Analisis Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah

C. Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan uji normal P-Plot. Deteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan : a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

4.5.3. Analisis Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah

Analisis pendapatan memerlukan data penerimaan revenue dan pengeluaran expenses baik yang menyangkut tetap fixed maupun biaya operasi operating expenses . Total pendapatan usahatani diperhitungkan sebagai selisih antara penerimaan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Penerimaan Tunai TR Tunai = Harga Produk x Output Produksi Penerimaan Tidak Tunai TR Tidak Tunai = Harga Produk x Output Produksi Biaya Tunai TC Tunai = Harga Input x Jumlah Input Biaya Tidak Tunai TC Tidak Tunai = Harga Input x Jumlah Input Pendapatan Tunai = Penerimaan Tunai – Biaya Tunai Pendapatan Tidak Tunai = Penerimaan Tidak Tunai – Biaya Tidak Tunai Pendapatan Total Usahatani = Total Penerimaan – Total Biaya Menurut Hernanto 1993, analisis pendapatan memerlukan data penerimaan revenue dan pengeluaran expenses baik yang menyangkut tetap fixed maupun biaya operasi operating expenses. Jenis biaya yang di perhitungkan mencakup pada biaya tunai dan biaya tidak tunai. Biaya tunai usaha ternak sapi perah terdiri dari biaya pakan kosentrat, biaya pakan hijauan, biaya susu pakan pedet yang belum disapih, biaya tenaga kerja, biaya obat, vitamin dan inseminasi buatan. Biaya tidak tunai dalam usaha ternak sapi perah terdiri dari biaya sewa lahan, biaya penyusutan kandang, biaya penyusutan peralatan,dan biaya keanggotaan koperasi. Biaya keanggotaan koperasi tersebut terdiri dari biaya simpanan wajib, simpanan pokok, simpanan sukarela, dana tunjangan kesehatan anggota dan dana tunjangan kesehatan ternak. Biaya tunai usaha ternak sapi perah yang terdiri dari biaya pakan kosentrat, biaya pakan hijauan, biaya susu pakan pedet yang belum disapih, biaya obat, vitamin dan inseminasi buatan di hitung dengan mengkalikan jumlah bahan yang digunakan dengan harga satuan bahan yang digunakan. Biaya tenaga kerja yang diperhitungkan yaitu tenaga kerja dari keluarga dan tenaga kerja luar keluarga. Penghitungan biaya tidak tunai terdiri dari penghitungan biaya sewa lahan, penyusutan kandang, penyusutan peralatan dan biaya keanggotaan koperasi. Penghitungan biaya sewa lahan ditentukan berdasarkan nilai yang diperoleh dengan menyewakan lahan yang ada bila lahan tersebut tidak dijadikan bangunan ataupun tempat usaha pribadi. Penghitungan biaya keanggotaan koperasi didasarkan pada kewajiban anggota dalam nilai uang yang harus dikeluarkan peternak. Penghitungan biaya penyusutan kandang dan peralatan menggunakan metode garis lurus, rumusan metode tersebut adalah : Ekonomis Usia Jangka Sisa Nilai - Baru Nilai Rp Penyusutan = Jumlah yang dijual termasuk yang dikonsumsi sendiri dikalikan dengan harga merupakan jumlah yang diterima atau penerimaan. Penilaian besarnya penerimaan yang dihasilkan dari setiap uang yang dikeluarkan dalam suatu kegiatan usahatani dapat digunakan perhitungan rasio penerimaan atas biaya RC rasio. Hasil dari penghitungan rasio penerimaan atas biaya, dapat mengetahui apakah suatu kegiatan usahatani dapat menguntungkan atau tidak dalam pelaksanaannya. Ternak Usaha Tunai Tidak Biaya Total Ternak Usaha Tunai Tidak Penerimaan Tunai Tidak Biaya Atas Rasio RC = Ternak Usaha Tunai Biaya Total Ternak Usaha Tunai Penerimaan Tunai Biaya Atas Rasio RC = Ternak Usaha Biaya Total Ternak Usaha Penerimaan Total Ternak Usaha Rasio RC = Dari penilaian RC rasio tersebut dapat diketahui apabila; RC Rasio 1 = Usaha tersebut menguntungkan untuk diusahakan RC Rasio 1 = Usaha tersebut tidak menguntungkan RC Rasio = 1 = Usaha tersebut masih layak untuk diusahakan

4.5.4. Peran Koperasi

Dokumen yang terkait

Analisis tingkat kemampuan produksi susu dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan peternak sapi perah :Studi kasus di perusahaan susu Kaliwates Kelurahan Kaliwates Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember

0 5 103

Hubungan Faktor Personal Dengan Tingkat Partisipasi Peternak Anggota Koperasi Produksi Susu Dan Usaha Peternakan (Kasus di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor)

0 8 66

Efisiensi Produksi Susu dan Analisis Aspek Manajemen Peternakan Sapi Perah Anggota Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara

0 29 221

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Susu dan Pendapatan Peternak Sapi Perah di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

4 38 322

Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah Peternak Desa Cibeureum Kabupaten Bogor

0 20 247

Analisis daya saing dan dampak kebijakan pemerintah terhadap usaha peternakan sapi perah (Studi Kasus : Peternak Anggota Koperasi Produksi Susu dan Usaha Peternakan Bogor KUNAK, Jawa Barat)

17 142 133

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah (Kasus Peternak Anggota Kelompok Ternak Mekar Jaya Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 12 216

Peranan dan Analisis Pendapatan Koperasi Susu di Jawa Timur (Kasus Koperasi Peternak Sapi Perah SAE Pujon)

0 4 24

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI.

1 3 26

KONSUMSI SUSU KELUARGA PETERNAK SAPI PERAH ANGGOTA KOPERASI PETERNAK SAPI PERAH SETIA KAWAN

0 0 6