Tabel 27. Pengelompokan Peternak Responden Penelitian Berdasarkan Tingkat RC Rasio Yang Diperoleh Dari Usaha Ternak Sapi Perah Tahun 2008
Tingkat RC Rasio Jumlah Peternak
Persentase Persentase Sapi
Laktasi Rendah 1,00
19 31,67
63,55 Sedang 1,00 – 1,21
21 35,00
77,92 Tinggi 1,21
20 33,33
81,29 Jumlah
60 100,00
- Persentase peternak yang memiliki kriteria usaha ternaknya masih layak
untuk dijalankan dan memberikan keuntungan sebesar 68,33 persen dan 31,67 persen peternak memiliki nilai RC rasio kurang dari satu. Peternak yang memiliki
RC rasio kurang dari satu tersebut dikarenakan rata-rata persentase sapi laktasi yang berproduksi hanya sebesar 63,55 persen sementara rata-rata persentase sapi
laktasi yang berproduksi untuk peternak yang memiliki RC rasio tingkat sedang yaitu 77,92 persen dan peternak yang memiliki RC rasio tinggi nilai persentase
sapi laktasi yang berproduksi sebesar 81,29 persen. Dengan makin kecilnya persentase sapi yang berproduksi menyebabkan biaya untuk sapi yang tidak
berproduksi lebih tinggi di bandingkan dengan peternak yang memiliki persentase sapi laktasi produksi yang lebih besar. Peternak yang memiliki RC rasio kurang
dari satu, untuk meningkatkan nilai RC rasionya perlu mengefisienkan jumlah ternak sapi yang berproduksi dengan sapi yang tidak berproduksi, hingga
persentase sapi laktasi yang berproduksi mencapai 81,29 persen.
5.8. Kegiatan Koperasi Yang Dilaksanakan Sebagai Pelayanan Peternak
Koperasi dalam fungsinya sebagai badan usaha yang memiliki peran utama dalam kegiatan perekonomian rakyat, sehingga keberadaannya diharapkan
dapat meningkatkan pertumbuhan yang menjamin pemerataan dan stabilitas nasional Suwandi, 1985. Peran yang dapat diberikan koperasi dapat berupa
pelayanan yang diberikan terhadap anggotanya. Pelayanan yang diberikan koperasi terhadap peternak yaitu penyediaan pakan kosentrat untuk peternak,
mineral, obat-obatan, vitamin, Inseminasi Buatan IB, pelayanan medis terhadap ternak, pinjaman dari koperasi tanpa bunga, fasilitator dan mediator bantuan
pemerintah dan kredit perbankan dengan bunga ringan terhadap peternak dan pelaksana pemasaran susu peternak ke Industri Pengolahan Susu IPS.
Aktivitas harian yang dominan dilaksanakan koperasi yaitu penjemputan susu peternak ke tiap Tempat Penerimaan Susu TPS, pembuatan pakan kosentrat
dan pendistribusian ke peternak serta pelayanan medis. Penjemputan susu ke TPS tersebut dilakukan untuk mempermudah dan meringankan peternak dalam
mengirimkan susu ke koperasi. Saat ini koperasi memiliki TPS yang tersebar diseluruh wilayah, tempat dimana peternak menjalankan usahanya. Peternak yang
telah selesai melakukan pemerahan dapat dengan cepat menyetorkan susunya ke TPS. Penanganan susu peternak yang lambat, baik oleh peternak ataupun koperasi
akan menyebabkan kandungan mikro organisme dalam air susu lebih tinggi. Kandungan bakteri dalam air susu lebih tinggi dapat menyebabkan harga susu
menjadi lebih rendah, Susu dari peternak yang dikumpulkan di TPS akan di tampung di unit
pendinginan susu koperasi MCU untuk kemudian di pasarkan ke IPS. Beberapa industri pengolahan susu yang menjadi pasar penjualan susu peternak diantaranya,
PT Indomilk, PT Indolakto dan PT Ultra Jaya. Penetapan harga susu yang diterima oleh koperasi ditentukan oleh kandungan lemak, bahan kering tanpa
lemak, total bahan kering, berat jenis, kandungan residual bahan kimia atau obat, kandungan bakteri dan kadar air. Penetapan harga susu yang diterima peternak
ditentukan oleh kandungan lemak, bahan kering tanpa lemak, total bahan kering, berat jenis, kadar air, kandungan bakteri, dan biaya operasional koperasi. Harga
susu peternak dari IPS akan dipotong biaya operasional koperasi, setelah pemotongan tersebut akan menjadi harga susu yang diterima oleh peternak. Saat
ini biaya operasinal koperasi sebesar Rp 750-800 liter. Dengan rataan harga susu peternak sebesar Rp 3.127,-liter maka bagian yang diperoleh peternak dari harga
susu yang dijualnya sebesar 74,42 - 76,02 persen. Upaya menekan kandungan bakteri dengan melakukan penanganan susu dengan higienis dan cepat,
meningkatkan kualitas susu peternak, mengefisienkan pembiayaan operasional koperasi dan meningkatkan produksi susu di tingkat peternak dapat meningkatkan
harga susu peternak sehingga penerimaan peternak dapat meningkat. Peningkatan kualitas susu ini dapat ditempuh peternak dengan
memberikan pakan yang berkualitas sesuai dengan standar pakan ternak sapi perah, baik kosentrat ataupun hijauan. Kegiatan pembuatan pakan kosentrat yang
dilakukan oleh koperasi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan peternak, KSU Karya Nugraha saat ini memproduksi pakan dengan merek RKN, pakan RC dan
MD disediakan oleh koperasi dengan membeli dari pabrik pembuatan pakan ternak. Pakan yang di produksi dan disediakan koperasi akan didistribusikan
kepada peternak oleh koperasi dengan membebankan biaya ongkos angkut kepada peternak. Beban biaya ongkos angkut ini sebesar Rp 50 kg disatukan menjadi
harga pakan yang di terima oleh peternak. Upaya menjaga ketersediaan pakan kosentrat dengan kualitas yang sesuai dengan standar pakan sapi perah akan
memberikan pengaruh terhadap kualitas dan kuantitas produksi susu di tingkat peternak. Pakan yang diberikan untuk sapi perah selain pakan kosentrat yaitu
pakan hijauan. Saat ini peternak mendapatkan pakan hijauan dengan cara mencari sendiri, belum terdapat upaya dari koperasi untuk menyediakan hijauan yang
berkualitas baik untuk peternak. Pelayanan koperasi dalam menjaga kestabilan kesehatan dan reproduksi
ternak merupakan aktivitas harian yang diberikan koperasi terhadap peternak melalui petugas pelayanan medis, KSU Karya Nugraha memiliki tenaga medis
sebanyak 4 orang. Keterampilan yang dimiliki petugas pelayanan medis ini akan menentukan hasil yang diterima peternak. Pelayanan inseminasi buatan sebagai
jalan untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas harus diupayakan koperasi dengan menggunakan semen pejantan yang memiliki kualitas baik terutama dalam
produksi susu. Sehingga salah satu upaya yang dapat ditempuh peternak dan koperasi untuk meningkatkan produktivitas sapi yang dipelihara yaitu dengan
melakukan perkawinan dengan bibit yang berkualitas. Upaya untuk meningkatkan populasi ternak yang dipelihara peternak,
koperasi melakukan program kerjasama dengan perbankan swasta untuk memberikan kredit pinjaman dengan bunga ringan. KSU Karya Nugraha saat ini
melakukan kerjasama dengan PT Bank Mandiri Tbk dalam menyalurkan dan mengelola pinjaman peternak yang diberikan untuk meningkatkan populasi sapi.
Uapaya tersebut dilakukan koperasi untuk meningkatkan jumlah produksi susu di tingkat peternak. Upaya yang dapat dilakukan koperasi yang dapat mempengaruhi
produksi susu di tingkat peternak yaitu pembuatan dan penyediaan pakan kosentrat, penyaluran kredit pinjaman bunga ringan dalam meningkatkan populasi
sapi peternak, membantu modal usaha harian peternak dengan menyediakan pinjaman tanpa bunga terhadap peternak.
2 2
. .
tailed Sig
Asymp −
Untuk menilai peran KSU Karya Nugraha terhadap anggotanya yaitu membandingkan tingkat RC rasio peternak yang mendapatkan pelayanan penuh
dari koperasi dengan peternak yang tidak sepenuhnya mendapatkan pelayanan dari koperasi. Pelayanan yang dinilai tersebut terutama pada pembelian kosentrat
oleh peternak dari koperasi dengan peternak yang tidak melakukan pembelian kosentrat dari koperasi. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji
Mann-Whitney menunjukan terdapat perbedaan yang nyata antara tingkat
keuntungan anggota koperasi yang mendapatkan pelayanan penuh dari koperasi dengan anggota yang tidak mendapatkan pelayanan penuh dari koperasi. Nilai
tersebut ditunjukan dengan nilai sebesar 0,015 yang lebih kecil dari α 0,05. Rata-rata RC rasio peternak yang mendapatkan
pelayanan penuh dari koperasi sebesar 1,08 dan peternak yang tidak mendapatkan pelayanan penuh dari koperasi memiliki rata-rata RC rasio sbesar 1,29. Dengan
uji tersebut menunjukan peternak yang tidak membeli pakan dari koperasi mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
5.9. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Sapi Perah Peternak