3 Suatu analisis risiko dimulai dengan melakukan identifikasi bahaya yang
terdapat pada pemasukan hewanproduk hewan. Identifikasi bahaya dilakukan dengan menyertakan hal-hal yang berpotensi menyebabkan kerugian dari daerah
yang melakukan pemasukan hewanproduk hewan North 1995. Pemasukan hewan dan produk hewan ke suatu daerah dapat menyebabkan risiko pemasukan
penyakit hewan di daerah pemasukan.
Analisis risiko terdiri dari empat komponen diantaranya adalah identifikasi bahaya, penilaian risiko, manajemen risiko dan komunikasi resiko, seperti
digambarkan pada Gambar 1 OIE 2013. Analisis risiko dapat digunakan untuk memperkirakan kemungkinan pengenalanmasuknya HPAI, likelihood dampak,
dan membantu pengambil keputusan dalam memilih mitigasi risiko yang paling efisien, sebagai bagian dari rencana komprehensif pencegahan penyakit.
Gambar 1 Empat komponen dari analisa risiko OIE 2013 Prinsip penilaian risiko dalam analisis risiko harus bersifat fleksibel
sehingga dapat menangani permasalahan yang kompleks dan mengakomodasi semua bahaya dari pemasukkan komoditas. Metode penilaian risiko yang
digunakan harus
valid, didapat
dari informasi
ilmiah terbaik
dan didokumentasikan. Tahapan-tahapan dalam penilaian risiko yaitu: penilaian
pelepasan release assessment, penilaian pendedahan exposure assessment, penilaian dampak consequence assessment dan perkiraan risiko risk estimation
OIE 2013.
Menurut Kusumaningrum 2012 pemasukan virus HPAI H5N1 ke Kalimantan Selatan adalah melalui DOC, day old duck DOD, burung kicauan,
ayam aduan, dan telur tetas. Risiko keseluruhan pemasukan virus HPAI H5N1 ke Kalimantan Selatan berkisar sedang sampai tinggi. Risiko tertinggi pemasukan
virus HPAI H5N1 adalah melalui pemasukan DOC, DOD, ayam aduan, dan telur tetas. Alur tapak risiko biologi menunjukkan bahwa unggas dari tangkapan alam,
peternakan, dan importasi berpotensi sebagai titik kritis penyebaran virus HPAI H5N1 Widyastuti 2013.
3 METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2014, dengan mengambil lokasi penelitian di Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Proses
pengolahan data dilakukan di Laboratorium Epidemiologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Rancangan penelitian menggunakan metode
penilaian risiko secara kualitatif, dengan menggunakan metode dasar yang Identifikasi bahaya
Penilaian risiko Manajemen risiko
Komunikasi risiko
4 ditetapkan World Organization for Animal Health WOAH dan tercantum dalam
Terrestrial Animal Health Code OIE 2013. Kerangka pemikiran penelitian ini adalah dengan melakukan identifikasi
bahaya pengeluaran virus AI dari Sulawesi Utara ke Maluku Utara melalui unggas. Dari hasil identifikasi bahaya yang didapat selanjutnya dilakukan penilaian risiko
untuk mendapatkan alur tapak risiko penularan AI. Kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Kerangka konsep penilaian risiko masuknya virus AI dari Sulawesi Utara ke Maluku Utara melalui unggas
Alur tapak risiko tersebut akan dilakukan penilaian pelepasannya yaitu kemungkinannya dalam membawa serta menularkan AI. Tahap penilaian
berikutnya adalah penilaian pendedahan yaitu kemungkinan unggas yang terinfeksi atau terkontaminasi melakukan kontak dan menularkan virus ke hewan
peka di Maluku Utara. Penilaian pelepasan dan pendedahan yang dihasilkan selanjutnya dikalikan dengan peluang kejadiannya dan menghasilkan likehood.
Penilaian dampak merupakan proses penilaian risiko setelah dilakukan penilaian pelepasan dan pendedahan. Hasil penilaian dampak selanjutnya dilakukan dengan
likehood untuk menghasilkan suatu estimasi risiko pengeluaran virus AI di Maluku Utara melalui pemasukan unggas.
3.2 Pengumpulan Data
Pengambilan data dalam penelitian ini dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan melakukan observasi dan
wawancara terstruktur menggunakan wawancara mendalam serta kuesioner dengan expert opinion dan key informants. Expert opinion dibagi ke dalam
beberapa kategori diantaranya adalah pakarahli dalam bidang penanganan AI, petugas karantina BKP Manado dan BKP Ternate, petugas dinas yang
membidangi kesehatan hewan, nahkoda atau anak buah kapal, pihak keamanan di wilayah kerja dan pihak penjualpembeli DOCunggas dewasa Tabel 1.
Pemasukan unggas dari Sulawesi Utara ke Maluku Utara Identifikasi bahaya
Penilaian risiko kualitatif: Penilaian pelepasan
Penilaian pendedahan Penilaian dampak
Estimasi Risiko
Output: Alur tapak risiko biologis
Kerangka penilaian risiko Metode
Data primer: o
Expert Opinion o
Observasi Data sekunder:
o Hasil surveilan
o Pustaka
o Laporan
o Penelitian ilmiah
o dll