Peternak memilih usaha ternak sapi perah sebagai mata pencaharian utama terdorong oleh sifat sapi perah yang dapat memberikan pendapatan secara
berkelanjutan. Disamping hal tersebut, para peternak tertarik dengan adanya kemudahan ketersediaan bahan pakan terutama pakan kosentrat dan hijauan untuk
makanan ternak, yang merupakan bahan kebutuhan pokok untuk ternak. Terdapat kemudahan yang diberikan oleh pemerintah dan lembaga lain melalui koperasi
untuk meningkatkan populasi sapi perah di peternak, adanya pasokan pakan kosentrat dari koperasi yang dijual kepada peternak secara kredit. Alasan lain
yang menjadikan ternak sapi perah sebagai usaha utama adalah adanya kepastian dan kemudahan pasar yang dikelola secara kolektif oleh koperasi.
5.5. Teknis Pelaksanaan Usaha Peternak
Teknis pelaksanaan usaha ternak sapi perah yang dijalankan meliputi pada teknis pemeliharaan sapi perah, pemberian pakan, pemerahan dan penjualan hasil.
Peternak dalam pelaksanaan pemeliharaan sapi perahnya sebagian besar menggunakan tenaga kerja keluarga, peternak yang menggunakan tenaga kerja
keluarga sebesar 96,67 persen dan 3,33 persen menggunakan tenga kerja dari luar keluarga. Peternak yang menggunakan tenaga kerja keluarga dan luar keluarga
sebesar 6,67 persen. Aktivitas harian yang dilaksanakan oleh peternak meliputi pembersihan kandang, pemberian pakan, pemberian air minum, pemerahan,
penyetoran susu ke Tempat Penerimaan Susu TPS dan pengambilan pakan hijauan. Kegiatan pembersihan kandang dilakukan dengan membersihkan lantai
kandang, peralatan dan lingkungan sekitar kandang dengan tujuan agar kotoran yang terdapat pada lantai kandang dan kotoran disekitar kandang tidak mencemari
air susu pada saat pemerahan dan sebelum penyetoran. Peternak menyadari
kebersihan kandang, peralatan dan lingkungan kandang dapat menekan jumlah bakteri yang dapat mencemari air susu sehingga air susu yang disetorkan dengan
kandungan bakteri yang rendah dapat memberikan harga yang lebih tinggi. Pembersihan lantai kandang yang dilakukan dengan membersihkan
kotoran menggunakan skop dan air pada lantai kandang. Pengunaan air untuk membersihkan lantai kandang tiap hari rata-rata sebanyak 20,93 ember atau
177,91 liter. Setelah peternak melakukan pembersihan kandang, peralatan dan lingkungan sekitar kandang, peternak melakukan pemberian pakan kosentrat.
Jenis kosentrat yang digunakan oleh peternak terdiri dari kosentrat ‘RC’, kosentrat ‘RKN’, kosentrat ‘MD’, kosentrat ‘ARAB’, kosentrat ‘PANGLONG’, ampas
tahu, onggok, mineral dan singkong. Peternak yang menggunakan masing-masing jenis kosentrat tersebut dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Persentase Peternak Responden Penelitian Di Kecamatan Cigugur yang Menggunakan Beberapa Jenis Kosentrat Tahun 2008
Jenis Kosentrat Penyedia
Pakan Harga Satuan
kg Jumlah
Pengguna Persentase
kosentrat RC Koperasi
1.950,00 27
45 kosentrat RKN
Koperasi 1.850,00
48 80
kosentrat MD Koperasi
1.400,00 13
21,67 kosentrat ARAB
Pihak lain individu
2.000,00 22
36,67 kosentrat
PANGLONG Pihak lain
individu 1.400,00
7 11,67
Ampas Tahu Pihak lain
individu 413,33
34 56,67
Onggok Pihak lain
individu 300,00
21 35
Mineral Koperasi
2.200,00 60
100 Singkong
Pihak lain individu
600,00 4
6,67
Berdasarkan tabel tersebut 80 persen peternak menggunakan pakan kosentrat jenis RKN, 45 persen menggunakan pakan jenis RC, 21,67 persen
menggunakan kosentrat jenis MD, 100 persen menggunakan mineral, yang kesemuanya disediakan oleh koperasi. Pembelian kosentrat tersebut dilakukan
oleh peternak secara kredit. Pembayaran pembelian kosentrat kekoperasi dilakukan dengan memotong hasil penjualan susu peternak tiap bulan. Pembelian
secara kredit tersbut bukan hanya untuk pembelian pakan kosentrat tetapi juga untuk pembelian mineral, pembelian obat, vitamin dan biaya pelayanan medis
serta inseminsai buatan. Jenis kosentrat yang disediakan oleh pihak lain secara individu terutama
oleh pedagang terdiri dari kosentrat jenis ARAB sebesar 36,67 persen, 11,67 persen kosentrat jenis PANGLONG, 56,67 persen ampas tahu , 35 persen onggok
dan 6,67 persen peternak menggunakan singkong. Pembelian kosentrat oleh peternak yang disediakan oleh pihak luar koperasi dilakukan secara kredit pula.
Pembayaran dilakukan dengan cara melakukan pemotongan hasil penjualan susu dari koperasi tiap bulan. Dari daftar harga pakan kosentrat yang dibeli dari
koperasi dengan dari pihak lain, harga kosentrat dari koperasi lebih mahal. Rataan harga kosentrat dari koperasi sebesar Rp 1.733,33kg sedangkan harga kosentrat
dari luar koperasi sebesar Rp 1.700kg. Dari 60 responden tersebut menunjukan bahwa dalam pemberian kosentrat peternak melakukan kombinasi yang berbeda-
beda. Peternak rata-rata memberikan kosentrat sebanyak 69,24 kghari. Jumlah
Kosentrat yang digunakan untuk sapi yang berproduksi rata-rata 58,01 kghari. Dengan rata-rata kepemilikan sapi produksi sebesar 3,28 ST maka jumlah
kosentrat yang diberikan untuk tiap satu satuan ternak sebanyak 17,69 kghari.
Pemberian kosentrat berdasarkan skala usaha yang dijalankan peternak dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14. Pemberian Kosentrat Peternak Responden Penelitian Di Kecamatan Cigugur Berdasarkan Skala Usaha Peternak Tahun 2008
Penilaian Sakala Usaha
Usaha Rakyat
Usaha Kecil
Usaha Menengah
Kepemilikan Sapi Produksi ST 3,11
4,5 11
Kepemilikan Sapi Tidak Produksi ST 1,12
3,75 8
Kepemilikan Sapi Total ST 4,23
8,25 19
Pemberian Kosentrat Sapi Produksi kg 54,23
79,82 230
Pemberian Kosentrat Sapi Tidak Produksi kg 10,03
16,80 68,00
Pemberian Kosentrat Seluruh Ternak kg 64,26
96,62 298
Rataan Pemberian Kosentrat Sapi ProduksihariST kg
17,44 17,74
20,91 Rataan Pemberian Kosentrat Sapi Tidak
ProduksihariST kg 8,96
4,48 8,50
Produksi Susu Peternak literhari 40,97
67,83 220,33
Produktivitas Sapi Perah literhariST 13,76
15,15 20,03
Dari ketiga skala usaha peternak tersebut dapat dilihat bahwa peternak dengan skala usaha menengah jumlah pemberian pakan kosentrat untuk tiap ST sapi
produksi paling tinggi sebesar 20,91 kghariST. Jumlah pemberian kosentrat untuk sapi produksi yang berpengaruh positif dan nyata terhadap produktivitas
sapi perah dalam menghasilkan susu berdampak pada produktivitas sapi perah peternak dengan skala usaha menengah paling tinggi yaitu sebesar 20,03
literhariST. Peternak skala usaha rakyat, jumlah kosentrat yang diberikan per hari untuk sapi yang berproduksi sebanyak 54,23 kg dengan kepemilikan sapi
produksi sebanyak 3,11 ST maka jumlah pemberian kosentrat untuk sapi produksi rata-rata 17,44 kghariST dan jumlah kosentrat untuk sapi yang tidak produksi
rata-rata 8,96 kghariST. Pemberian pakan kosentrat seluruh sapi sebanyak 64,26 kghari.
Peternak skala kecil memberikan kosentrat untuk sapi yang berproduksi sebanyak 79,82 kghari dengan kepemilikan sapi produksi sebanyak 4,5 ST maka
pemberian pakan kosentrat untuk sapi produksi rata-rata 17,74 kghariST, dan kosentrat yang diberikan untuk sapi yang tidak berproduksi rata-rata sebanyak
4,48 kghariST. Pemberian pakan kosentrat seluruh sapi sebanyak 96,62 kghari. Peternak skala menengah memberikan kosentrat untuk sapi produksi sebanyak
230 kghari atau 20,91 kghari ST dan pemberian kosentrat untuk seluruh ternak yang dipelihara sebanyak 298 kghari. Pakan kosentrat yang diberikan untuk sapi
yang tidak berproduksi rata-rata sebanyak 8,50 kghariST. Dari jumlah pakan kosentrat yang diberikan tersebut menunjukan peternak skala menengah
memberikan kosentrat paling banyak untuk tiap satuan ternak yang berproduksi. Selain pakan kosentrat yang digunakan peternak juga memberikan pakan
hijauan. Rata-rata jumlah hijauan yang diberikan peternak sebanyak 97,47 kghari, dari jumlah hijauan tersebut sebanyak 69,82 kghari diberikan untuk sapi yang
berproduksi. Dengan rata-rata kepemilikan sapi produksi seluruh peternak sebanyak 3,28 ST maka rata-rata jumlah hijauan yang diberikan untuk tiap satu
satuan ternak sapi yang berproduksi sebanyak 21,29 kghari. Kepemilikan sapi yang tidak produksi seluruh peternak rata-rata sebanyak 1,33 ST maka jumlah
hijauan yang diberikan untuk ternak yang tidak berproduksi sebanyak 27,65 kghari atau sebanyak 19,75 kghariST. Jumlah pemberian pakan hijauan
berdasarkan skala usaha peternak dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 15. Pemberian Hijauan Peternak Responden Penelitian Di Kecamatan Cigugur Berdasarkan Skala Usaha Peternak Tahun 2008
Penilaian Sakala Usaha
Usaha Rakyat
Usaha Kecil
Usaha Menengah
Kepemilikan Sapi Produksi ST 3,11
4,5 11
Kepemilikan Sapi Tidak Produksi ST 1,12
3,75 8
Kepemilikan Sapi Total ST 4,23
8,25 19
Pemberian Hijauan Sapi Produksi kg 65,86
107,50 220,00
Pemberian Hijauan Sapi Tidak Produksi kg 25,25
31,00 158,00
Pemberian Hijauan Seluruh Ternak kg 91,11
138,50 378,00
Rataan Pemberian Hijauan Sapi ProduksihariST kg
21,18 23,89
20,00 Rataan Pemberian Hijauan Sapi Tidak
ProduksihariST kg 22,54
8,27 19,75
Produksi Susu Peternak literhari 40,97
67,83 220,33
Produktivitas Sapi Perah literhariST 13,76
15,15 20,03
Berdasarkan skala usaha yang dijalankan peternak, dapat diketahui peternak skala usaha rakyat jumlah hijauan yang diberikan per hari untuk sapi
yang berproduksi sebanyak 65,86 kg dengan kepemilikan sapi produksi sebanyak 3,11 ST maka jumlah pemberian hijauan untuk sapi produksi rata-rata 21,18
kghariST dan jumlah hijauan untuk sapi yang tidak produksi rata-rata 22,54 kghariST. Pemberian pakan hijauan seluruh sapi sebanyak 91,11 kghari.
Peternak skala kecil memberikan hijauan untuk sapi yang berproduksi sebanyak 107,50 kghari dengan kepemilikan sapi produksi sebanyak 4,5 ST maka
pemberian pakan hijauan untuk sapi produksi rata-rata 23,89 kghariST, dan hijauan yang diberikan untuk sapi yang tidak berproduksi rata-rata sebanyak 8,27
kghariST. Pemberian pakan hijauan seluruh sapi sebanyak 138,50 kghari. Peternak skala menengah memberikan hijauan untuk sapi produksi sebanyak 220
kghari atau 20 kghari ST dan pemberian hijauan untuk seluruh ternak yang dipelihara sebanyak 378 kghari. Pakan kosentrat yang diberikan untuk sapi yang
tidak berproduksi rata-rata sebanyak 8,50 kghariST. Dari jumlah pakan hijauan
yang diberikan tersebut menunjukan peternak skala kecil memberikan hijauan paling banyak untuk tiap satuan ternak yang berproduksi.
Jumlah penggunaan pakan kosentrat dan hijauan untuk sapi yang berproduksi sebanyak 127,83 kghari, dengan rata-rata pemberian untuk tiap satu
satuan ternak sapi yang berproduksi sebanyak 38,97 kghari. Untuk sapi yang tidak berproduksi jumlah pakan kosentrat dan hijauan yang diberikan sebanyak
38,88 kghari dengan rata-rata pemberian untuk tiap satu satuan ternak sapi yang tidak berproduksi sebanyak 29,23 kghari. Jumlah pakan kosentrat dan hijauan
yang diberikan peternak untuk sapi produksi dapat dilihat pada tabel 16. Tabel 16. Pemberian Pakan dan Produksi Susu Peternak Di
Kecamatan Cigugur Berdasarkan Skala Usaha Peternak Tahun 2008
Penilaian Sakala Usaha
Usaha Rakyat
Usaha Kecil
Usaha Menengah
Pakan Hijauan Seluruh Sapi Produksi kg 65,86
107,50 220,00
Pakan Hijauan Seluruh Sapi Tidak Produksi kg 25,25
31,00 158,00
Pakan Hijauan Seluruh Ternak kg 91,11
138,50 378,00
Pakan Kosentrat Seluruh Sapi Produksi kg 54,23
79,82 230,00
Pakan Kosentrat Seluruh Sapi Tidak Produksi kg 10,03
16,80 68,00
Pakan Kosentrat Seluruh Ternak kg 64,26
96,62 298,00
Rataan Pakan Hijauan Sapi ProduksihariST kg 21,18
23,89 20,00
Rataan Pakan Hijauan Sapi Tidak ProduksihariST kg
22,54 8,27
19,75 Rataan Pakan Kosentrat Sapi ProduksihariST kg
17,44 17,74
20,91 Rataan Pakan Kosentrat Sapi Tidak
ProduksihariST kg 8,96
4,48 8,50
Rataan Pakan Kosentrat dan Hijauan Sapi ProduksihariST kg
38,62 41,63
40,91 Rataan Pemberian Kosentrat dan Hijauan Sapi
Tidak ProduksihariST kg 31,50
12,75 28,25
Pemberian Kosentrat dan Hijauan Seluruh Sapi Produksi kghari
120,09 187,32
450,00 Pemberian Kosentrat dan Hijauan Seluruh Sapi
Tidak Produksi kghari 35,28
47,80 226,00
Pemberian Kosentrat dan Hijauan Seluruh Ternak kghari
155,37 235,12
676,00 Produksi Susu Peternak literhari
40,97 67,83
220,33 Produktivitas Sapi Perah literhariST
13,76 15,15
20,03
Produktivitas sapi perah peternak skala usaha menengah paling tinggi yaitu 20,03 literhariST. Hal tersebut dikarenakan pemberian pakan kosentrat
peternak skala menengah paling tinggi yaitu 20,91 kghariST. Meskipun total pemberian pakan kosentrat dan hijauan untuk sapi produksi peternak skala kecil
memiliki jumlah yang paling besar yaitu 41,63 kghariST namun produktivitas sapi perah peternak skala menengah paling tinggi. Hal tersebut dikarenakan
konversi pakan kosentrat terhadap produksi susu lebih besar dibandingkan konversi pakan hijauan terhadap produksi susu. Rataan konversi pakan kosentrat
terhadap produksi susu sebesar 0,85 dan konversi pakan hijauan sebesar 0,75. Konversi pakan kosentrat sebesar 0,85 artinya setiap kilogram kosentrat akan
menghasilkan 0,85 liter susu. Kombinasi jumlah pemberian pakan kosentrat dan pakan hijauan, selain
akan berpengaruh terhadap produksi juga akan berpengaruh terhadap besarnya biaya pakan. Untuk mengurangi besarnya biaya pakan dengan produksi yang tetap
dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah pemberian hijauan dan mengurangi jumlah pemberian pakan kosentrat. Hal tersebut dapat dilakukan karena jumlah
pemberian pakan kosentrat dan pakan hijauan berpengaruh positif dan nyata terhadap produktivitas sapi perah ditingkat peternak.
Pemberian pakan kosentrat dan hijauan ini dilakukan oleh peternak dua kali dalam sehari yaitu, pagi dan sore. Hijauan yang digunakan oleh 96,33 persen
peternak diperoleh dengan cara mencari sendiri dengan rata-rata waktu yang digunakan selama 1,83 jamhari dan 3,33 persen peternak memperoleh hijauan
dengan cara membeli. Jenis hijauan yang digunakan oleh peternak terdiri dari jerami padi, rumput gajah dan rumput lapangan. Selain pemberian pakan kosentrat
dan pakan hijauan, peternak memberikan air minum untuk ternaknya secara rutin. Pemberian air minum ini dilakukan sebagian besar peternak dengan selalu
menyediakan air minum pada bak khusus. Jumlah air minum yang diberikan untuk ternak rata-rata sebanyak 24,93 emberhari atau 211,91 literhari.
Aktivitas harian yang dilakukan peternak setelah membersihkan peralatan kandang, lantai dan lingkungan sekitar kandang serta pemberian pakan kosentrat,
peternak melakukan pemerahan. Pemerahan dilakukan dua kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari. Rentang waktu mulai pemerahan pada pagi hari yaitu berkisar
antara pukul 05:30 WIB sampai 07:00 WIB dan rentang waktu selesai pemerahan berkisar antara pukul 06:00 WIB sampai 07:30 WIB. Pemerahan sore mulai
dilakukan oleh peternak dengan kisaran waktu antara pukul 15:00 WIB sampai pukul 16:15 WIB dan renatang waktu selesai pemerahan yaitu pukul 15:30 WIB
sampai pukul 17:00 WIB. Sebelum dilakukan pemerahan ambing susu terlebih dahulu dibersihkan begitu pula setelah pemerahan. Rata-rata penggunaan air
untuk pemerahan sebanyak 22,18 emberhari atau 188,53 literhari, sehingga total penggunaan air untuk aktifitas harian dalam usaha sapi perah rata-rata sebanyak
68,05 ember atau 578,43 literhari. Waktu penyetoran susu ke Tempat Penerimaan Susu TPS berkisar antara 5 – 15 menit setelah pemerahan. Susu yang ditampung
di TPS dilakukan penyampelan dan pengukuran jumlah susu yang disetorkan. Kemudian susu tersebut akan di tampung di koperasi pada unit pendingin susu
yang selanjutnya akan di kirim ke Industri Pengolahan Susu IPS. Jumlah produksi susu, penggunaan pakan dan alokasi susu peternak dapat dilihat pada
tebel 17.
Tabel 17. Pemberian Pakan, Produksi Susu dan Alokasi Susu Peternak Responden Penelitian Di Kecamatan Cigugur Tahun 2008
Penilaian Sakala Usaha
Usaha Rakyat
Usaha Kecil
Usaha Menengah
Rataan Pemberian Kosentrat Sapi ProduksihariST kg
17,44 17,74
20,91 Rataan Pemberian Kosentrat Sapi Tidak
ProduksihariST kg 8,96
4,48 8,50
Rataan Pemberian Hijauan Sapi ProduksihariST kg
21,18 23,89
20,00 Rataan Pemberian Hijauan Sapi Tidak
ProduksihariST kg 22,54
8,27 19,75
Jumlah Pakan Sapi ProduksihariST kg 38,62
41,63 40.91
Produksi Susuhari liter 40,97
67,83 220,33
Produksi SusuhariST liter 13,76
15,15 20,03
Rataan Masa Laktasi Sapi Produksi bulan 6,26
6,88 4,64
Penjualan Susu Kekoperasi 92,78
91,61 86,23
Susu Untuk Konsumsi Keluarga 0,52
0,49 0,15
Susu Untuk Pakan Pedet 6,70
7,90 13,62
Rata-rata jumlah produksi susu peternak sebanyak 44,85 literhari, dari produksi tersebut susu yang disetorkan ke koperasi sebanyak 41,39 literhari, hal
tersebut dikarenakan produksi susu harian tersebut digunakan untuk pemberian pakan pedet yang belum disapih. Rata-rata jumlah susu yang di gunakan untuk
pakan pedet sebanyak 3,28 literhari. Rata-rata sapi laktasi yang berproduksi untuk tiap satu satuan ternak sebanyak 13,91 literhari. Dari sapi yang berproduksi
tersebut rata-rata masa laktasi selama 6,25 bulan, menurut Sudono 1983 masa laktasi tersebut merupakan masa laktasi saat berproduksi tinggi.
Produksi susu peternak tersebut 92,63 persen dijual ke koperasi, 0,51 persen dijual keluar koperasi dan 6,86 persen digunakan untuk susu pakan pedet.
Penjualan susu keluar koperasi pada umumnya digunakan untuk konsumsi keluarga. Produksi susu peternak skala usaha rakyat sebanyak 40,97 literhari
dengan kepemilikan sapi laktasi produksi sebanyak 3,11 ST maka rataan produksi
susu sebanyak 13,76 literhariST. Produksi susu peternak skala usaha rakyat 92,78 persen dijual ke koperasi, 0,52 dijual keluar koperasi dan 6,70 persen
digunakan untuk susu pakan pedet yang dipelihara peternak. Produksi susu peternak skala kecil sebanyak 67,83 literhari, dengan kepemilikan sapi laktasi
produksi sebanyak 4,5 ST maka rataan produksi sebanyak 15,15 literhariST. Produksi susu skala kecil sebesar 91,61 persen dijual ke koperasi, 0,49 persen di
jual keluar koperasi dan 7,90 persen digunakan untuk susu pakan pedet yang dipelihara peternak.
Produksi susu peternak skala menengah sebanyak 220,33 literhari, dengan kepemilikan sapi laktasi produksi sebanyak 11 ST maka rataan produksi sebanyak
atau 20,03 literhariST. Produksi susu skala menengah sebesar 86,23 persen dijual ke koperasi, 0,15 persen di jual keluar koperasi dan 13,62 persen digunakan
untuk susu pakan pedet yang dipelihara peternak. Peternak skala menengah memiliki produksi susu per satuan ternak per hari paling tinggi, hal tersebut
dikarenakan pemberian kosentratnya paling tinggi yaitu 20,91 kghariST. Selain pemberian kosentrat, peternak skala menengah memiliki sapi laktasi dengan rata-
rata masa laktasi paling kecil yaitu 4,64 bulan. Masa laktasi berpengaruh negatif dan nyata terhadap produktivitas sapi perah ditingkat peternak.
5.6. Analisis Penerimaan dan Biaya Usaha Ternak Sapi Perah