Karotenoid Total Makroalga Kering, Pakan Percobaan dan Gonad

Lampiran 1 Ringkasan klasifikasi echinoid tidak terbatas pada spesies yang dapat dimakan a Kelas Subkelas Infrakelas Kohor Superordo Ordo Famili Genus Echinoidea Perischoechinoidea Cidaroidea Euechinoidea Echinothurioidea Echinothuriacea Echinothurioida Echinothuriidae Echinothuria Acroechinoidea Diadematacea Diadematoida Diadematidae Centrostephanus Diadema Echinacea Stirodonta Phymosomatoida Arbaciidae Arbacia Camarodonta Echinoida Echinidae Echinus Loxechinus Paracentrotus Psammechinus Echinometridae Anthocidaris Echinometra Evechinus Heliocidaris Strongylocentrotidae Hemicentrotus Strongylocentrotus Toxopneustidae Lytechinus Pseudoboletia Pseudocentrotus Toxopneustes Tripneustes Irregularia a Sumber: Lawrence 2007 54 55 Lampiran 2 Sistem pemeliharaan resirkulasi dan air mengalir bulubabi T. gratilla A Sistem resirkulasi B Sistem air mengalir flow through system Lampiran 3 Komposisi biokimia bahan dasar yang digunakan sebagai dasar formulasi pakan perlakuan pada percobaan II dan III a Bahan dasar Komposisi biokimia Kadar Air Abu Protein Lipid Serat Kasar BETN Tepung ikan 11.18 14.68 54.17 15.54 0.00 4.43 Tepung jagung 11.56 14.41 9.38 4.00 2.34 58.31 Tepung pollar 8.31 3.38 13.46 4.70 5.29 64.86 Filler Tepung Tapioka 10.46 0.02 3.49 0.00 0.61 85.42 Sargassum polycystum 22.74 21.98 8.60 1.52 17.17 27.99 Gracilaria lichenoides 25.45 24.42 6.31 1.20 5.88 36.74 Ulva reticulata 20.91 14.82 10.38 2.03 6.77 45.09 Minyak ikan 0.00 0.00 0.00 100.00 0.00 0.00 Minyak sawit 0.00 0.00 0.00 100.00 0.00 0.00 Gelatin 8.27 1.02 88.28 0.00 0.00 2.43 a Analisa komposisi biokimia bahan dasar dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan, BDP, FPIK - IPB 56 57 Lampiran 4 Prosedur analisis kadar air Cawan dipanaskan di dalam oven pada suhu 110 o C selama 1 jam kemudian dimasukkan ke dalam eksikator selama 30 menit sebelum ditimbang X 1 . Di bagian lain, sampel ditimbang sebanyak 2-3 g A. Selanjutnya, sampel dimasukkan cawan dan dipanas di dalam oven pada suhu 110 o C selama 4 jam kemudian dimasukkan ke dalam eksikator selama 30 menit sebelum ditimbang kembali X 2 . Berdasarkan prosedur di atas kadar air dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: � � = � + − � × Lampiran 5 Prosedur analisis kadar abu Cawan dipanaskan di dalam oven pada suhu 110 o C selama 1 jam kemudian dimasukkan ke dalam eksikator selama 30 menit sebelum ditimbang X 1 . Di bagian lain, sampel ditimbang sebanyak 2-3 g A. Selanjutnya, sampel dimasukkan cawan dan dipanas di dalam tanur pada suhu 600 o C sampai bahan menjadi abu kemudian setelah suhu cawan turun sampai suhu 100-200 o C, cawan dimasukkan ke dalam eksikator selama 30 menit sebelum ditimbang kembali X 2 . Berdasarkan prosedur di atas kadar abu dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: � = � − � × Lampiran 6 Prosedur analisis kadar protein dengan menggunakan metode Kjehdall Tahap oksidasi, sampel sebanyak 0,5 g dimasukkan ke dalam labu Kjehdall dan ditambahkan 3 g katalis K 2 SO 4 +CuSO 4 .5H 2 O 9:1. Selanjutnya, 10 ml H 2 SO 4 pekat ditambahkan sebelum labu dipanaskan pada suhu 400 o C ±1 jam sampai larutan dalam labu berwarna hijau kebeningan. Kemudian, larutan didinginkan selama ±30 menit dan ditambahkan 25 air destilasi. Setelah itu larutan dimasukkan ke dalam labu takar dan diencerkan dengan akuades sampai volume larutan tersebut mencapai 100 ml A. Tahap destilasi, 10 ml H 2 SO 4 0,05 N diisikan dalam labu erlenmeyer dan ditambah 2 tetes indikator methylred B. Selanjutnya, 10 ml NaOH 30 ditambahkan pada larutan A sebanyak 5 ml dan dimasukkan ke dalam labu Kjehdall. Kemudian dilakukan destruksi selama 10 menit mulai saat tetesan pertama pada larutan B. Tahap titrasi, hasil destruksi dititrasi dengan NaOH 005 N. Selanjutnya hasil titran dicatat. Prosedur yang sama berlaku pula pada blanko. Berdasarkan ketiga tahapan prosedur analisa protein yang telah dilakukan, kadar protein dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: