Simpulan Pengembangan makroalga sebagai stimulan pakan bagi bulubabi dewasa (Tripneustes gratilla Linnaeus 1758)

57 Lampiran 4 Prosedur analisis kadar air Cawan dipanaskan di dalam oven pada suhu 110 o C selama 1 jam kemudian dimasukkan ke dalam eksikator selama 30 menit sebelum ditimbang X 1 . Di bagian lain, sampel ditimbang sebanyak 2-3 g A. Selanjutnya, sampel dimasukkan cawan dan dipanas di dalam oven pada suhu 110 o C selama 4 jam kemudian dimasukkan ke dalam eksikator selama 30 menit sebelum ditimbang kembali X 2 . Berdasarkan prosedur di atas kadar air dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: � � = � + − � × Lampiran 5 Prosedur analisis kadar abu Cawan dipanaskan di dalam oven pada suhu 110 o C selama 1 jam kemudian dimasukkan ke dalam eksikator selama 30 menit sebelum ditimbang X 1 . Di bagian lain, sampel ditimbang sebanyak 2-3 g A. Selanjutnya, sampel dimasukkan cawan dan dipanas di dalam tanur pada suhu 600 o C sampai bahan menjadi abu kemudian setelah suhu cawan turun sampai suhu 100-200 o C, cawan dimasukkan ke dalam eksikator selama 30 menit sebelum ditimbang kembali X 2 . Berdasarkan prosedur di atas kadar abu dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: � = � − � × Lampiran 6 Prosedur analisis kadar protein dengan menggunakan metode Kjehdall Tahap oksidasi, sampel sebanyak 0,5 g dimasukkan ke dalam labu Kjehdall dan ditambahkan 3 g katalis K 2 SO 4 +CuSO 4 .5H 2 O 9:1. Selanjutnya, 10 ml H 2 SO 4 pekat ditambahkan sebelum labu dipanaskan pada suhu 400 o C ±1 jam sampai larutan dalam labu berwarna hijau kebeningan. Kemudian, larutan didinginkan selama ±30 menit dan ditambahkan 25 air destilasi. Setelah itu larutan dimasukkan ke dalam labu takar dan diencerkan dengan akuades sampai volume larutan tersebut mencapai 100 ml A. Tahap destilasi, 10 ml H 2 SO 4 0,05 N diisikan dalam labu erlenmeyer dan ditambah 2 tetes indikator methylred B. Selanjutnya, 10 ml NaOH 30 ditambahkan pada larutan A sebanyak 5 ml dan dimasukkan ke dalam labu Kjehdall. Kemudian dilakukan destruksi selama 10 menit mulai saat tetesan pertama pada larutan B. Tahap titrasi, hasil destruksi dititrasi dengan NaOH 005 N. Selanjutnya hasil titran dicatat. Prosedur yang sama berlaku pula pada blanko. Berdasarkan ketiga tahapan prosedur analisa protein yang telah dilakukan, kadar protein dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: