Aktivitas kawin Aktivitas bertelur

Gambar 27 Aktivitas saling menelisik tubuh jalak bali di Penangkaran UD Anugrah. Jalak bali jantan melakukan aktivitas saling menelisik tubuh selama 21,61 menit atau sekitar 3 dari waktu pengamatan sedangkan jalak bali betina melakukan aktivitas saling menelisik tubuh selama 2,06 menit atau sekitar 0,29. Aktivitas saling menelisik tubuh lebih banyak dilakukan oleh jalak bali jantan di Penangkaran UD Anugrah. Hal ini sependapat dengan pernyataan Kurniasih 1997 yang menyatakan pada musim berbiak jalak bali jantan lebih agresif dari pada jalak bali betina.

5.3.18 Aktivitas kawin

Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas kawin yang dilakukan oleh jalak bali di Penangkaran UD Anugrah hanya dilakukan oleh jalak bali jantan. Jalak bali jantan melakukan aktivitas kawin selama 0,2 menit atau sekitar 0,03 dari waktu pengamatan. Aktivitas kawin ditandai dengan terjadinya kopulasi, yaitu dengan naiknya jantan ke atas punggung betina. Sebelum melakukan proses kopulasi, jalak bali jantan melakukan suara panggilan yang disebut dengan suara seksual sexual calling Mas’ud 2007. Jalak bali jantan kemudian bersuara lalu menggerakkan kepala kemudian mematuk dan menyelisik bulu. Setelah melakukan kopulasi, jalak bali jantan turun dari punggung jalak bali betina, diam sesaat kemudian terbang ke tenggeran. Lamanya proses kopulasi sangat singkat berkisar 2 – 10 detik. Aktivitas kawin dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 08:00 – 09:00 WIB, menjelang siang hari yaitu pukul 10:00 – 12:00 WIB dan pada sore hari yaitu pukul 15:00 – 17:00 WIB. Menurut Ayat 2002, perilaku kawin dipengaruhi oleh faktor eksternal antara lain suhu, cahaya dan kelembaban dimana ritme harian sangat menentukan kapan saat yang tepat untuk melangsungkan aktivitas kawin tersebut. Selain itu, aktivitas kawin juga dipengaruhi oleh faktor internal yaitu siklus hormonal tubuhnya dan siklus hormon ini sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan

5.3.19 Aktivitas bertelur

Aktivitas bertelur adalah aktivitas yang dapat membedakan jenis kelamin antara jalak bali jantan dengan jalak bali betina. Aktivitas bertelur dapat dikatakan hanya dilakukan oleh jalak bali betina karena saat melakukan aktivitas bertelur, jalak bali betina mengeluarkan telur dari ovum yang menuju kloaka. Ovum hanya terdapat pada jalak bali betina Jalak bali betina melakukan aktivitas bertelur selama 1,08 menit atau sekitar 0,15 dari waktu pengamatan. Aktivitas bertelur dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 08:00 – 09:00 WIB. Berdasarkan hasil pengamatan, jalak bali betina dapat bertelur sebanyak empat telur. Aktivitas bertelur dilakukan dengan cara jalak bali betina terlihat seperti menahan sakit dengan bagian pantat agak sedikit dinaikkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola Penangkaran UD Anugrah, lama jalak bali betina mengeluarkan telur tergantung dari terbiasanya jalak bali betina mengeluarkan telur, gangguan dari jalak bali jantan yang masuk ke dalam kotak sarang serta dari gangguan dari lingkungan di dalam Penangkaran UD Anugrah. Jalak bali betina yang baru mengeluarkan telur dengan yang sudah pernah mengeluarkan telur waktu bertelurnya lebih cepat yang sudah pernah mengeluarkan telur karena sudah terbiasa dengan aktivitas bertelur. Gangguan dari lingkungan di dalam Penangkaran UD Anugrah adalah seperti suara ribut yang ditimbulkan dari kegiatan pengelolaan Penangkaran UD Anugrah yang dapat mengganggu konsentrasi jalak bali betina dalam melakukan aktivitas bertelur.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1. Teknik pengelolaan Penangkaran UD Anugrah termasuk ke dalam kategori penangkaran intensif. Semua aspek teknis penangkaran meliputi, perkandangan, pakan, pemeliharaan kesehatan, pengembangbiakan, adaptasi dan manajemen pemanfaatan hasil diatur oleh pengelola dan sudah berjalan dengan cukup baik. 2. Kegiatan penangkaran jalak bali di Penangkaran UD Anugrah dapat dikategorikan berhasil, dengan tingkat perkembangbiakan induk jalak bali bernilai 65 tergolong tinggi, daya tetas telur 50 tergolong sedang dan angka kematian piyik tergolong rendah sebesar 25. Secara sosial juga dinyatakan berhasil dengan melibatkan masyarakat sekitar sebagai keeper dan penyedia pakan. 3. Aktivitas harian jalak bali yang diamati di Penangkaran UD. Anugrah meliputi 19 aktivitas, diantaranya adalah melompat, bersuara, berjalan, membuang kotoran, bergeser, menelisik bulu, membersihkan paruh, terbang, diam, makan, minum, mandi, membawa bahan sarang, membangun sarang, mengerami telur, saling dekat, saling menelisik tubuh dan kawin serta mengeluarkan telur. Secara umum jalak bali jantan lebih aktif daripada jalak bali betina. Aktivitas yang paling banyak dilakukan jalak bali jantan adalah aktivitas diam 147,13 menit atau 20,43 sedangkan aktivitas yang paling banyak dilakukan jalak bali betina adalah aktivitas mengerami telur 366,76 menit atau 50,94.

6.2 Saran

1. Pada waktu jalak bali sedang mengerami telur, diusahakan kandang terhindar dari binatang pengganggu. 2. Perlu dilakukan promosi melalui layanan publik seperti koran untuk memasarkan jalak bali yang berada di Penangkaran UD. Anugrah.