Konsep Marjin Pemasaran Fungsi Fasilitas
Tabel 2.1 Lanjutan
No. Penelitian dan Judul
Tujuan Metode
Hasil
2. Apriliana 2012 Dampak
Program Pemberdayaan Usaha Garam
Rakyat Terhadap Kesejahteraan
Rumahtangga Petani Garam di Kabupaten Karawang
1 Mengidentifikasi
karakteristik rumahtangga petani garam serta
pelaksanaan PUGAR 2
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan ekonomi rumahtangga dalam alokasi
curahan kerja, produksi dan pengeluaran petani
garam,
3 Menganalisis dampak
program PUGAR terhadap kesejahteraan rumahtangga
petani garam di Kabupaten Karawang
Model ekonomi rumahtangga Konsep dan Stud Empiris
Model persamaan simultan dengan metode 2SLS
1 Rata-rata umur sampel rumahtangga yaitu suami dan
isteri masih tergolong produktif. Curahan kerja rumahtangga petani garam untuk kegiatan usaha garam
dan non usaha garam memiliki peranan yang sama pentingnya dalam perekonomian petani garam, karena
dapat meningkatkan pendapatan rumahtangga. Pengeluaran rumahtangga paling besar dialokasikan
untuk konsumsi pangan. Berdasarkan status penguasaan lahan, pemberian bantuan langsung masyarakat dapat
meningkatkan pendapatan petani garam dan pendapatan yang paling besar didapatkan oleh petani pemilik
penggarap.
2 Pada petani garam penerima PUGAR, penurunan
Bantuan Langsung Masyarakat dan peningkatan upah tenaga kerja luar keluarga yang dikompensasi dengan
peningkatan harga garam masih dapat meningkatkan kesejahteraan rumahtangga. Pada petani garam yang
tidak menerima PUGAR, pemberian Bantuan Langsung Masyarakat dan peningkatan upah tenaga kerja luar
keluarga yang disertai peningkatan harga garam dapat meningkatkan kesejahteraan rumahtangga.
Tabel 2.1 Lanjutan
No. Penelitian dan Judul
Tujuan Metode
Hasil
3. Dewi Nuruliana Hidayati
2000Analisis Sistem Pemasaran Bawang Daun
Studi Kasus Desa Suka Mulya Kecamatan
Cibadak Kabupaten Sukabumi
1 Mengetahui sistem
pemasaran bawang daun di lokasi penelitian dilihat
dari lembaga dan saluran pemasaran, struktur pasar,
perilaku pasar, analisis marjin pemasaran, dan
keterpaduan pasar Analisis Marjin Pemasaran dan
Model Keterpaduan Pasar 1
Saluran pemasaran bawang daun dari Desa Suka Mulya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi disalurkan
ke Pasar Induk Keramat Jati PIKJ dan Pasar Ramayana Bogor PRB melelui lembaga-lembaga
pemasaran yaitu Tengkulak I, Tengkulak II, Pedagang Grosir, Pedagang Pengecer, Konsumen.
2 Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga pemasaran yang terlibat adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas.
3 Struktur pasar untuk petani, tengkulak, dan pengecer
adalah pasar bersaing dan pedagang grosir adalah pasar oligopoli.
4 Penentu harga antara petani dan tengkulak adalah
tengkulak namun tetap mengikuti harga pasar. Antara tengkulak dan grosir berdasarkan pada harga pasar, dan
antara grosir dan pengecer ditentukan oleh grosir. 5
Saluran Tiga relatif lebih efisien dibandingkan tiga saluran lainnya.
6 Hasil analisis regresi antara pasar produsen dan pasar
acuan menunjukkan bahwa harga di pasar acuan berpengaruh nyata terhadap harga di pasar produsen.
Tetapi tidak terjadi keterpaduan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang di antara kedua pasar
tersebut. Sehingga tidak mencapai efisiensi pemasaran. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya informasi yang
memadai terlebih informais yang tidak transparan di tingkat petani, modal yang dimiliki petani tidak
mencukupi untuk membiayai pemasaran hasil produksinya serta terlalu kuatnya peranan tengkulak.