Prosedur Pengujian Makroalga Kering sebagai Stimulan Pakan
28 bertindak sebagai stimulan atau deteren yang kuat bagi bulubabi Sakata et al. 1989;
Steinberg dan van Altena 1992; Deal et al. 2003. Beberapa studi menunjukkan golongan monosakarida, polisakarida, asam amino, lipid, terpenoid dan fenol dapat
bertindak sebagai stimulan bagi bulubabi Klinger dan Lawrence 1984; Sakata et al. 1989; Steinberg dan van Altena 1992, tetapi di sisi lain dapat bertindak sebagai
deteren Steinberg dan van Altena 1992; Cronin dan Hay 1996; Deal et al. 2003.
Gambar 12 Kadar protein dan energi dari ketiga jenis makroalga yang digunakan
dalam uji palatabilitas
Gliserolipid pada U. pertusa diketahui bertindak sebagai stimulan terhadap S. intermedius
dan herbivora laut lainnya Sakata et al. 1988a; 1988b; 1989; 1991. Di sisi lain, Deal et al. 2003 pertama kali membuktikan bahwa polar galaktolipid atau
gliserolipid pada alga coklat Fucus vesiculosus bertindak sebagai deteren bagi bulubabi Arabica punctulata. Studi lain melaporkan herbivora laut asal Australia
toleran terhadap alga coklat dengan kandungan fenol tinggi, kontras dengan herbivora laut asal Amerika Utara yang sangat tidak toleran terhadap kandungan
fenol alga coklat. Studi yang sama menemukan meningkatnya kadar senyawa fenol flurotannin pada alga coklat Carpophyllum maschalocarpum akan meningkatkan
konsumsi T. gratilla, tetapi senyawa non polar terpena geranilaseton yang diproduksi alga ini signifikan bertindak sebagai deteren bagi T. gratilla Steinberg
dan van Altena 1992. Senyawa lain, furanones metabolit sekunder yang umum diproduksi alga merah, pada konsentrasi tertentu bertindak sebagai deteren terhadap
herbivora laut tetapi pada konsentrasi rendah tidak menghalangi macrograzer bulubabi dan gastropoda untuk mengkonsumsinya Wright et al. 2004. Selain
jenis senyawa, berbagai penelitian yang telah dilakukan di atas membuktikan bahwa jenis biota, derajat toleransi biota terhadap keberadaan suatu senyawa dan
interaksi antar berbagai senyawa yang terkandung di dalam suatu bahan merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam menentukan suatu senyawa bertindak
sebagai sebagai stimulan atau deteren bagi bulubabi.
8.60 6.31
10.38
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00
Pr ot
ei n
bb
7.42 8.26
10.97
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00
Ener g
i Mj
k g
-1
Jenis Makroalga
29
0.55 0.76
0.75 0.75
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60 0.70
0.80 0.90
Basal S-5
G-5 U-5
Tota l
k onsum
si pak
an ind
-1
g bb
Perlakuan
b b
a b