40 Evaluasi terhadap kualitas telur ekinodermata seringkali berdasar atas ukuran
dan komposisi biokimia telur. Hasil pengukuran diameter telur T. gratilla di akhir percobaan menunjukkan perbedaan nyata antar perlakuan diet dalam percobaan ini
one way ANOVA, F=12,905, p0,05. Uji lanjut memperlihatkan bahwa U-10 menghasilkan telur dengan rerata diameter telur terbesar 82,86 µm berbeda nyata
dengan perlakuan diet lainnya Tukey, p0,05 Gambar 20. Hal ini selaras dengan akumulasi nutrien oleh T. gratilla yang lebih besar pada perlakuan U-10
dibandingkan dengan perlakuan diet lainnya. Vaitilingon et al. 2005 melaporkan ukuran diameter telur T. gratilla berkisar 85-90 µm, bergantung pada temperatur,
ketersediaan makanan dan lama pemeliharaan.
Gambar 20 Diameter telur T. gratilla dari lima jenis perlakuan diet n=2 ind perlakuan
-1
, 80 telur perlakuan
-1
, rerata±simpangan baku. Kolom dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 uji
Tukey
4.4.3.5 Warna Gonad
Penilaian warna gonad memperlihatkan keberagaman warna gonad T. gratilla pada individu antar perlakuan diet yang berbeda ataupun individu dalam perlakuan
diet yang sama. Hasil percobaan menunjukkan perbedaan perlakuan diet dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pigmentasi gonad. Kondisi tersebut
tercermin dari komposisi kategori warna gonad antar perlakuan diet. U-10 memiliki komposisi warna gonad yang lebih homogen dibandingkan dengan perlakuan diet
lainnya. Warna yang lebih homogen pada perlakuan ini sesuai dengan warna gonad yang diterima pasar 1215 U dan 134 U. Secara umum, T. gratilla yang diberi
pakan buatan sebagai pengganti pakan alami menghasilkan warna gonad yang lebih pucat. Penambahan makroalga kering dalam pakan buatan dalam percobaan ini
terbukti memperbaiki warna gonad, walaupun tidak sebaik warna gonad T. gratilla yang diberi pakan alami dan yang dipanen dari alam 134 U dan 129 U Gambar
21, 22. Shpigel et al. 2005 melaporkan bulubabi yang diberi diet pakan buatan
80.21 82.66
79.36 79.48
78.58 74.00
76.00 78.00
80.00 82.00
84.00 86.00
Basal U-10
U-20 U-30
MS
D iam
et er
Tel ur
ɥm
Perlakuan
b a
a a
a
41 umumnya menghasilkan warna gonad yang lebih pucat apabila dibandingkan
dengan warna gonad bulubabi yang diberi pakan alami.
Gambar 21 Komposisi kategori warna gonad T. gratilla dari sampel awal n=10
ind, lima jenis perlakuan diet n=21 ind perlakuan
-1
dan sampel dari alam n=4 ind
Gambar 22 Warna gonad T. gratilla. A Sampel awal dan lima jenis perlakuan diet, B Basal, C U-10, D U-20, E U-30, F MS
Diterima Tidak diterima
20 63
58 58
50 21
25 13
29
17 50
8 4
4
8 50
4
8 10
8 4
8 20
21 17
17 8
21 50
8 17
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Awal Basal
U-10 U-20
U-30 MS
Alam K
ate go
ri W
arna G
on ad
Perlakuan
42
4.4.3.6 Karotenoid Total Makroalga Kering, Pakan Percobaan dan Gonad
Total karotenoid pada U. reticulata kering yang digunakan dalam percobaan ini sebesar 17,84 mg 100 g
-1
. Analisis kandungan karotenoid pada perlakuan diet jelas menunjukkan bahwa penambahan U. reticulata kering dalam pakan dapat
meningkatkan kadar karotenoid pakan dan berkorelasi positif dengan kandungan karotenoid pada gonad. T. gratilla yang diberikan pakan campuran makroalga segar
dan lamun menghasilkan gonad dengan kandungan karotenoid setara dengan gonad T. gratilla
yang diperoleh dari alam Tabel 11.
Tabel 11 Total karotenoid pada pakan dan gonad T. gratilla dari sampel awal, lima jenis perlakuan diet dan sampel awal
Parameter Awal
Perlakuan diet Alam
Basal U-10
U-20 U-30
MS Total karotenoid
pakan mg 100g
-1
bb -
5,13 5,88
7,20 8,15
- Total karotenoid
gonad mg 100g
-1
bb 4,75
3,31 3,93
3,46 6,91
12,87 12,34
Makroalga secara umum kaya akan karotenoid. Kandungan karotenoid pada alga hijau mirip dengan yang terdapat pada tanaman tingkat tinggi, yaitu β-karoten,
lutein, violaxanthin, antheraxanthin, zeaxanthin dan neoxanthin Burtin 2003. Proses pengeringan diyakini menurunkan kandungan karotenoid U. reticulata.
Shpigel et al. 2005 melaporkan kandungan karotenoid U. lactuca segar mencapai 2 mg g
-1
setara dengan 200 mg 100g
-1
. Penambahan U. reticulata kering dalam pakan dalam percobaan ini terbukti dapat meningkatkan kadar karotenoid pakan
dan berkorelasi positif dengan kandungan karotenoid pada gonad. Shpigel et al. 2005 melaporkan jumlah karotenoid pada gonad berkorelasi positif dengan
pewarnaan oranye pada gonad bulubabi.
Sebagaimana hewan lainnya tidak mensintesa karotenoid secara de novo. Pigmentasi pada gonad bulubabi berasal dari karotenoid yang langsung
terakumulasi dari pakan atau sebagian dimodifikasi melalui reaksi metabolis, yakni β-ekinenone diturunkan dari β-karoten melalui β-isocryptoxanthin Griffiths dan
Perrot 1976. Kemungkinan lain berasal dari jalur metabolik oksidatif, α-ekinenone
diturunkan dari α-karoten melewati α-isocryptoxanthin Tsushima 2007.
Penelitian Tsushima et al. 1993 menunjukkan bahwa biokonservasi dari β, β-
karoten menjadi β-ekinenone melalui β-isocryptoxantin pada bulubabi terutama terjadi di dalam viscera dinding usus dan menghasilkan β-ekinenone yang
terinkorporasi ke dalam gonad ovari dan testis. Oleh karena itu, kandungan total karotenoid gonad akan sangat dipengaruhi oleh ukuran gonad.
Hasil percobaan menunjukkan perlakuan U-10 merupakan perlakuan dengan persentase GI terbesar dibandingkan dengan perlakuan lain Gambar 17. Tidak
mengejutkan apabila kandungan karotenoid gonad perlakuan U-10 lebih besar
43 dibandingkan U-20, walaupun konsentrasi karotenoid pakan pada perlakuan U-10
lebih rendah daripada U-20 Tabel 11. Plank dan Lawrence 2002 menyebutkan bahwa kandungan total karotenoid berkorelasi positif dengan ukuran gonad L.
variegatus
. Namun saat konsentrasi total karotenoid dalam pakan perlakuan jauh lebih tinggi U_30 dan MS, jumlah ketersediaan karotenoid dalam pakan lebih
menentukan dibandingkan dengan ukuran gonad yang dicapai oleh masing-msing perlakuan pada waktu yang sama.
Hasil percobaan pada tahap ini membuktikan bahwa pakan dengan palatabilitas tinggi akan meningkatkan konsumsi protein. Protein yang diakumulasi
lebih dialokasikan bagi upaya reproduktif daripada pertumbuhan somatik. Ditunjukkan oleh LGR dan SGR yang tidak berbeda nyata di awal perlakuan,
sementara profil gonad GI, komposisi biokimia gonad, kondisi reproduktif, diameter telur serta warna dan kandungan karotenoid gonad signifikan mengalami
perubahan dibandingkan awal perlakuan.