaya jamur tiram putih sangat bergantung kepada kondisi iklim dan cuaca. Kondisi seperti itu
mengharuskan perusahaan untuk menyiapkan perencanaan yang lebih matang untuk menghadapi keadaan tersebut.
Hama dan penyakit merupakan suatu ancaman dalam menjalankan usaha budidaya jamur tiram putih. Serangan hama dan penyakit masih mengancam
proses pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Sampai saat ini CV Wahyu Makmur Sejahtera masih belum mampu mengatasi keseluruhan baglog yang
72 terkena serangan hama dan penyakit. Sejauh ini beberapa tindakan yang
dilakukan masih terbilang sederhana, yaitu dengan memisahkan baglog yang sehat dengan baglog yang terkontaminasi hama dan penyakit. Apabila
baglog yang sudah terkontaminasi sangat tinggi makan dilakukan tindakan lebih yaitu dengan melakukan penyemprotan ruangan kumbung dengan
formalin dan alkohol. 2
Kebijakan mengenai perdagangan bebas Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan bebas yang mudah masuk ke
Indonesia dapat memicu persaingan yang sangat ketat. Produk – produk
yang bebas masuk ke Indonesia dapat mempengaruhi harga produk lokal. Produk jamur tiram putih lokal kini telah bersaing dengan produk dari
negara – negara lain seperti Cina dan Eropa. Hal tersebut tentu dapat
menjadi ancaman bagi pengusaha jamur tiram putih di Indonesia. 3
Persaingan usaha sejenis Persaingan usaha sejenis merupakan suatu ancaman bagi CV Wahyu
Makmur Sejahtera. Di Desa Pandan Asri lokasi perusahaan berdiri terdapat delapan usaha sejenis yaitu jamur tiram putih. Selain di dekat lokasi
perusahaan masih banyak usaha sejenis yang berdiri baik di Kota maupun Kabupaten Bogor. Khususnya untuk di Desa Panda Asri beberapa usaha
tersebut memiliki skala usaha yang lebih besar dibandingkan CV Wahyu Makmur Sejahtera. Selain itu, pasar yang dituju sama
– sama berada di wilayah Bogor dan Jakarta.
4 Ancaman pendatang baru
Masuknya pendatang baru ke dalam usaha jamur tiram putih dapat dikategorikan sedang karena untuk menjalankan usaha jamur tiram putih
tidaklah teknologi yang canggih. Selain itu, prospek dari usaha yang baik dan masih terbuka luas dapat membuat pendatang baru dengan mudah
masuk ke dalam industri usaha jamur tiram putih. Usaha jamur tiram putih dapat dilakukan dalama skala usaha kecil, menegah maupun besar sehingga
dapat menjadi peluang bagi para pendatang baru. Hal tersebut tentunya dapat menjadi ancaman bagi CV Wahyu Makmur Sejahtera.
73
VII. FORMULASI STRATEGI
7.1 Tahapan Masukan Input Stage
Tahapan masukan input stage merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap
formulasi strategi. Sebelumnya telah dibahas mengeni identifikasi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan di
lingkungan perusahaan sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman. Faktor
– faktor dari analisis lingkungan internal tersebut kemudian dijabarkan ke dalam matriks IFE Internal Factor Evaluation dan faktor
– faktor dari analisis lingkungan eksternal dijabarkan ke dalam matriks EFE
External Factor Evaluation.
7.1.1 Matriks IFE Internal Factor Evaluation
Berdasarkan analisis dan wawancara untuk faktor-faktor internal bagi CV.Wahyu Makmur Sejahtera, kemudian dilakukan pembobotan dengan
menggunakan kuesioner.
Kuesioner pembobotan
faktor internal
membandingkan setiap faktor internal yang mempengaruhi CV Wahyu Makmur Sejahtera. Hasil penilaian bobot dan rating masing-masing responden
kemudian dibuat dalam bentuk matriks IFE. Matriks IFE ini juga menggunakan bobot dan rating rata-rata dari keseluruhan responden. Penilaian matriks IFE
ini disusun berdasarkan pemberian kuesioner kepada lima orang responden yang terdiri dari pemilik perusahaan, pengelola, bagian produksi, Dinas
Pertanian Kabupaten Bogor dan pelanggan dengan memberikan proporsi persentase tiap responden yang telah ditetapkan. Pembobotan dilakukan
dengan teknik Paired Comparison yang membandingkan setiap faktor internal. Evaluasi faktor internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan
Strengths dan kelemahan Weaknesses merupakan langkah identifikasi
pada perusahaan. Hasil identifikasi yang dilakukan pada perusahaan, kemudian dievaluasi respon terhadap masing
– masing faktor, sehingga diketahui berapa besar respon perusahaan terhadap faktor internal tersebut.
Teknik tersebut dengan cara memberikan hasil pembobotan dan pemberian