55
VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
6.1 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Analisis lingkungan eksternal perusahaan berkaitan dengan keadaan luar perusahaan yang berpengaruh terhadap kegiatan di perusahaan.
Identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal sangat dibutuhkan karena merupakan keadaan yang tidak dapat dikendalikan secara langsung. Faktor-
faktor eksternal teridentifikasikan menggambarkan peluang dan ancaman yang dihadap oleh perusahaan yaitu kebijakan pemerintah, ekonomi, sosial, budaya,
demografi, dan teknologi, serta kompetitif diantaranya ancaman masuknya pendatang baru, persaingan antar peusahaan sejenis, ancaman produk
pengganti. Kekuatan tawar - menawar pembeli dan kekuatan tawar-menawar pemasok.
6.1.1 Ekonomi
Aspek ekonomi merupakan faktor yang berkaitan dengan sistem ekonomi suatu perusahaan beroperasi. Kondisi perekonomian suatu daerah
dapat mempengaruhi suatu kinerja perusahaan yang sedang atau berjalan. Kondisi perekonomian Indonesia secara menyeluruh dapat dikatakan
mengalami peningkatan. Hal tersebut diketahui dari impor jamur di Indonesia tahun 2006 - 2010 yang ada pada tabel 2.
Perkembangan volume impor jamur pada tahun 2006 sampai 2010 mengalami peningkatan. Hanya saja pada tahun 2006 smpai 2007 sempat
mengalami penurunan dari 3.594 ton menjadi 3.370 ton. Namun, pada tahun 2008 sampai 2010 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 peningkatan
impor jamur menjadi 3.431 ton, kemudian tahun 2008 menjadi 4.081 ton dan tahun 2010 menjadi 4.120 ton. Hal tersebut menjadi peluang bagi industri
jamur untuk mengembangkan usahanya.
6.1.2 Kebijakan Pemerintah dan Hukum
Kebijakan pemerintah dan hukum terdiri dari peraturan pemerintah, undang-undang, kebijakan pemerintah dan lembaga pemerintahan. Segala
56 kegiatan politik dan hukum dapat mempengaruhi situasi usaha yang sedang
berlangsung. Oleh karena itu, perusahaan harus senantiasa mengikuti aturan- aturan dari penentu kebijakan dunia usaha dalam hal ini lembaga pemerintahan
yang menangani sistem usaha di wilayah setempat. Kebijakan pemerintah untuk mengembangan usaha mikro, kecil seera
menengah UMKM serta koperasi semakin memperlihatkan kemajuan yang cukup baik. Program-program pemerintah mulai banyak dikeluarkan untuk
membantu mengatasi permasalahan keterbatasan modal bagi UMKM serta koperasi. Program atau kebijakan pemerintah yang dapat dimanfaatkan oleh
CV.Wahyu Makmur Sejahtera yaitu memberikan bantuan modal kepada UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat KUR. Tujuan dari KUR
adalah a untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM, b untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan
koperasi dan c untuk penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. KUR dapat diperoleh melalu beberapa bank seperti BNI, BRI. BTN.
Bukopin, Syariah dan Mandiri. Kebijakan pemerintah yang mampu mempengaruhi perkembangan
usaha di Indonesia yaitu adanya perdagangan bebas. Semakin banyaknya produk luar negeri yang masuk ke Indonesia dapat memicu terjadinya
persaingan yang sangat kuat. Jika hal tersebut terjadi tentu sangat mempengaruhi harga-harga produk lokal. Harga produk lokal dapat jatuh
dibawah harga yang telah ditetapkan. Untuk produk jamur tiram sendiri kini telah bersaing dengan negara-negara lain seperti Cina dan Eropa, sehingga hal
ini menjadi ancaman bagi produsen jamur tiram di Indonesia. Pemerintah telah membuat rintisan bagi pengembangan usaha jamur
nyang diharapkan dapat mendukung keberlangsungan usaha budidaya jamur tiram putih. Salah satunya dengan keberadaan kedua Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Bogor serta Lembaga sosial Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia MAJI :
1 Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor sebagai lembaga
pemerintah yang mendukung perkembangan usaha jamur tiram putih khususnya di Kabupaten Bogor. Dinas Pertanian dan Kehutanan selalu
57 memantau perkembangan usaha jamur tiram putih di Kabupaten Bogor.
Menurut bagian Kehutanan, jamur tiram putih masuk ke dalam bagian kehutanan karena merupakan salah satu komoditi yang tumbuh melalui
serbuk kayu. Sampai sejauh ini, Dinas Pertanian dan Kehutanan selalu rutin mendata usaha jamur tiram putih serta mengadakan penyuluhan mengenai
perkembangan usaha jamur tiram putih. 2
Lembaga asosiasi, yaitu Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia MAJI sebagai asosiasi bagi para pengusaha jamur sehingga dapat menghasilkan
kebijakan-kebijakan yang mendukung unit-unit usaha pengusahaan jamur melalui program-program standarisasi produk. Pengembangan manajemen
dan organisasi kelompok tani, dan perluasan jaringan kerja dan pemasaran. Kedua lembaga tersebut diharapkan dapat membentuk suatu jaringan kerja
dan usaha yang sinergi antara penyediaan, kegiatan produksi, pemasaran dan manajemen serta organisasi.
6.1.3 Sosial Budaya, Demografi dan Lingkungan