Pengendalian Persediaan Bahan Baku Berdasarkan Kondisi Aktual

50

4.10. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Berdasarkan Kondisi Aktual

Perusahaan Pengendalian persediaan bahan baku pada PT Jakarana Tama dilakukan oleh bagian Production Planning and Inventory Control PPIC. PPIC akan merencanakan tingkat produksi yang dilaksanakan setelah mendapat masukan dari Bagian Pemasaran mengenai jenis dan jumlah produk yang mungkin laku di pasaran. Bagian PPIC mengkonfirmasikan ke bagian produksi untuk mengetahui sumber daya dan kapasitas produksi yang ada. Setelah diketahui jumlah yang akan diproduksi, bagian PPIC akan membuat rencana produksi, jadwal produksi, dan perencanaan kebutuhan bahan baku. Sedangkan proses pembelian dan penetapan pemasok untuk mendapatkan bahan baku diserahkan ke Bagian Pembelian atau Purchase and Traffic PT. Perusahaan memiliki pabrik dengan proses yang terus menerus kontinu dalam mengerjakan produk-produk standar. Perusahaan menentukan jumlah persediaan akhir dan keadaan bahan baku di gudang setiap hari, pagi dan sore hari continous review. Pencatatan terhadap semua barang yang masuk atau keluar dari gudang juga dilakukan setiap hari oleh operator dan dilaporkan kepada bagian administrasi gudang. Pemakaian bahan baku dilakukan dengan sistem First In First Out FIFO, dengan cara ini bahan baku yang datang terlebih dahulu akan dipakai terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penurunan kualitas bahan baku karena penyimpanan yang terlalu lama. Penentuan kebutuhan bahan baku didasarkan pada pengalaman pada waktu lalu dan disesuaikan dengan rencana produksi pada bulan yang bersangkutan. Pembelian bahan baku tepung terigu dan tapioka selama periode 2008 disajikan pada Tabel 6. 51 Tabel 6. Pembelian Bahan Baku Tepung Terigu dan Tepung Tapioka Pada Tahun 2008 Bulan Tepung Terigu kg Tepung Tapioka kg Januari 350.000 17.500 Februari 280.000 16.000 Maret 242.400 33.000 April 382.825 Mei 90.000 Juni 85.550 18.000 Juli 385.825 20.000 Agustus 585.350 32.000 September 310.325 32.000 Oktober 40.000 November 257.500 32.000 Desember 165.000 Total 3.174.775 200.500 Rata-ratabulan 264.565 16.708 Sumber : Bagian Produksi, PT Jakarana Tama, 2008 Perusahaan melakukan pemesanan satu kali setiap bulannya, yaitu pada tanggal 23 pada tiap bulan. Diharapkan bahan baku yang dipesan akan tiba pada saat awal bulan yang baru, karena waktu tunggu selama tujuh hari. Oleh karena itu, perusahaan melakukan pemesanan sebanyak 12 kali selama setahun. Namun, pada tahun 2008, perusahaan tidak memesan tepung tapioka pada bulan April, Mei, Oktober, dan Desember oleh karena jumlah persediaan awal yang masih mencukupi untuk proses produksi pada periode mendatang. Oleh karena itu, perusahaan hanya melakukan delapan kali pemesanan untuk tepung tapioka. Pada tahun 2008, perusahaan memesan tepung terigu dengan total kuantitas sebesar 3.174.775 kg dan tepung tapioka sebanyak 200.500 kg. Kuantitas pemesanan dan tingkat persediaan rata-rata berdasarkan kondisi aktual perusahaan periode tahun 2008 ditunjukkan pada Tabel 7. Perusahaan melakukan pemesanan dengan jumlah yang berfluktuasi, karena jumlah pemesanan tergantung stok awal yang dimiliki oleh perusahaan. Pemesanan tepung terigu yang terbesar terjadi pada bulan Agustus yaitu sebanyak 585.350 52 kg sedangkan tapioka dipesan dalam jumlah yang terbanyak pada bulan Maret yaitu sebesar 33.000 kg. Total biaya persediaan bahan baku per tahun adalah total biaya pemesanan ditambah total biaya penyimpanan per tahunnya. Biaya pemesanan diperoleh dari banyaknya pesanan dikali biaya pemesanan setiap kali pesan. Biaya penyimpanan diperoleh dengan mengalikan biaya penyimpanan per kg per tahun dengan tingkat persediaan bahan baku rata-rata per tahun yang disimpan. Jumlah persediaan yang disimpan di gudang merupakan jumlah persediaan rata-rata yang diperoleh dari penjumlahan persediaan awal dan persediaan akhir dibagi dua. Perhitungan total biaya persediaan berdasarkan kondisi aktual perusahaan selama periode tahun 2008 diuraikan pada Lampiran 11 dan jumlah total biaya persediaan berdasarkan kondisi aktual perusahaan disajikan pada Tabel 8. Total biaya persediaan tepung terigu sebesar Rp 49,309,616 per tahun dengan biaya pemesanan Rp 8,411,988 per tahun karena melakukan 12 kali pemesanan dan biaya penyimpanan per tahun sebesar Rp 40,897,628. Sedangkan total biaya persediaan tepung tapioka per tahunnya adalah sebesar Rp 3,752,985 yang terdiri dari biaya pemesanan sebesar Rp 452,568 per tahun karena melakukan 8 kali pemesanan dan biaya penyimpanan sebesar Rp 3,300,417 per tahun. 53 Tabel 7. Kuantitas Pemesanan dan Tingkat Persediaan Rata-Rata Perusahaan Bulan Perse- diaan Awal Pembeli- an Total Perse- diaan Awal Pema- kaian Total Perse- diaan Akhir Perse- diaan Rata-rata 1. Tepung Terigu Januari 182.873 350.,000 532.873 429.725 103.148 318.011 Februari 196.498 280.000 476.498 247.025 229.473 352.986 Maret 229.898 242.400 472.298 369.450 102.848 287.573 April 233.398 382.825 616.223 338.475 277.748 446.986 Mei 275.048 90.000 365.048 145.900 219.148 292.098 Juni 219.148 85.550 304.698 124.700 179.998 242.348 Juli 222.873 385.825 608.698 409.150 199.548 404.123 Agustus 240.098 585.350 825.448 596.700 228.748 527.098 September 383.323 310.325 693.648 424.625 269.023 481.336 Oktober 385.398 40.000 425.398 244.950 180.448 302.923 November 250.048 257.500 507.548 335.600 171.948 339.748 Desember 249.798 165.000 414.798 210.025 204.773 309.786 Total 3.068.401 3.174.775 6.243.176 3.876.325 2.366.851 4.305.014 Rata-rata 255.700 264.565 520.265 323.027 197.238 358.751

2. Tepung Tapioka Januari

26.390 17.500 43.890 20.832 23.058 33.474 Februari 23.058 16.000 39.058 11.845 27.213 33.136 Maret 27.213 33.000 60.213 26.182 34.031 47.122 April 34.031 34.031 15.222 18.809 26.420 Mei 18.809 18.809 10.971 7.838 13.324 Juni 7.838 18.000 25.838 9.444 16.394 21.116 Juli 16.394 20.000 36.394 20.326 16.068 26.231 Agustus 16.068 32.000 48.068 29.407 18.661 33.365 September 18.661 32.000 50.661 21.423 29.238 39.950 Oktober 29.238 29.238 13.276 15.962 22.600 November 15.962 32.000 47.962 17.470 30.492 39.227 Desember 30.491 30.491 12.817 17.674 24.083 Total 264.153 200.500 464.653 209.215 255.438 360.046 Rata-rata 22.013 16.708 38.721 17.435 21.287 30.004 Total biaya pemesanan dan biaya penyimpanan berbeda untuk tepung terigu dan tapioka, hal ini disebabkan oleh karena berbedanya jumlah pembelian dan jumlah rata-rata persediaan yang disimpan di gudang antara tepung terigu dan tepung tapioka. Semakin besar jumlah persediaan yang disimpan di gudang, semakin besar pula biaya penyimpanannya. Begitu pula dengan biaya pemesanan, semakin besar frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan semakin besar pula biaya pemesanannya. 54 Tabel 8. Total Biaya Persediaan Bahan Baku Berdasarkan Kondisi Aktual Perusahaan Periode Tahun 2008 Bahan Baku Total Biaya PesanTahun Rp Total Biaya SimpanTahun Rp Total Biaya Persediaan Rp Tepung Terigu 8,411,988 40,897,628 49,309,616 Tepung Tapioka 452,568 3,300,417 3,752,985 Total 8.864.556 44.198.045 53,062,601

4.11. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Menggunakan