6.7.1 Estimasi Penerimaan Tengkulak dalam Pemasaran Garam Rakyat
Analisis ini digunakan untuk mengestimasi penerimaan Tengkulak sebagai akibat dari adanya permainan harga yang dilakukannya. Hal ini terlihat dari
adanya perbedaan harga jual yang diterima petani garam rakyat dan harga jual yang diterima tengkulak. Penerimaan tengkulak diestemasi melalui perkalian
antara jumlah hasil produksi yang dijual kepada tengkulak dan perbedaan harga. Hasil produksi yang dijual dibedakan berdasarkan jenis garam, yakni KP 1 , KP 2,
dan KP 3. Selanjutnya, akan dihitung penerimaan total tengkulak TR
T
Kabupaten Pamekasan. Jumlah tengkulak yang dianalisis berjumlah tiga orang, yakni Tengkulak
1, Tengkulak 2, dan Tengkulak 3. Langkah pertama adalah mengestimasi penerimaan masing-masing tengkulak dengan cara mengalikan perbedaan harga
yang dia terima dari perusahaan garam dan harga yang dia berlakukan kepada petani terhadap jumlah garam yang dibelinya selama satu musim terakhir. Tabel
6.10 memberikan informasi mengenai penerimaan tengkulak untuk masing- masing kulaitas garam KP 1, KP 2, dan KP 3.
Tabel 6.10 Analisis Penerimaan Tengkulak dari Kualitas Garam
Tengkulak Komponen Harga
RpTon Jumlah Garam
yang Dibeli Ton
Total Penerimaan
Rp P
r
P
f
∆P KP 1
1 600.000
575.000 25.000
48.418 1.240.450.000
2 675.000
500.000 175.000 3.240
567.000.000 3
575.000 500.000
75.000 3.000
225.000.000 Total
54.658 2.032.450.500
Rata-rata 18.219
677.483.500 KP 2
1 475.000
450.000 25.000
24.209 605.225.250
2 650.000
450.000 200.000 2.160
432.000.000 3
525.000 450.000
75.000 2.160
162.000.000 Total
28.529 1.199.225.250
Rata-rata 9.509
399.741.750 KP 3
1 425.000
400.000 25.000
8.069 201.741.750
2 -
- -
- -
3 475.000
400.000 75.000
1.680 126.000.000
Total 9.749
327.741.750 Rata-rata
4.875 163.870.900
Total Penerimaan Tengkulak 3.559.417.500
Rata-rata Penerimaan Tengkulak 1.186.472.500
Sumber : Data Primer Diolah 2015
Garam Kualitas KP 1
Data di Tabel 6.10 memberikan informasi bahwa total penerimaan semua tengkulak Tengkulak 1, Tengkulak 2, dan Tengkulak 3 adalah sebesar Rp
2.032.450.500 dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp 677.483.500 per orang selama musim 2014 kemarin. Total pembelian garam dari seluruh petani di
Kabupaten Pamekasan hampir mencapai 54.660 ton dengan rata-rata pembelian sebesar 18.219,34 ton per orang.
57
Penerimaan terbesar diperoleh oleh Tengkulak 1, yakni sebesar Rp 1.240.450.000. Hal ini terjadi karena jumlah garam yang mampu dibeli oleh
Tengkulak 1 sangatlah besar. Tengkulak 1 mampu membeli garam KP 1 sejumlah 48.418,02 ton yang kemudian dikalikan dengan perbedaan harga yang terjadi,
yakni sebesar Rp 25.000 per ton. Berbeda dengan Tengkulak 2 dan Tengkulak 3 yang cenderung lebih kecil penerimaannya daripada Tengkulak 1. Tengkulak 2
hanya bisa menjual 3.240 ton. Namun, perbedaan harga pada Tengkulak 2 sangat besar. Hal ini bisa terjadi karena salah satu faktornya adalah keuntungan yang
diinginkan oleh Tengkulak 2 juga besar, sehingga Tengkulak 2 mengambil perbedaan harga yang besar, yakni sebesar Rp 175.000 per ton. Tengkulak 3 juga
hanya melakukan pembelian garam sebesar 3.000 ton saja dengan perbedaan harga sebesar Rp 75.000 per ton. Sehingga penerimaan yang diterima oleh
Tengkulak 3 sebesar Rp 225.000.000.
Tengkulak 1 memperoleh harga jual dari perusahaan garam sebesar Rp 600.000 per ton dan memberlakukan harga beli kepada petani sebesar Rp 575.000
per ton. Tengkulak 2 memperoleh harga jual dari perusahaan garam yang lebih besar dari Tengkulak 1, yakni sebesar Rp 675.000 per ton dan memberlakukan
harga beli kepada petani sebesar Rp 500.000 per ton. Sedangkan Tengkulak 3 memperoleh harga jual dari perusahaan garam sebesar Rp 575.000 per ton dan
memberlakukan harga beli kepada petani sebesar Rp 500.000 per ton. Perbedaan harga ini bisa terjadi karena masing-masing tengkulak menjual garam kepada
perusahaan garam yang berbeda. Tengkulak yang menjual garam ke peusahaan garam yang berada di luar Pulau Madura, Kota Surabaya misalnya, cenderung
memperoleh harga yang lebih tinggi. Terkait perbedaan harga yang diberlakukan kepada petani semua bergantung pada struktur biaya yang ditanggung oleh
masing-masing tengkulak. Jika struktur biaya yang ditanggung oleh tengkulak lebih besar, maka tengkulak tersebut akan mengambil perbedaan harga yang
tinggi pula. Garam Kualitas KP 2
Tabel 6.10 memberikan informasi bahwa total penerimaan yang diterima oleh semua tengkulak Tengkulak 1, Tengkulak 2, dan Tengkulak 3 dari kualitas
garam KP 2 selama musim 2014 adalah sebesar Rp 1.199.225.250 dengan rata- rata penerimaan sebesar Rp 399.741.750 per orang. Total pembelian garam dari
petani se-Kabupaten Pamekasan dalam musim 2014 hampir mencapai 28.530 ton dengan rata-rata penjualan 9.509,67 ton per orang. Tengkulak 1 masih
memberikan porsi yang besar. Artinya, Tengkulak 1 mendapatkan penerimaan yang paling besar daripada tengkulak lainnya, yakni sebesar Rp 605.225.250. Hal
ini bisa terjadi karena jumlah garam yang dijual oleh Tengkulak 1 dalam jumlah besar yakni 24.209,01 ton. Berbeda dengan Tengkulak 2 dan Tengkulak 3 yang
memperoleh penarimaan bukan dari jumlah garam yang dijual melainkan dari perbedaan harga yang diberlakukan.
Tengkulak 2 melakukan penjualan garam sejumlah 2.160 ton dan perbedaan harga yang diterimanya adalah sebesar Rp 200.000 per ton. Hasil
pengalian dari dua variabel tersebut adalah sebesar Rp 432.000.000 dalam musim 2014 kemarin. Tengkulak 3 melakukan penjualan garam dengan jumlah yang
sama, yakni sejumlah 2.160 ton dan perbedaan harga yang diterimanya sebesar Rp
58
75.000 per ton. Penerimaan yang diterima oleh Tengkulak adalah sebesar Rp 162.000.000 di musim 2014.
Garam Kualitas KP 3
Berdasarkan Tabel 6.10, penerimaan Tengkulak 1 masih mendominasi dalam pemasaran garam kualitas KP 3. Tabel 6.21 memberikan informasi bahwa
penerimaan Tengkulak 1 adalah sebesar Rp 201.741.750. penerimaan tersebut adalah hasil perkalian pembelian garam sejumlah 8.069,67 ton dengan perbedaan
harga yang diterimanya, yakni sebesar Rp 25.000 per ton. Tengkulak 2 tidak memperoleh penerimaan dari adanya fenomena perbedaan harga ini. Tengkulak 2
mengatakan bahwa dalam musim 2014, perusahaan garam dan pedagang pengumpul yang bekerjasama dengannya kurang tertarik dengan garam kualitas
KP 3. Penerimaan Tengkulak 3 adalah sebesar Rp 126.000.000 dalam musim 2014 kemarin. Hasil ini diperoleh dari pengalian jumlah pembelian garam
sejumlah 1.680 ton terhadap perbedaan harga yang diterimanya, yakni sebesar Rp 75.000 per ton.
Dengan demikian, total penerimaan dari pemasaran garam kualitas KP 3 tahun 2014 adalah sebesar Rp 327.741.750 dengan rata-rata penerimaan sebesar
Rp 163.870.900 per orang. Total pembelian garam dari petani dalam musim 2014 kemarin se-Kabupaten Pamekasan hampir mencapai 9.750 ton dengan rata-rata
pembelian sebesar 4.875 ton per orang.
Penerimaan Total Tengkulak Desa Padelegan Tahun 2014
Langkah selanjutnya adalah mengestimasi penerimaan total tengkulak Dsa Padelegan di tahun 2014. Nilai estimasi ini kiranya dapat digunakan sebagai
pendekatan untuk mengestimasi penerimaan total seluruh tengkulak di Kabupaten Pamekasan. Estimasi penerimaan total tengkulak dapat menggunakan rumus
berikut ini.
TR
T
= TR
1i
+ TR
2i
+ TR
3i
TR
T
Rp = 2.032.450.500 + 1.199.225.250 + 327.741.750 TR
T
Rp = 3.559.417.500 Rata-rata Penerimaan Tengkulak Rp = 1.186.472.500
Penerimaan total tengkulak Desa Padelegan diestimasi sebesar Rp 3.559.417.500 dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp 1.186.472.500 per orang
dalam musim 2014 kemarin. Nilai tersebut dapat dikatakan sebagai pendapatan kotor yang diterima oleh tengkulak. Pendapatan kotor tersebut belum
menggambarkan
keuntungan yang
diterima tengkulak
karena belum
memperhitungkan biaya yang dikeluarkan oleh tengkulak. Nilai estimasi di atas dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan penerimaan total tengkulak di
seluruh Kabupaten Pamekasan. Nilai estimasi ini menggambarkan bahwa bisnis yang dijalankan oleh tengkulak dalam sistem kepemilikan lahan bagi hasil
memberikan penerimaan yang cukup besar. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor penarik untuk melakukan bisnis di usaha penggaraman.
6.7.2 Estimasi Pendapatan Tengkulak dalam Pemasaran Garam Rakyat
Analisis ini digunakan untuk meengestimasi pendapatan yang benar-benar diterima oleh setiap tengkulak dari setiap KP garam yang dijualnya. Pendapatan
ini dihitung dengan cara mengurangi penerimaan yang diterimanya terhadap biaya
59