Aktivitas melompat Aktivitas bersuara Aktivitas berjalan

5.3.1 Aktivitas melompat

Jalak bali yang terdapat di Penangkaran UD Anugrah melakukan aktivitas melompat ketika jalak bali tersebut menghampiri pakan yang diberikan pengelola dan ketika jalak bali tersebut turun ke lantai kandang serta menghampiri tempat mandi. Ketika melompat, jalak bali menyentakkan kaki belakang dan kaki depan lurus ke depan sampai ke tempat yang dituju. Jalak bali jantan melakukan aktivitas melompat selama 15,93 menit atau 2,21 dari waktu pengamatan, sedangkan jalak bali betina melakukan aktivitas melompat selama 13,65 menit atau 1,9 dari waktu pengamatan. Aktivitas melompat lebih sering dilakukan oleh jalak bali betina di pagi hari ketika pengelola memberikan pakan ke kandang serta aktivitas melompat lebih sering dilakukan jalak bali jantan di siang hari menuju tempat mandi ketika suhu di penangkaran menjadi tinggi.

5.3.2 Aktivitas bersuara

Menurut Fitri 2012 dan Fraser 1980 diacu dalam Rianti 2010, suara yang dikeluarkan oleh burung pada dasarnya untuk mempertahankan diri dari predator serta untuk memikat betina dalam proses pra kawin. Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas bersuara yang dilakukan jalak bali jantan dalam memikat jalak bali betina, ditandai dengan suara “wuudtuk” secara berulang. Ketika mengeluarkan suara, kepala diarahkan ke atas, jambul ditegakkan, perut menjadi besar dan badan digerakkan naik dan turun Gambar 18. Gambar 18 Aktivitas bersuara jalak bali di Penangkaran UD Anugrah. Jalak bali jantan melakukan aktivitas bersuara sebanyak 76,76 menit atau sekitar 10,66 dari waktu pengamatan, sedangkan jalak bali betina melakukan aktivitas bersuara sebanyak 23,25 menit atau sekitar 3,23 dari waktu pengamatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mas’ud 2010, yang menyatakan bahwa jalak bali betina kicauannya kurang rajin dan kurang bervariasi serta volume suaranya lebih kecil dibandingkan dengan jalak bali jantan yang memiliki kicauan yang rajin, volume suara yang lebih besar dan bervariasi.

5.3.3 Aktivitas berjalan

Jalak bali yang berada di Penangkaran UD Anugrah melakukan aktivitas berjalan di lantai kandang, biasanya aktivitas ini bertujuan untuk memperoleh pakan dan air. Menurut Dimitra 2011, berjalan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama berjalan biasa menggunakan kaki kiri lalu disusul dengan kaki kanan. Kedua berjalan cepat, yaitu seperti halnya dengan jalan biasa hanya lebih cepat. Jalak bali jantan melakukan aktivitas berjalan sebanyak 41,26 menit atau sekitar 5,73 dari waktu pengamatan, sedangkan jalak bali betina melakukan aktivitas berjalan sebanyak 26,09 menit atau sekitar 3,62 dari waktu pengamatan. Jalak bali jantan banyak melakukan aktivitas berjalan dibandingkan dengan jalak bali betina karena jalak bali betina selama pengamatan banyak menghabiskan waktu di dalam sarang untuk mengerami telur. Menurut Takandjandji dan Mite 2008, aktivitas berjalan disebabkan oleh adanya rangsangan eksternal dan internal dari dalam tubuh. Ransangan internal berasal dari dalam tubuh, dimana burung merasa lapar, haus, dan ingin kawin, sehingga melakukan aktivitas berjalan yang diinginkan. Ransangan eksternal merupakan rangsangan dari luar, misalnya adanya gangguan yang menyebabkan jalak bali melakukan aktivitas.

5.3.4 Aktivitas membuang