5.3.7 Aktivitas membersihkan
paruh
Jalak bali yang berada di Penangkaran UD Anugrah melakukan aktivitas membersihkan paruh setelah melakukan aktivitas makan. Berdasarkan hasil
pengamatan, paruh burung dibersihkan dari sisa pakan yang menempel dengan cara menggesek-gesekan paruh pada kayu tenggeran, tetapi kadang-kadang
burung mengangkat salah satu kakinya kemudian paruh dibersihkan menggunakan jari kaki. Jalak bali jantan melakukan aktivitas membersihkan paruh selama 4,22
menit atau sekitar 0,59 dari waktu pengamatan sedangkan jalak bali betina melakukan aktivitas membersihkan paruh selama 3,39 menit atau sekitar 0,47
dari waktu pengamatan. Pada aktivitas membersihkan paruh tidak terdapat perbedaan besar antara jalak bali jantan dan jalak bali betina dikarenakan aktivitas
ini tidak terlalu sering dilakukan oleh jalak bali.
5.3.8 Aktivitas terbang
Dari hasil pengamatan aktivitas terbang dilihat dari Gambar 24 waktu terbang jantan lebih tinggi dari yang betina. Waktu yang dibutuhkan jalak bali
jantan untuk terbang selama 15,04 menit atau sekitar 2,09, sedangkan untuk betina selama 13,3 menit atau sekitar 1,85. Pada waktu terbang jalak bali sangat
jarang mengepakkan sayap. Menurut Fitri 2008 diacu dalam Dimitra 2011, cara terbang yang dilakukan oleh jalak bali yang berada di Penangkaran UD
Anugrah disebut dengan meluncur gliding, dan sayap tidak dikepakkan berfungsi sebagai penyeimbang tubuh agar tubuh tetap stabil dalam posisi
melayang. Terbang dilakukan oleh jalak bali dengan cara berpindah tempat pada lantai kandang dan tempat bertengger dengan menggunakan kedua sayap Gambar
21.
Gambar 21 Aktivitas terbang jalak bali di Penangkaran UD Anugrah.
Waktu terbang yang dilakukan jalak bali jantan lebih tinggi dari pada jalak bali betina. Jalak bali jantan yang berada di Penangkaran UD Anugrah lebih aktif
tingkah lakunya dari pada jalak bali betina yang cenderung untuk berada di dalam sarang sehingga jalak bali betina sehingga kurang aktif. Kemampuan terbang pada
burung dalam penangkaran mempunyai keterbatasan karena luasan kandang yang terbatas, sehingga tidak memungkinkan bagi jalak bali melakukan aktivitas
terbang dalam waktu lama Takandjandji et al. 2010.
5.3.9 Aktivitas diam