19 dalam penyebaran penyakit AI H5N1 Wibawan 2012. Hal ini diperkuat dengan
penelitian yang dilakukan Setyawati 2010 terhadap DOC yang akan dilalulintaskan dari Bandara Udara Soekarno Hatta dan telah memiliki sertifikat
kesehatan hewan sebanyak 158 sampel 65,8 menunjukkan hasil positif AI. Menurut pendapat responden, selama ini tidak ada prosedur standar untuk
pemeriksaandeteksi AI terhadap DOC yang diproduksi sehingga berdasarkan data yang didapat likelihood DOC yang terinfeksi AI tidak dapat terdeteksi di hatchery
menjadi tinggi dengan ketidakpastian rendah.
4.3.5 Penilaian Pelepasan pada Nodus Transportasi L4
Transportasi DOC ke tempat pengeluaran Bandara Samratulangi diketahui menempuh jarak ± 10 km dengan waktu ± 1 jam. Sedangkan untuk menuju tempat
pengeluaran Pelabuhan Laut Manado menempuh jarak ± 17 km dengan waktu ± 2 jam. Dalam proses transportasi dari hatchery ke tempat pengeluaran tidak pernah
dijumpai kematian DOC dalam jumlah besar. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut DOC ke tempat pengeluaran tidak menggunakan kendaraan khusus
pengangkut DOC. Kendaraan yang digunakan umumnya berupa kendaraan bak terbuka dan kendaraan umum sewaan. Hasil wawancara dengan sopir yang
membawa DOC diketahui bahwa pengetahuan sopir tentang AI sangat kurang, ditinjau dari penyebab, gejala umum serta penanganannya. DOC yang terinfeksi
AI tidak dapat terdeteksi karena tidak menimbulkan gejala klinis Setyawati 2010; Wibawan 2012 selama proses transportasi, sehingga dapat disimpulkan
likelihood DOC yang terinfeksi AI tidak dapat terdeteksi menjadi tinggi dengan ketidakpastian rendah.
4.3.6 Penilaian Pelepasan pada Nodus Karantina Sulawesi Utara L5
Tindakan karantina yang dilakukan BKP Manado dalam mencegah penyebaran virus AI melalui lalu lintas DOC hanya berupa pemeriksaan dokumen
dan fisik. Selama ini untuk DOC yang keluar tidak pernah dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan dokumen dilakukan untuk mendeteksi kelengkapan
dan kebenaran isi dokumen serta bertujuan mengetahui DOC berasal dari peternakan yang telah dinyatakan bebas AI. Dokumen yang dimaksud adalah surat
rekomendasi pengeluaran dari Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Utara dan surat bebas AI dari Dinas Kabupaten Minahasa Utara. Surat bebas AI dikeluarkan satu
bulan sekali dan rekomendasi pengeluaran dikeluarkan setiap dua minggu dengan sistem kuota. Namun praktik di lapangan pengguna jasa umumnya hanya
membawa salinan surat sehingga hal ini dapat berpotensi terjadi pemalsuan terhadap dokumen tersebut. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi hama
dan penyakit hewan karantina yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gejala klinis yang timbul pada DOC. Akan tetapi tindakan ini tidak dapat
menghindari adanya DOC yang tidak menunjukkan gejala klinis EFSA 2005. Kondisi virus AI saat ini dapat berbentuk infeksi subklinik yakni DOC yang
terinfeksi virus AI tidak menunjukkan gejala dan tanda klinis tertentu Wibawan 2012; Setyawati 2010. Hal ini didukung dengan adanya hasil pemeriksaan DOC
yang masuk ke Timika yang diidentifikasikan positif HPAI melalui pemeriksaan PCR, padahal DOC tersebut diketahui telah memiliki dokumen kesehatan hewan
dan dinyatakan sehat dari daerah asal SKP Timika 2013.