Pengujian Mutu Bahan Baku

42 Pencatatan terhadap semua barang yang masuk atau keluar dari gudang dilakukan setiap hari oleh operator dan dilaporkan kepada bagian administrasi gudang. Bagian administrasi akan mencatat seluruh laporan yang masuk ke dalam Laporan Posisi Stock Harian LPSH. Pengontrolan terhadap bahan baku di gudang dilakukan terhadap jumlah dan keadaan bahan baku di gudang. Pengontrolan dilakukan setiap hari, pagi dan sore hari. Apabila ada kesalahan atau ketidakcocokan antara catatan dan kondisi fisik, maka bagian gudang akan membuat berita acara pemberitahuan kepada bagian administrasi

4.6.4. Pengujian Mutu Bahan Baku

Pengujian mutu bahan baku perlu dilakukan agar bahan baku yang dipakai memenuhi standar yang berlaku, sehingga tidak terjadi penyimpangan.

1. Tepung Terigu

Tepung terigu yang baik akan dilihat kemasannya, yaitu segel utuh, bersih, tidak rusak, tidak basah, tidak berjamur, dan tidak tercemar bahan lain. Tepung terigu yang telah dipesan akan diuji sifat fisik secara organoleptik pada saat bahan masuk dan pada saat akan dipakai dalam proses produksi. Uji organoleptik tepung terigu meliputi warna putih cream, kenampakan bersih, bebas dari kontaminasi, dan aroma normal. Disamping uji organoleptik, uji lainnya adalah uji kimiawi dimana kadar air maksimal sebesar 14 persen, dan uji kadar abu dengan jumlah maksimum 0.6 persen, dan kadar gluten basah minimal sebesar 30 persen serta kering minimal sebesar 10 persen. 2. Tepung Tapioka Pengujian tepung tapioka dilakukan sebelum masuk ke gudang bahan baku. Pengujian fisik terdiri dari pengamatan pada saat bahan masuk dengan standar ketentuan kemasan bersih, tidak rusak, segel utuh, tidak basah, tidak berjamur, dan tidak tercemar bahan lain. Selain itu, dilakukan uji organoleptik meliputi bentuk bubuk atau tepung, warna putih, tidak terkontaminasi, serta aroma dan rasa normal. Uji kimia yang dilakukan 43 meliputi kadar air, derajat keasaman, dan kadar abu. Kadar air yang ditetapkan maksimal 14 persen berat basah pada saat bahan akan masuk. Derajat keasaman adalah sebesar 10 persen dan kadar abu minimal 0.5 persen. 3. Air Air yang dipergunakan harus bersih baik secara kimiawi maupun mikrobiologis. Sumber air yang digunakan diambil dari tanah dalam yang ada di dalam lokasi industri. Untuk mendapatkan kualitas air sesuai dengan bahan baku mutu yang ditetapkan maka air tanah dibubuhi kaporit untuk membunuh bakteri pathogen sebelum dialirkan ke dalam reservoir. Untuk produksi, air dilewatkan filter multimedia dan khusus untuk boiler perlu dilakukan pengolahan hingga memenuhi standar air boiler.

4.7. Pemakaian Bahan Baku