Penilaian Pendedahan pada Nodus Tempat Pemotongan Ayam TPA L4

28 rumah potong hewan unggas pemerintah Provinsi Maluku Utara tidak ada yang beroperasi. Pemotongan ayam selain di TPA juga dilakukan di tanah kosong pada lokasi peternakan. Likelihood TPA dapat mendedah virus AI diduga rendah dengan ketidakpastian rendah karena kasus AI umumnya mempunyai tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi yaitu 75-92 Wibawan 2012 sehingga kemungkinan ayam yang hidup sampai proses pemotongan adalah 8-25. Menurut Okundi 2010 nilai 8-25 tersebut bila dikategorikan secara kualitatif termasuk dalam kategori rendah. Suriastini 2014 menyatakan bahwa risiko penularan AI pada TPA pondok rumput tergolong dapat diterima. Menurut Golden et al. 2009 kemungkinan ayam yang terinfeksi HPAI H5N1 dapat terdeteksi sebelum dipotong adalah 94, pendapat serupa disampaikan USDA 2008 bahwa terdapat kemungkinan sebesar 2-6 ayam yang terinfeksi HPAI dipotong di rumah potong hewanunggas RPHU tanpa terdeteksi.

4.5.6 Penilaian Pendedahan pada Nodus Supermarket L5

Supermarket yang ada di Maluku Utara sebagian besar mendapat pasokan karkas daging ayam beku dari Jawa Timur. Akan tetapi 6 bulan sekali, apabila pasokan terlambat, supermarket akan mengambil dari pemasok lokal. Karkas yang masuk ke supermarket disimpan suhu tempat penyimpanan -18 o C sampai dengan -20 o C. Menurut Beato et al. 2012 infektivitas virus AI H7 dalam daging ayam akan menurun saat peningkatan suhu dan pada pH yang rendah. Virus H7 tetap mempertahankan infektivitasnya selama 200 hari pada suhu 4 o C, dan 50 hari pada suhu 20 o C. Pada pH 5 jangka waktu infektivitas virus tersebut akan lebih singkat. Walaupun demikian, kemungkinan karkas ayam beku untuk kontak dengan hewan rentan dan lingkungan di Maluku Utara sangatlah kecil karena semua supermarket telah memiliki sistem pembuangan limbah yang baik. Kematian pada harimau dan macan tutul dengan gejala klinis mengarah ke AI pernah dilaporkan. Hal ini dapat terjadi disinyalir karena konsumsi karkas ayam yang terinfeksi Keawcharoen et al. 2004. Sementara penyebaran AI ke manusia umumnya terjadi karena kedekatan dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi oleh HPAI Perdue et al. 2005. Berdasarkan data yang dihimpun likelihood virus AI untuk dapat mendedah ke populasi hewan rentan, lingkungan dan manusia melalui supermarket adalah amat sangat rendah dengan ketidakpastian rendah.

4.5.7 Penilaian Pendedahan pada Nodus Pasar L6

Mengacu pada informasi yang dihimpun peneliti diketahui tidak terdapatnya pasar unggas hidup di Provinsi Maluku Utara. Kebutuhan protein hewani dari unggas umumnya dijual di pasar dalam bentuk karkas ayam beku yakni ayam yang dipotong dari TPA dibekukan untuk kemudian dijual di pasar yang ada di Maluku Utara. Pasokan barang dagangan di Provinsi Maluku Utara, khususnya produk peternakan dan hasilnya hampir sebagian besar berasal dari Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sulawesi Utara, seperti DOC, pakan obat-obatan, telur ayam ras, telur puyuh dan karkas ayam pedaging. Hal ini disebabkan panjangnya jalur distribusi perdagangan yang menyebabkan pemeliharaan ayam petelur dan pedaging tidak bisa bertahan untuk dikembangkan. Kalaupun ada biasanya hanya skala rumah tangga dan tidak rutin. Selain itu, alasan lainnya adalah tidak tersedianya RPHU yang aktif di Maluku Utara Matulessy 2011. Penjualan ayam 29 di pasar umumnya dalam bentuk karkas beku sehingga tidak ada sisa yang dibuang yang dapat menyebabkan karkas ayam yang terinfeksi AI terjadi kontak dengan hewan, lingkungan dan manusia. Dari data yang didapat likelihood virus AI untuk dapat mendedah ke hewan rentan, manusia dan lingkungan melalui pasar adalah amat sangat rendah dengan ketidakpastian rendah.

4.5.8 Penilaian Pendedahan pada Nodus Rumah Tangga L7

Konsumen rumah tangga membeli ayam dalam bentuk karkas dari pasar, supermarket dan TPA. Konsumen melakukan pengolahan karkas ayam dengan cara dimasak hingga matang. Pemanasan daging ayam dengan suhu 70 o C selama 1, 5, 10, 30, dan 60 detik dengan thermocycler akan berdampak virus mengalami inaktivaksi secara sempurna Swayne 2006. Berdasarkan pendapat responden, dari 100 konsumen terdapat 10 konsumen mendapatkan ayam dari peternakan dalam keadaan hidup. Menurut Okundi 2010 bila dikategorikan secara kualitatif nilai tersebut termasuk kategori sangat rendah. Pemeliharaan ayam yang dilakukan di rumah tangga ada yang dikandangkan dan ada yang diumbar di pekarangan rumah bercampur dengan ayam lainnya. Pencampuran unggas dari berbagai spesies dan spesies baru yang datang memperbesar peluang virus AI untuk beradaptasi dan bereplikasi dengan hospes baru Cardona et al. 2009. Mekanisme penularan paling efisien ke unggas peka adalah melalui kontak langsung dengan unggas tertular Swayne dan Beck 2004. Likelihood rumah tangga dapat mendedah virus AI ke hewan rentan, manusia dan lingkungan adalah sangat rendah dengan ketidakpastian rendah.

4.6 Penilaian Dampak

Penilaian dampak menurut OIE 2013 terdiri atas dua jenis yakni dampak langsung dan dampak tidak langsung. Yang dimaksud dengan dampak langsung adalah dampak yang timbul pada kesehatan hewan, baik hewan domestik maupun satwa liar, yang berpengaruh terhadap peternakan unggas seperti morbiditas, mortalitas, penurunan produksi, hewan menjadi carier dan kematian unggas. Dampak langsung AI lainnya adalah terhadap lingkungan, yang terjadi akibat kontaminasi virus AI yang dapat menginfeksi hewan rentan, juga dampak langsung AI terhadap kesehatan masyarakat. Sedangkan dampak tidak langsung meliputi biaya yang harus dikeluarkan untuk surveilans, pengendalian dan pemberantasan, biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya kompensasi terhadap ayam yang didepopulasi serta kerugian perdagangan yang timbul dan pengaruh sosial yang timbul. Data yang didapat untuk penilaian dampak tersaji pada Tabel 18.