Konsep Farmer’s Share
Tabel 2.1 Lanjutan
No. Penelitian dan Judul
Tujuan Metode
Hasil
3. Dewi Nuruliana Hidayati
2000Analisis Sistem Pemasaran Bawang Daun
Studi Kasus Desa Suka Mulya Kecamatan
Cibadak Kabupaten Sukabumi
1 Mengetahui sistem
pemasaran bawang daun di lokasi penelitian dilihat
dari lembaga dan saluran pemasaran, struktur pasar,
perilaku pasar, analisis marjin pemasaran, dan
keterpaduan pasar Analisis Marjin Pemasaran dan
Model Keterpaduan Pasar 1
Saluran pemasaran bawang daun dari Desa Suka Mulya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi disalurkan
ke Pasar Induk Keramat Jati PIKJ dan Pasar Ramayana Bogor PRB melelui lembaga-lembaga
pemasaran yaitu Tengkulak I, Tengkulak II, Pedagang Grosir, Pedagang Pengecer, Konsumen.
2 Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga pemasaran yang terlibat adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas.
3 Struktur pasar untuk petani, tengkulak, dan pengecer
adalah pasar bersaing dan pedagang grosir adalah pasar oligopoli.
4 Penentu harga antara petani dan tengkulak adalah
tengkulak namun tetap mengikuti harga pasar. Antara tengkulak dan grosir berdasarkan pada harga pasar, dan
antara grosir dan pengecer ditentukan oleh grosir. 5
Saluran Tiga relatif lebih efisien dibandingkan tiga saluran lainnya.
6 Hasil analisis regresi antara pasar produsen dan pasar
acuan menunjukkan bahwa harga di pasar acuan berpengaruh nyata terhadap harga di pasar produsen.
Tetapi tidak terjadi keterpaduan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang di antara kedua pasar
tersebut. Sehingga tidak mencapai efisiensi pemasaran. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya informasi yang
memadai terlebih informais yang tidak transparan di tingkat petani, modal yang dimiliki petani tidak
mencukupi untuk membiayai pemasaran hasil produksinya serta terlalu kuatnya peranan tengkulak.
Tabel 2.1 Lanjutan
No. Penelitian dan Judul
Tujuan Metode
Hasil
4. Riyanto 2005Analisis
Pendapatan Cabang Usahatani dan Pemasaran
Padi Kasus : Tujuh Desa, Kecamatan Salem,
Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah
1 Menganalisis usahatani
padi 2
Menganalisis efisiensi saluran pemasaran padi di
Kecamatan Salem Analisis pendapatan dan
analisis efisiensi saluran pemasaran
1 Usahatani padi yang dikembangkan oleh petani di
Tujuh Desa, Kecamatan Salem memberikan keuntungan karena nilai pendapatan atas biaya tunai dan biaya
totalnya bernilai positif. Nilai RC ratio atas biaya total dan nilai RC ratio atas biaya tunai yang diperoleh lebih
besar dari satu.
2 Hasil penelitian yang kedua adalah terdapat dua pola
pemasaran padi di Kecamatan Salem, tetapi dari kedua seluran pemasaran tersebut yang paling banyak dipakai
oleh petani adalah pola pemasaran II, yakni sebesar 63,33 persen dari total petani. Jika dilihat marjin dan
efisiensi pemasaran I memiliki nilai yang lebih besar daripada pola pemasaran II. Hal ini dapat dikatakan
bahwa pola pemasaran I lebih efisien daripada pola pemasaran II