Analisis Penerimaan Tengkulak Metode Pengumpulan Data

5.2 Kondisi Usaha Garam Rakyat di Desa Padelegan

Usaha garam rakyat di Desa Padelegan dapat dikatakan dalam kondisi yang kondusif. Rata-rata penduduk desa menggantungkan hidupnya pada usaha garam ini. Bukan hanya penduduk asli desa ini, penduduk pendatang juga sangat menggantungkan hidupnya pada usaha ini. Penduduk pendatang ini adalah petani garam dengan lahan bagi hasil yang pada umumnya bekerja musiman sebagai petani penggarap. Mereka berasal dari Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Jumlah kelompok PUGAR Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat yang aktif di Desa Padelegan adalah delapan kelompok dengan jumlah anggota 77 orang. Rata-rata kemampuan mengolah lahan dari seorang petani garam adalah sebelah 0,83 Ha orang. Atinya, setiap petani garam yang tergabung dalam kelompok PUGAR mampu mengolah lahan garam seluas 0,83 Ha. Terdapat empat aspek utama dalam menganalisis kondisi suatu usaha garam rakyat, yakni aspek teknis, aspek sumberdaya manusia, aspke pemasaran, dan aspek finansial Nurdiani 2013. Secara umum, aspek teknis sangat berpengaruh nyata dalam usaha garam rakyat. Teknik yang baik dalam usaha garam akan menghasilkan produksi garam yang baik pula. Pun sebaliknya, jika teknik yang digunakan masih buruk, maka hasil produksi garamnya pun akan buruk. Secara umum, teknik produksi garam rakyat terbagi menjadi dua, yakni teknik Portugis dan teknik Maduris. Teknik Portugis merupakan suatu metode produksi garam yang dilakukan di atas lantai garam yang terbuat dari kristal garam. Kristal garam ini sebelumnya telah dibuat selama 30 hari dan setiap 10 hari berikutnya dilakukan pemanenan garam. Teknik Maduris merupakan suatu metode produksi garam yang dilakukan dengan cara memungut garam di atas lantai lahan garam. Artinya, lahan garam menjadi lantai produksi garam rakyat dimana setiap 7 hingga 10 hari dilakukan pemanenan garam di atas lantai lahan garam tersebut. Pada umumnya, petani garam rakyat di Desa Padelegan melakukan produksi garam dengan menggunakan teknik Maduris Selain teknik produksi, hal penting lainnya yang sangat perlu diperhatikan dalam produksi garam adalah faktor alam. Usaha garam rakyat sangat bergantung terhadap faktor alam. Nurdiani 2013 menyebutkan bahwa faktor alam tersebut adalah : 1 Air Laut Mutu air laut terutama dari segi kadar garamnya sangat berpengaruh terhadap waktu yang diperlukan untuk proses pemekatan penguapan. 2 Konsisi Cuaca Kondisi cuaca dipengaruhi oleh tiga hal, yakni panjang musim kemarau, curah hujan dan kecepatan angin, serta kelembaban dan suhu udara. 3 Tanah atau Lahan Garam Sifat prorositas tanah mempengaruhi kecepatan perembesan kebocoran air laut ke dalam tanah yang terdapat di tempat peminihan atau di meja garam. Jika kecepatan perembesan tanah lebih besar daripada kecepatan penguapan air laut, maka proses produksi garam akan mengalami kegagalan. Di samping itu, tanah atau lahan garam juga mempengaruhi warna dan tingkat kemurnian garam yang dihasilkan. 32 4 Pengaruh Air Pengaturan aliran dan tebal air di tempat peminihan satu ke peminihan berikutnya berkaitan erat dengan faktor-faktor lainnya, seperti arah kecepatan angin, dan kelembaban udara. 5 Cara Pemungutan Garam Terdiri atas jadwal pemungutan, umur kristalisasi garam, dan jadwal pengerjaan tanah meja pengerasan dan pengeringan. Selain faktor alam dan teknik produksi garam, alat-alat produksi garam juga menjadi hal penting dalam usaha garam rakyat. Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi garam adalah : 1 Kincir angin, 2 Pompa air, 3 Baumeter Alat untuk mengukur tingkat salinitas keasinan air laut, 4 Slender Alat untuk meratakan lahan garam, 5 Sorkot Alat untuk menarik Kristal garam saat melakukan pemungutan garam, 6 Pencacah Alat untuk meracak garam agar tidak padat, dan 7 Sedong Alat untuk mengeruk garam dan memasukkannya ke dalam karung. 33