Aktivitas membawa bahan sarang Aktivitas membangun sarang Aktivitas mengerami telur

mendatangi tempat mandi kemudian seluruh badan dicelupkan ke air dan jalak bali mengepakkan sayap dan memasukkan kepala ke dalam air Gambar 25. Gambar 25 Aktivitas mandi jalak bali di Penangkaran UD Anugrah. Jalak bali jantan melakukan aktivitas mandi selama 12,43 menit atau sekitar 1,73 dari waktu pengamatan sedangkan jalak bali betina melakukan aktivitas mandi selama 4,15 menit atau sekitar 0,58 dari waktu pengamatan. Aktivitas mandi dilakukan oleh jalak bali jantan dan jalak bali betina di Penangkaran UD Anugrah pada siang hari. Menurut Hermawan 2012, pada siang hari saat cuaca cukup panas aktivitas mandi dilakukan jalak bali agar suhu normal jalak bali tetap dapat dijaga.

5.3.13 Aktivitas membawa bahan sarang

Jalak bali yang berada di Penangkaran UD Anugrah mempunyai musim kawin setiap satu bulan. Pada musim kawin tersebut, kedua pasangan jalak bali membuat sarang untuk tempat bertelur. Bahan sarang jalak bali disiapkan oleh pengelola Penangkaran UD Anugrah dari daun pinus yang sudah mengering. Bahan tersebut sebagian dimasukkan ke kotak sarang untuk merangsang jalak bali membuat sarang dan sebagian lagi diletakkan di lantai kandang. Bahan sarang yang digunakan jalak bali untuk membuat sarang juga diperoleh dari bulu jalak bali yang jatuh di lantai kandang. Aktivitas membawa bahan sarang dilakukan oleh jalak bali dengan cara dibawa oleh jalak bali dengan paruhnya lalu ditaruh kotak sarang. Jalak bali jantan melakukan aktivitas membawa bahan sarang selama 12,44 menit atau sekitar 1,73 sedangkan jalak bali betina melakukan aktivitas membawa bahan sarang selama 2,31 menit atau sekitar 0,32. Berdasarkan hasil penelitian Tribisono 2002, Aktivitas membawa bahan sarang banyak dilakukan oleh burung jantan karena burung betina menunggu di sarang sambil menata.

5.3.14 Aktivitas membangun sarang

Aktivitas membangun sarang tidak terlalu sering dilakukan oleh jalak bali. Aktivitas ini dilakukan oleh jalak bali ketika telah membawa bahan sarang ke dalam kotak sarang. Bahan tersebut ditata oleh jalak bali di kotak sarang sampai merasa aman dan cukup nyaman untuk bertelur dan mengerami terlurnya. Selama pengamatan, jalak bali jantan lebih banyak melakukan aktivitas membangun sarang daripada jalak bali betina. Jalak bali jantan melakukan aktivitas membangun sarang selama 1,51 menit atau sekitar 0,21 dari waktu pengamatan sedangkan jalak bali betina melakukan aktivitas membangun sarang 0,58 menit atau sekitar 0,08. Aktivitas membangun sarang tidak terlalu dilakukan oleh jalak bali karena diduga bahan sarang yang dimasukkan pengelola di kotak sarang sudah dianggap aman dan nyaman oleh jalak bali.

5.3.15 Aktivitas mengerami telur

Aktivitas mengerami telur oleh jalak bali agar telur tersebut dapat menetas dan menjadi seekor anakan jalak bali. Tujuan mengerami telur adalah agar telur selalu dalam keadaan hangat. Suhu yang terlalu dingin akan mengganggu perkembangan embrio. Gangguan ini dapat menyebabkan kematian embrio sehingga telur tidak dapat menetas. Aktivitas mengerami telur di Penangkaran UD Anugrah dilakukan oleh kedua induk jalak bali. Aktivitas mengerami telur dilakukan oleh induk jalak bali setelah telur pertama dikeluarkan. Menurut hasil wawancara dengan pengelola Penangkaran UD Anugrah jalak bali mengerami telur selama 14 – 18 hari. Jalak bali jantan melakukan aktivitas mengerami telur selama 125,92 menit atau sekitar 17,49 dari waktu pengamatan sedangkan jalak bali betina melakukan aktivitas mengerami telur selama 366,76 menit atau sekitar 50,94 dari waktu pengamatan. Aktivitas mengerami telur yang dilakukan oleh jalak bali jantan selama 1 – 14 menit hanya untuk menggantikan jalak bali betina ketika jalak bali betina melakukan aktivitas mandi, makan, minum, diam, dan aktivitas lainnya.

5.3.16 Aktivitas saling dekat