18
3.4.3 Prosedur Pengujian Palatabilitas Makroalga Kering
Pengujian palatabilitas makroalga kering dilakukan dengan menggunakan lempeng agar yang proses pembuatannya sudah dijelaskan pada sub bab
sebelumnya. Empat jenis lempeng agar yang masing-masing mengandung makroalga kering sebanyak 0, 10, 20 dan 30 dari bobot agar diujikan sebagai
pakan bersama terhadap T. gratilla sebanyak tiga kali ulangan. Selanjutnya, dosis makroalga yang memberikan tanggap konsumsi agar terbaik kembali diujikan
dengan prosedur yang sama sebagaimana pengujian sebelumnya.
3.5 Percobaan II: Pengujian Makroalga Kering sebagai Stimulan Pakan
3.5.1 Persiapan dan Pemeliharaan Hewan Uji
Setelah diadaptasikan T. gratilla diseleksi berdasarkan bobot utuh dan diameter cangkang Tabel 3. Sebelumnya T. gratilla dipuasakan terlebih dahulu
selama lima hari dan dipelihara dalam wadah pemeliharaan menggunakan sistem air mengalir flow through system dengan kepadatan 1 ind 7 L
-1
air laut. Sistem air mengalir yang digunakan memiliki debit air masuk dan keluar sebesar 6,25 L jam
- 1
sehingga memungkinkan terjadinya penggantian air sebesar 300 hari
-1
Lampiran 2. Parameter kualitas air yang diamati meliputi suhu, salinitas, pH dan oksigen diukur menggunakan Horiba tipe U52G.
Tabel 3 Berat utuh BU dan diameter cangkang DC T. gratilla dari empat jenis perlakuan diet Basal, S-5= Basal+S. polycystum 5, G-5= Basal+G.
lichenoides 5, U-5= Basal+U. reticulata 5 pada percobaan II
Basal S-5
G-5 U-5
BU g 90,10±0,64
93,62±1,21 89,28±0,70
89,40±0,82 DC mm
61,64±0,17 62,52±0,14
62,00±0,62 61,43±0,81
3.5.2 Formulasi Pakan Buatan
Bahan dasar diproksimat untuk mengetahui komposisi biokimia yang terkandung di dalamnya sebagai dasar untuk memformulasikan pakan perlakuan
yang akan digunakan pada percobaan ini Lampiran 3. Komposisi biokimia yang di analisis meliputi kadar air, kadar abu , kadar protein, kadar lipid, kadar serat dan
BETN. Analisis kadar protein menggunakan metode Kjehdall, sedangkan analisis kadar lipid pada bahan dasar menggunakan metode Soxchlet. Prosedur lengkap
analisis komposisi biokimia dijelaskan pada Lampiran 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Makroalga kering sebanyak 5 sebagai faktor perlakuan masing-masing disatukan dengan
pakan basal. Komposisi pakan dasar yang memberikan efek negatif terhadap palatabilitas T. gratilla dimodifikasi dan digunakan dalam percobaan Fernandez
Boudouresque 2000. Kadar protein pakan ±31, sama pada setiap jenis perlakuan
19 dan gelatin kadar protein 88,28 digunakan sebagai pengikat untuk memperoleh
konsistensi pakan yang kuat namun lembut Robinson et al. 2002. Formulasi pakan buatan untuk setiap jenis perlakuan dideskripsikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Formulasi pakan buatan pada percobaan II. Pakan buatan mengandung 56 bahan dasar yang dicampur ke dalam 12,5 pengikat. Komposisi
biokimia pakan dinyatakan sebagai persentase berat basah dan level energi dinyatakan dalam kkal kg
-1
berat basah
Bahan dasar Protein
Komposisi bahan dasar Basal
1
S-5
1
G-5
1
U-5
1
Tepung ikan 54.17
55,22 55,56
55,82 55,34
Tepung jagung 9.38
17,04 14,37
14,24 14,48
Tepung pollar 13.46
17,04 14,37
14,24 14,48
S. polycystum 8.60
0,00 5,00
0,00 0,00
G. lichenoides 6.31
0,00 0,00
5,00 0,00
U. reticulata 10.38
0,00 0,00
0,00 5,00
Minyak ikan 0,00
4,50 4,50
4,50 4,50
Minyak sawit 0,00
4,50 4,50
4,50 4,50
Filler, vitamin dan mineral mix
2
3.49 1,70
1,70 1,70
1,70 Analisa proksimat pakan 56 bahan dasar+12,5 gelatin
4
Kadar protein 31,77
31,59 31,36
31,49 Kadar lemak
9,80 9,92
10,09 10,17
Serat kasar 0,88
1,33 1,67
1,36 BETN
18,55 16,16
15,16 15,86
Kadar abu 6,06
6,69 6,78
6,73 Energi kasar
3
3460.87 3364.08
3326.18 3369.68 GEP
10.89 10.65
10.61 10.70
1
Empat jenis perlakuan diet, yaitu Basal, S-5= Basal+S. polycystum 5, G-5= Basal+G. lichenoides
5, U-5= Basal+U. reticulata 5
2
Vitamin dan mineral mix tersusun atas mg atau UI kg-1 terhadap pakan: tocopherol acetate 70,8 UI; ascorbic acid 283 mg; thiamin 7,1 mg; riboflavin 7,6 mg; pyridoxine 9,4 mg; cyanobalanine
0,014 mg; biotin 0,47 mg; folic acid 1,89 mg; calcium panthothenate 23,6 mg; vitamin A 710 UI, vitamin D
3
700 UI; niacin 14,6 mg; CaCO
3
2,1 mg; CuSO
4
9,4 mg; Fe SO
4
4,7 mg; NaF 7,1 mg; Mg CO
3
174 mg; Mn SO
4
18,9 mg; CaHPO
4
75,5 mg; Zn SO
4
7,7 mg
3
Perhitungan manual, protein: 5,6 kkal g
-1
; lemak 9,4 kkal g
-1
; karbohidrat 4,1 kkal g
-1
NRC 1977
4
Hasil analisa proksimat, Laboratorium Nutrisi Ikan Departemen BDP, FPIK - IPB
3.5.3 Prosedur Pengujian Makroalga Kering sebagai Stimulan Pakan
Empat jenis perlakuan Basal, S-5: basal+S. polycystum, G-5: basal+G. lichenoides
, U-5: basal+U. reticulata masing-masing diujikan sebagai pakan tunggal terhadap T. gratilla sebanyak tiga kali ulangan. Setiap perlakuan kecuali
basal mengandung konsentrasi makroalga sebagaimana telah disebutkan sebesar 5. Kadar protein pada tingkat yang sama untuk setiap jenis perlakuan. Pemberian
pakan dilakukan sehari sekali menjelang matahari terbenam, Pemberian pakan
20 dilakukan selama 14 hari dan pencatatan parameter konsumsi pakan mulai
dilakukan pada hari ketujuh.
3.6 Percobaan III: Pengujian Dosis Optimal Makroalga Kering sebagai Stimulan Pakan terhadap Konsumsi Pakan, Pertumbuhan dan Profil Gonad
3.6.1 Persiapan dan Pemeliharaan Hewan Uji
Setelah diadaptasikan T. gratilla diseleksi berdasarkan bobot utuh dan diameter cangkang Tabel 5. Sebelum digunakan T. gratilla dipuasakan selama 21
hari dengan tujuan untuk mempermudah evaluasi penggunaan protein untuk pertumbuhan. Selanjutnya T. gratilla dipelihara dalam wadah pemeliharaan
menggunakan sistem air mengalir flow through system dengan kepadatan 1 ind 7 L
-1
air laut. Sistem air mengalir yang digunakan memiliki debit air masuk dan keluar sebesar 6,25 L jam
-1
sehingga memungkinkan terjadinya penggantian air sebesar 300 hari
-1
Lampiran 2. Parameter kualitas air yang diamati meliputi suhu, salinitas, pH dan oksigen diukur menggunakan Horiba tipe U52G. Sementara, kadar
total amonia nitrogen TAN diukur menggunakan spektrofotometer berdasarkan metode phenate.
Tabel 5 Berat utuh BU dan diameter cangkang DC T. gratilla dari lima jenis perlakuan diet Basal, U-10= Basal+ U. reticulata 10, U-20= Basal+ U.
reticulata 20, U-30= Basal+U. reticulata 30, MS: makroalga segar
pada percobaan III
Basal U-10
U-20 U-30
MS BU g
112,38±1,77 113,76±0,84
113,37±0,49 114,79±1,02
113,49±0,66 DC mm
66,27±1,76 67,23±0,10
66,48±0,31 67,17±0,97
66,64±1,04
3.6.2 Formulasi Pakan Buatan
Bahan dasar diproksimat untuk mengetahui komposisi biokimia yang terkandung di dalamnya sebagai dasar untuk memformulasikan pakan perlakuan
yang akan digunakan pada percobaan ini Lampiran 3. Komposisi biokimia yang di analisis meliputi kadar air, kadar abu , kadar protein, kadar lipid, kadar serat dan
BETN. Analisis kadar protein menggunakan metode Kjehdall, sedangkan analisis kadar lipid pada bahan dasar menggunakan metode Soxchlet. Prosedur lengkap
analisis komposisi biokimia dijelaskan pada Lampiran 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. U. reticulata
pada konsentrasi 10, 20 dan 30 masing-masing ditambahkan dalam pakan dasar. Komposisi pakan dasar yang memberikan efek negatif terhadap
palatabilitas T. gratilla dimodifikasi dan digunakan dalam percobaan Fernandez Boudouresque 2000. Kadar protein pakan ±31, sama pada setiap jenis perlakuan
dan gelatin kadar protein 88,28 digunakan sebagai pengikat untuk memperoleh