8
inventories. Selain itu, perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan barang-barang selama periode
tertentu. Dalam hal ini, perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman atau safety stock.
Berdasarkan jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas Handoko, 2000: 1.
Persediaan bahan mentah atau raw material, yaitu persediaan barang-barang berwujud, seperti baja, kayu, dan komponen-komponen lainnya yang
digunakan dalam proses produksi. Bahan mentah dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para pemasok atau dibuat sendiri oleh
perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya. 2.
Persediaan komponen-komponen rakitan atau purchased part, yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari koponen-komponen yang
diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan bahan penolong atau supplies, yaitu persediaan barang-barang
yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. Persediaan barang dalam proses atau work in process, yaitu persediaan
barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu
diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. 5.
Persediaan barang jadi atau finished goods, yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual
atau dikirim kepada pelanggan.
2.1.2. Jenis dan Tipe Persediaan
Berdasarkan sifat permintaan, persediaan dapat dibedakan atas Sumayang, 2003:
1. Independent demand permintaan bebas atas persediaan, yaitu persediaan
untuk jenis-jenis produk atau bahan baku yang permintaan atau penggunaannya tidak bergantung kepada produk atau bahan baku lain.
9
2. Dependent demand permintaan terikat atas persediaan, yaitu persediaan
untuk jenis-jenis produk atau bahan baku yang permintaan atau penggunaannya bergantung kepada produk atau bahan baku lain. Biasanya
digunakan untuk jenis-jenis persediaan komponen dan barang dalam proses untuk menghasilkan produk akhir.
2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan
Menurut Yamit 2003, terdapat empat faktor yang mempengaruhi persediaan, diantaranya :
1. Faktor waktu
Faktor yang menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum barang jadi sampai kepada konsumen. Waktu diperlukan untuk membuat
jadwal produksi, memotong bahan baku, pengiriman bahan baku, pengawasan bahan baku, produksi dan pengiriman barang jadi ke pedagang
besar atau konsumen. 2.
Faktor ketidakpastian waktu datang dari pemasok Faktor ini menyebabkan perusahaan memerlukan persediaan, agar tidak
menghambat proses produksi maupun keterlambatan pengiriman kepada konsumen. Ketidakpastian ini dapat diredam dengan mengadakan
persediaan. 3.
Faktor ketidakpastian penggunaan dari dalam perusahaan Faktor ini disebabkan oleh kesalahan dalam peramalan permintaan,
kerusakan mesin, keterlambatan operasi, bahan cacat dan berbagai kondisi lainnya.
4. Faktor ekonomis
Adanya keinginan perusahaan untuk mendapatkan alternatif biaya rendah dalam memproduksi atau membeli item dengan menentukan jumlah yang
paling ekonomis. Pembelian dalam jumlah besar memungkinkan perusahaan mendapatkan potongan harga yang dapat menurunkan biaya.
10
2.1.4. Biaya-biaya Persediaan
Biaya-biaya persediaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan persediaan dalam suatu perusahaan Ahyari, 1999. Oleh karena
itu, dalam mengambil keputusan sehubungan dengan persediaan, misalnya keputusan penentuan besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya persediaan perlu
dipertimbangkan. Biaya-biaya tersebut adalah: 1.
Biaya penyimpanan atau holding cost Biaya penyimpanan atau holding cost adalah biaya-biaya yang bervariasi
secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin
banyak atau rataan persediaan semakin tinggi. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan,
biaya modal atau opportunity cost of capital, biaya keusangan, biaya perhitungan listrik, biaya asuransi persediaan, biaya pajak persediaan, biaya
pencurian, pengerusakan, atau perampokan, biaya penanganan persediaan dan sebagainya.
2. Biaya pemesananan atau ordering cost
Pada umumnya, biaya pemesanan di luar biaya bahan dan potongan kuantitas tidak naik, apabila kuantitas pesanan bertambah besar. Biaya-
biaya pesanan meliputi pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi, upah, biaya telepon, pengeluaran surat menyurat, biaya pengepakan dan
penimbangan, biaya pemeriksaan atau inspeksi penerimaan, biaya pengiriman ke gudang, biaya utang lancar dan sebagainya.
3. Biaya penyiapan atau set-up cost
Biaya penyiapan atau set-up cost terjadi apabila bahan-bahan tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiri dalam pabrik perusahaan. Biaya-biaya ini terdiri
dari biaya mesin-mesin menganggur, biaya persiapan tenaga kerja langsung, biaya penjadwalan, biaya ekspedisi dan sebagainya.
11
4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan atau shortage cost
Biaya kehabisan atau kekurangan bahan atau shortage cost adalah biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi permintaan. Biaya-biaya
yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah kehilangan penjualan, kehilangan pelanggan, biaya pemesanan khusus, biaya ekspedisi, kehilangan
keuntungan, terganggunya operasi, tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya.
2.2. Kebijakan Pengendalian Persediaan Bahan Baku