kelembaban udara 86 Novianti 2011. Dengan demikian, kondisi iklim mikro
di Penangkaran UD Anugrah sangat mendukung untuk perkembangbiakan jalak bali, sehingga sangat cocok sebagai lokasi untuk menangkarkan jalak bali. Selain
itu, ketika cuaca sangat panas pengelola Penangkaran UD Anugrah mengalirkan air yang digunakan untuk menyiram lantai kandang sehingga membuat keadaan di
dalam kandang lebih sejuk dan air yang tergenang karena penyiraman tersebut digunakan jalak bali untuk mandi.
5.1.4 Pakan
Pakan merupakan hal yang sangat vital untuk jalak bali. Hal yang perlu diperhatikan adalah kecocokan antara pakan dengan jalak bali yang ditangkarkan.
Untuk itu, pemberian pakan pada jalak bali tidak boleh dilakukan sembarangan karena berkaitan dengan keseimbangan unsur gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
jalak bali untuk berproduksi secara optimal. Menurut Mas’ud 2010, didalam pemilihan pakan untuk jalak yang dipelihara di penangkaran harus
memperhatikan faktor kebiasaan makan food habit setiap jenis jalak, yakni sebagai pemakan buah, faktor penampakan bahan pakan, dan individu burung itu
sendiri. Selain itu, dalam penyediaan pakan harus cukup untuk kebutuhan jalak
bali sehingga makanan yang diberikan berfungsi secara efektif dan efisien. Kriteria pakan yang berkualitas diantaranya adalah mempunyai kandungan gizi
yang dibutuhkan oleh burung, makanan harus segar, tidak berjamur dan tidak tengik, makanan mudah dikonsumsi dan mudah dicerna oleh burung serta
kandungan serat kasarnya tidak tinggi Forum Agri 2012. Agar lebih jelas, dibawah ini akan diterangkan mengenai jenis pakan, sumber pakan, jumlah pakan,
cara pemberian pakan, waktu pemberian pakan dan tempat penyimpanan pakan serta kandungan gizi pakan.
5.1.4.1 Jenis pakan, sumber pakan dan tempat penyimpanan pakan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terdapat pakan utama dan pakan tambahan yang diberikan oleh pengelola Penangkaran UD Anugrah kepada
jalak bali, pakan utama jalak bali yang berada di Penangkaran UD Anugrah adalah voer BR 1 dan jangkrik, serta pakan tambahan yang diberikan kepada jalak
bali diantaranya adalah kroto, ulat hongkong dan cacing. Selain itu, terdapat
pakan tambahan alami yang berasal dari buah yang diberikan oleh Penangkaran UD Anugrah kepada jalak bali diantaranya adalah pepaya dan pisang. Pemberian
air minum dilakukan di dua tempat yaitu di tempat besar yang digunakan jalak bali untuk mandi dan minum serta di tempat plastik yang ditaruh dekat tempat
makanan yang digunakan khusus untuk minum. Pakan yang terdapat di Penangkaran UD Anugrah dinilai cukup bervariasi
dibandingkan dengan pakan yang diberikan di Penangkaran MBOF yaitu hanya pisang, jangkrik, pur dan kroto Yunanti 2012. Pakan yang bervariasi membuat
jalak bali di Penangkaran UD Anugrah tidak pernah bosan untuk memakan pakan yang diberikan oleh pengelola. Untuk lebih mengetahui pakan yang diberikan
Penangkaran UD Anugrah pada jalak bali dapat dilihat pada Gambar 12 a dan b.
Gambar 12 a Pakan utama voer dan jangkrik; b Pakan tambahan jalak bali pisang, pepaya, cacing, ulat hongkong dan kroto di Penangkaran
UD Anugrah.
Pakan yang diberikan kepada jalak bali di Penangkaran UD Anugrah didapatkan melalui informasi yang terdapat dalam buku panduan penangkaran
burung dan didapatkan melalui pengalaman menangkarkan burung. Di alam, jalak bali dapat memperoleh pakan dari habitat hutan savana, hutan musim, maupun
hutan mangrove. Pakan yang diperoleh di habitat tersebut berupa pakan buah dan pakan hewani, diantara pakan hewani tersebut adalah ulat, belalang, capung,
rayap, dan semut Mas’ud 2010. Penangkaran UD Anugrah selain mendapatkan sumber pakan dari pasar
tradisional juga memperkerjakan masyarakat sekitar wilayah penangkaran untuk menyediakan pakan bagi jalak bali. Pakan yang disediakan oleh masyarakat
diantaranya adalah kroto dan jangkrik. Tempat penyimpanan pakan pada umumnya menyatu dengan dapur atau ruang gudang di rumah tinggal pengelola.
Perhatian pengelola Penangkaran UD Anugrah dikhususkan kepada penyimpanan kroto. Kroto yang baru didatangkan di Penangkaran UD Anugrah
langsung dipisahkan antara telur dan larva dengan semut-semut pekerja yang kecil. Menurut Hermawan 2012, pemisahan antara telur dan larva dengan semut-
semut pekerja yang kecil dilakukan karena jika tercampur menjadi satu maka burung tersebut tidak menyukai kroto yang diberikan. Selain itu, pemisahan
antara telur dan larva dengan semut-semut pekerja bertujuan untuk mendapatkan kroto yang berkualitas dengan kriteria tidak berbau, tidak terlalu lengket dan
berwarna cerah Forum Agri 2012. Kroto yang diberikan kepada jalak bali tersebut termasuk kedalam jenis kroto basah yang mempunyai kandungan air
78,72, jika tidak cepat disimpan maka akan terjadi pembusukan Hermawan 2012. Penyimpanan kroto tersebut dilakukan di dalam kulkas yang sebelumnya
ditutup rapat dengan tempat makanan.
5.1.4.2 Jumlah pakan, cara pemberian pakan dan waktu pemberian pakan