Jumlah pakan, cara pemberian pakan dan waktu pemberian pakan

diantaranya adalah kroto dan jangkrik. Tempat penyimpanan pakan pada umumnya menyatu dengan dapur atau ruang gudang di rumah tinggal pengelola. Perhatian pengelola Penangkaran UD Anugrah dikhususkan kepada penyimpanan kroto. Kroto yang baru didatangkan di Penangkaran UD Anugrah langsung dipisahkan antara telur dan larva dengan semut-semut pekerja yang kecil. Menurut Hermawan 2012, pemisahan antara telur dan larva dengan semut- semut pekerja yang kecil dilakukan karena jika tercampur menjadi satu maka burung tersebut tidak menyukai kroto yang diberikan. Selain itu, pemisahan antara telur dan larva dengan semut-semut pekerja bertujuan untuk mendapatkan kroto yang berkualitas dengan kriteria tidak berbau, tidak terlalu lengket dan berwarna cerah Forum Agri 2012. Kroto yang diberikan kepada jalak bali tersebut termasuk kedalam jenis kroto basah yang mempunyai kandungan air 78,72, jika tidak cepat disimpan maka akan terjadi pembusukan Hermawan 2012. Penyimpanan kroto tersebut dilakukan di dalam kulkas yang sebelumnya ditutup rapat dengan tempat makanan.

5.1.4.2 Jumlah pakan, cara pemberian pakan dan waktu pemberian pakan

Jumlah pakan yang diberikan oleh Penangkaran UD Anugrah kepada jalak bali yang berada di penangkaran tidak diukur secara pasti. Pengelola memberikan pakan yang dilakukan sebanyak 1 kali, yaitu pada pagi hari sekitar pukul 06:00 – 07:30 WIB. Untuk lebih jelasnya dalam mengetahui persentase jumlah pakan yang diberikan kepada jalak bali, dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Persentase jumlah pakan jalak bali di Penangkaran UD Anugrah No Bahan Pakan Jumlah gr Persentase 1 Voer 100 22,22 2 Jangkrik 140 31,11 3 Kroto, ulat hongkong, cacing 20 4,44 4 Pepaya 90 20 5 Pisang 100 22,22 Jumlah pakan yang diberikan kepada jalak bali haruslah cukup, karena menurut Masy’ud dan Prayitno 1997, pemberian pakan yang cukup dapat memenuhi kebutuhan satwa. Pada dasarnya, setiap penangkar memiliki cara-cara yang berbeda dalam memberikan jumlah pakan kepada satwa yang ditangkarkan. Masy’ud 2010 juga memberikan jenis dan jumlah pakan yang diberikan kepada jalak bali yang dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Jenis dan jumlah pakan yang diberikan per pasang jalak bali di penangkaran No Jenis pakan Jumlah pemberian 1 Pakan nabati ¾ Pisang ¾ Pepaya 110 gram 80 gram 2 Pakan hewani ¾ Ulat hongkong ¾ Jangkrik ¾ Telur semut 10 gram 2 ekor 10 gram 3 Pakan konsentrat ¾ Fancy gold food ¾ Fancy food anti stress ¾ Kroto kristal ¾ Kroto voer 521 10 gram 10 gram 10 gram 10 gram Pemberian pakan cacing, ulat hongkong hanya diberikan kepada jalak bali yang berada di kandang reproduksi. Pemberian pakan cacing, kroto, ulat hongkong dan jangkrik dilakukan dengan cara ditaruh di wadah yang telah tersedia di dalam kandang. Selain ditaruh di wadah yang tersedia di dalam kandang, pemberian pakan kroto juga dilakukan dengan cara menebar kroto di lantai kandang. Pemberian pakan cacing dan ulat hongkong dapat meningkatkan birahi, tetapi jika terlalu biasa diberikan cacing oleh pengelola maka efeknya tidak secepat yang diharapkan. Pemberian kroto di kandang reproduksi dicampur dengan probiotik breeding agar jalak bali yang berada di kandang reproduksi dapat mencapai birahi. Pemberian jangkrik pada kandang reproduksi lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan kandang yang lain. Menurut Yunanti 2012, pemberian jangkrik pada kandang reproduksi dapat membantu proses birahi agar indukan segera bertelur. Kroto juga diberikan kepada jalak bali yang masih piyik. Pemberian kroto pada piyik dicampur dengan air hangat agar memudahkan piyik tersebut menelan makanannya. Pemberian kroto pada piyik dilakukan setiap satu jam sekali dengan batasan lolohan 4 kali. Hal ini dilakukan karena pencernaan piyik masih belum stabil dan jika piyik terlalu kenyang maka piyik tersebut akan mati kekenyangan. Pemberian pakan pisang dan pepaya dilakukan dengan cara mengupas kulitnya. Pisang dan pepaya yang telah dikupas kulitnya tersebut kemudian ditaruh di wadah yang telah disediakan. Dalam satu minggu pemberian pisang dan pepaya dilakukan secara bergantian dengan komposisi 5 hari pisang dan 2 hari pepaya.

5.1.4.3 Kandungan gizi pakan