Hubungan Antara Manfaat Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam

92 bersifat moderately high associations di bidang organisasi dan usaha. Tujuan KUD tercapai dengan hubungan yang tinggi namun pelayanan masih kurang dilakukan terhadap kebutuhan atau kepentingan anggota non petani dan berdampak pada partisipasinya kurang dibidang organisasi, usaha, dan permodalan. Hal ini dikarenakan kegiatan yang dilakukan KUD sesuai dengan keinginan anggota non petani serta harga barang yang ditawarkan lebih murah dari pasar serta selalu tersedia.

6.4. Hubungan Antara Manfaat Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam

Manfaat yang diperoleh oleh anggota akan mengakibatkan meningkatkan partisipasi anggota dari berbagai pelayanan yang disediakan oleh KUD Sumber Alam. Kebanyakan respon atau tanggapan anggota untuk berpartisipasi di KUD diakibatkan adanya manfaat ekonomi yang diperoleh. Semakin tinggi manfaat ekonomi maka semakin tinggi pula partisipasi anggota KUD Sumber Alam. Hubungan antara manfaat ekonomi dengan tingkat partisipasi anggota KUD dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23 . Korelasi Antara Manfaat Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam. Spearman’s Rho Manfaat ekonomi Jenis partisipasi Organisasi Usaha Modal Petani Correlation coefficient 0,225 0,715 0,200 Sig. 1-tailed 0,224 0,000 0,280 N 31 31 31 Non petani Correlation coefficient 0,483 0,655 0,434 Sig.1-tailed 0,006 0,000 0,015 N 31 31 31 Keterangan : Correlation is significant at the 0,05 level 1-tailed Nilai korelasi manfaat ekonomi petani dengan tingkat partisipasi di bidang organisasi adalah sebesar 0,225 kurang dari 0,5. Kondisi ini menunjukkan adanya hubungan yang lemah antara manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang 93 organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat ekonomi yang diperoleh oleh anggota petani tidak mempengaruhi partisipasinya dalam kegiatan organisasi yaitu hadir RAT dan saran. Adanya aktivitas usaha agribisnis di KUD yaitu penjualan pupuk dan obat-obatan tidak menimbulkan perhatian dari petani untuk meningkatkan pertanian dengan kehadiran di RAT dan memberi saran untuk kebaikan usaha KUD. Hal ini dikarenakan tidak tersedianya waktu luang untuk hadir di RAT dan kurangnya pengetahuan petani dalam memberikan saran. Hubungan antara manfaat ekonomi yang diperoleh anggota petani dengan tingkat partisipasi di bidang usaha menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi variabel manfaat ekonomi dengan tingkat partisipasi di bidang usaha adalah 0,715 0,5. Hal ini dikarenakan petani sangat membutuhkan saprotan yang disediakan oleh KUD. Dengan harga yang murah dapat mengurangi biaya input produksi usahatani petani. Sehingga manfaat ekonomi yang diperoleh petani mengakibatkan adanya partisipasi dibidang usaha. Semakin tinggi manfaat ekonomi yang diperoleh oleh petani maka semakin tinggi keinginan untuk berpartisipasi dalam memanfaatkan bidang usaha agribisnis KUD. Harga pupuk, obat-obatan, gas elpiji, air mineral, dan simpan pinjam yang disediakan oleh KUD lebih murah, serta terdapat kemudahan memperolehnya merupakan variabel yang sangat mempengaruhi manfaat ekonomi yang diperoleh anggota. Namun hubungannya dengan permodalan masih lemah dimana nilai korelasinya kurang dari 0,5 yaitu 0,2. Hal ini menunjukkan bahwa KUD dalam melakukan kegiatan ekonomi kurang mendorong anggota petani melakukan permodalan di KUD. Hal ini dikarenakan kurangnya pendapatan yang diperoleh petani sehingga mereka kurang berpartisipasi dibidang permodalan. Petani akan meningkatkan partisipasinya dibidang permodalan jika ada upaya dari pihak KUD dalam memberikan manfaat ekonomi. Manfaat ekonomi yang diperoleh anggota non petani dalam penelitian ini dilihat dari jenis usaha dan jasa yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam. Manfaat tersebut antara lain kemudahan memperoleh gas elpiji, air mineral, dan pinjaman, harga yang ditawarkan, dan bunga pinjaman. Berdasarkan output SPSS 15.0 for windows, nilai korelasi variabel manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang organisasi adalah sebesar 0,483 masih kurang 0,5 Kondisi ini menunjukkan 94 hubungan yang lemah antara variabel manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang organisasi. Partisipasi anggota non petani dalam menghadiri RAT dipengaruhi oleh tersedianya waktu luang untuk menghadiri RAT serta adanya pembagian SHU yang diinginkan anggota non petani, sedangkan partisipasi anggota non petani dalam memberikan saran sama dengan petani sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki. Keterbatasan pengetahuan dalam memberikan saran sehingga mengakibatkan hubungan tersebut lemah. KUD meningkatkan manfaat ekonomi terhadap non petani akan meningkatkan partisipasinya dibidang organisasi. Manfaat ekonomi yang diperoleh anggota non petani dengan partisipasinya dibidang usaha memiliki hubungan yang kuat. Koefisien korelasinya 0,655 lebih besar 0,5. Hal ini dikarenakan barang dan yang disediakan oleh KUD sangat dibutuhkan oleh anggota non petani. Khususnya pada pinjaman yang mudah dan bunga yang ringan mengakibatkan non petani aktif melakukan pinjaman. Jika terjadi peningkatan manfaat ekonomi dari KUD maka anggota petani akan berpartisipasi tinggi dalam bidang usaha. Tingkat keeratan antara variabel manfaat ekonomi yang diperoleh anggota non petani dengan partisipasi di bidang modal menunjukkan hubungan lemah dengan korelasinya kurang dari 0,5 yaitu 0,434. Hal ini dikarenakan kegiatan usaha yang dilakukan KUD belum dapat meningkatkan pendapatan non petani sehingga menyebabkan kurangnya kegiatan permodalan. Tanda positif pada nilai korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan yang searah dengan antar kedua variabel. Hal ini menunjukkan semakin tinggi manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pelayanan KUD Sumber Alam maka keinginan untuk berpartisipasi di bidang permodalan. Keaktifan anggota dalam permodalan meliputi keaktifan dalam membayar simpanan wajib dan sukarela. Simpanan wajib yang ditetapkan adalah Rp 10.000 dan simpanan sukarela tidak ditetapkan tergantung keinginan anggota. Lemahnya hubungan manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang modal adalah kurangnya anggota non petani melakukan pembayaran simpanan sukarela. Manfaat ekonomi memiliki hubungan yang high associations pada partisipasi di bidang usaha. Hal ini dikarenakan adanya penyediaan saprotan dan 95 harga yang murah. Hubungan manfaat ekonomi non petani dengan partisipasinya memiliki sifat high associations. Hubungan tersebut kuat dikarenakan adanya kebutuhan non petani terhadap pinjaman dalam memenuhi kebutuhannya dan kegiatan usaha. 96

VII. ANALISIS KINERJA KUD SUMBER ALAM 7.1. Kinerja dengan Penilaian Tangga Perkembangan PTPDLA

Development Leader Assesment Pengukuran kinerja merupakan penilaian terhadap bagaimana suatu koperasi menjalankan organisasi sosial ekonomi yang sesuai dengan tujuan mensejahterakan anggotanya dan masyarakat. Berdasarkan respon anggota terhadap kegiatan KUD Sumber Alam akan mempengaruhi tingkat kinerja yang telah dijalankan selama ini. Kinerja KUD Sumber Alam dilihat dari segi organisasi dan usaha dengan variabelnya antara lain kelembagaan, keanggotaan, volume usaha, permodalan, aset, dan SHU. Menurut Penilaian Tangga Perkembangan PTP atau Development Ladder Assesment DLA, kinerja koperasi dilihat dari visi KUD, kapasitas manajemen KUD, sumber daya keuangan, dan jaringan kerja KUD. Hasil dari Penilaian Tangga Perkembangan atau DLA dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25 . Penilaian Tangga Perkembangan PTPDLA KUD Sumber Alam Tahun 2010 Variabel Skor Rata-rata Zonasi Tahap Tahap I II I II Visi 23 24 23,5 Hijau Hijau Kapasitas 24 27 25,5 Kuning Hijau Sumber Daya 30 30 30 Hijau Hijau Jaringan Kerja 11 9 10 Kuning Kuning SUB TOTAL 89 Kuning Sumber : Hasil Penelitian 2011 Visi KUD dilihat dari integritas anggota berpartisipasi dimana setiap anggota berhak untuk berpartisipasi namun untuk kepengurusan ada persyaratan khusus sesuai dengan kesepakatan anggota. KUD Sumber Alam memiliki visi misi yang telah tertulis dengan jelas. Visi KUD adalah “Menjadikan KUD Sebagai Soko Guru Perekonomian Yang Dapat Membantu Kehidupan dan Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Khususnya Anggota”. Sedangkan misi yang tercantum di KUD Sumber Alam antara lain 1 mengembangkan kegiatan usaha 97 dalam sektor ekonomi yang ada keterkaitan dengan kegiatan anggota., 2 meningkatkan potensi anggota dan sumber daya manusia pengelola., 3 memberikan hasil yang optimal melalui kegiatan usaha. Visi dan misi yang diterapkan KUD merupakan dasar atau tujuan KUD Sumber Alam melakukan berbagai kegiatan. Visi yang ditetapkan oleh KUD harus sesuai dengan realisasinya terhadap anggota sehingga diperlukan penelitian mengenai partisipasi agar mudah memberikan gambaran yang sebenarnya terjadi di KUD. Pelaksanaan visi di KUD Sumber Alam berdasarkan PTP menunjukkan adanya hak bagi setiap anggota dalam mengeluarkan pendapatnya pada saat RAT maupun diluar RAT. Pihak KUD memberikan kesempatan terhadap anggota untuk mengeluarkan pendapat dalam RAT. Berdasarkan penelitian partisipasi, anggota rendah mengeluarkan pendapatnya dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rasa kepemilikan. Anggota yang hadir dalam RAT dibatasi akan menimbulkan kurang perhatian anggota terhadap perkembangan visi yang dilakukan KUD. Adanya kebebasan bagi setiap anggota untuk masuk dalam kedudukannya di kepengurusan dengan persyaratan tertentu yang disepakati anggota. Pemilihan kepengurusan tersebut dilakukan pada saat RAT. Namun anggota yang hadir merupakan keterwakilan, menjadikan anggota lain yang hadir tidak mengetahui secara jelas dan hanya dapat menerima saja kepengurusan baru. Perkembangan usaha dan jasa diinformasikan kepada anggota dalam RAT. Setiap informasi disampaikan walaupun tidak semua anggota memperolehnya dan tidak tepat waktu dikarenakan jumlah anggota terlalu banyak. Anggota hanya dapat menerima setiap informasi tanpa mengetahui bagaimana manfaat baginya dan masyarakat. Hanya sebagian anggota yang memberikan tanggapan serta keinginannya di dalam KUD. Komitmen terhadap perkembangan bisnis dikatakan tinggi dengan adanya tujuan tertulis serta dilakukan implementasi dan evaluasi setiap tahun dalam RAT. Seperti penyusunan rencana anggaran pendapatan dengan penjualan dan jasa di tahun 2009 serta memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan bahkan realisasinya di tahun 2009. Kondisi tersebut ada kelebihan biaya yang digunakan dari rencana awal, namun dilakukan evaluasi dan perbaikan di tahun 2010. Sehingga SHU yang dicapai telah mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2010 dan dilakukan rencana peningkatan 98 SHU untuk tahun 2011. Rencana tersebut dilakukan setiap tahun dan dilakukan evaluasi. Tujuan sosial tidak tertulis namun langkah tersebut telah dilakukan oleh KUD seperti jasa pendidikanpenyuluhan kepada anggota khususnya para kelompok tani, UKM, dan nasabah Unit Simpan Pinjam. Pelatihan yang diberiakn KUD mengenai bagaimana melakukan simpan pinjam yang kurang sesuai dengan keinginan anggota. Anggota kelompok tani menginginkan pelatihan mengenai bagaimana cara melakukan pengolahan pasca panen. UKM menginginkan adanya informasi mengenai pemasaran produknya. Tujuan yang difokuskan oleh KUD adalah jangka pendek setahun berikutnya dan belum merencanakan tujuan jangka panjang. Walaupun tujuan jangka panjang belum direncanakan namun perbaikan ke depan terus dilakukan dengan adanya rancangan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADART. Selain itu, penyelesaian sengketa pada dasarnya tercantum dalam AD namun belum diimplementasikan secara serius hanya terbatas pada asas kekeluargaan dan musyawarah. Sehingga visi KUD Sumber Alam berada pada zona hijau dengan skor 23,5 22-35 yang artinya visi yang diterapkan baik dari manajemen KUD. Kapasitas KUD dapat dilihat dari struktur organisasi serta tugas dan wewenang setiap jabatan, pelayanan yang diberikan staf terhadap anggota, kegiatan audit yang dilakukan auditor independent KUD, serta pelatihan terhadap tenaga staf. Kapasitas KUD memiliki skala 27 berada pada zona hijau 40-26 yang artinya kinerja kapasitas umumnya baik. Anggota yang masuk ke dalam struktur organisasi sebagai tenaga staf memiliki persyaratan khusus diantaranya minimum telah menjadi anggota selama 3 tahun, tidak cacat fisik, dan berdasarkan keputusan anggota bersama. Setiap jabatan memiliki tugas masing-masing dan hasilnya diserahkan kepada ketua pengurus dan manajer. Pelatihan terhadap tenaga staf dilakukan oleh pemerintah bukan pihak KUD sendiri namun pemberian upah atau gaji dilakukan oleh pihak KUD tanpa adanya dana dari luar. Selain struktur dalam organisasi, tenaga staf juga dinilai dari struktur luar organisasi yaitu dengan anggota. Pelayanan tenaga staf KUD terhadap anggota kurang memuaskan masih perlu adanya peningkatan pelayanan sehingga anggota merasa perlu untuk terus berpartisipasi akibat sikap tanggapnya tenaga staf. 99 Sistem operasi dan pengaturan keuangan di KUD Sumber Alam dipelihara dengan baik. Pengendalian keuangan dilakukan oleh auditor namun tidak dalam jangka waktu tiga tahun, dan setiap transaksi usaha anggota dengan KUD dicatat namun tidak tepat waktu bahkan belum dilakukan laporan transaksi anggota dan non anggota. Sumber daya yang dimiliki KUD berdasarkan keuangan dilihat dari tingkat kecukupan modal organisasi, pertumbuhan aset, tingkat pengembalian, dan tingkat tunggakan. Kecukupan modal organisasi KUD berada pada zonasi hijau yaitu 30 40-28. Permodalan kuat dimana aset melebihi kewajiban. Tingkat kecukupan modal KUD Sumber Alam adalah 48,65 persen berada di atas 20 persen M 20 . Hal ini dilihat dari tingkat kecukupan modal KUD Sumber Alam pada Tabel 26. Tabel 26. Tingkat Kecukupan Modal KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 Tahun Aset Rp Kewajiban Rp Tingkat Kecukupan Modal 2009 3.652.711.439,24 1.888.284.799 48,3 2010 4.041.225.385,24 2.059.469.284 49,0 Rata-rata 48,65 Sumber : Hasil penelitian 2011 Permodalan KUD Sumber Alam dikatakan kuat dengan aset jauh melebihi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Aset terbesar yang dimiliki KUD terletak pada piutang anggota yang mencapai Rp 1,862 milyar di tahun 2010 dan Rp 1,513 milyar di tahun 2009. Piutang anggota terus meningkat yang berasal dari unit usaha perdagangan, KUT, perumahan, dan konstruksi listrik. Tingkat kecukupan modal dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami peningkatan. Artinya adanya peningkatan aset yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam. Tingkat pertumbuhan aset dilihat dari jumlah simpanan dan ekuiti tahun sekarang dengan jumlah simpanan dan ekuiti tahun sebelumnya. Tingkat pertumbuhan aset selama jangka waktu dua tahun di tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada Tabel 27. 100 Tabel 27. Tingkat Pertumbuhan Aset Tahun 2009-2010 Tahun Jumlah simpanan Rp Ekuiti Rp Tingkat pertumbuhan asset 2008 1.635.835.231,44 1.671.192.161 - 2009 1.722.282.703,44 1.764.426.640 5,43 2010 1.925.692.928,44 1.981.756.101 12,06 Rata-rata 8,745 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Tingkat pertumbuhan aset KUD Sumber Alam sekitar 8,745 persen yang artinya pertumbuhan positif tinggi. Jumlah simpanan dan ekuiti di tahun 2010 lebih besar dari jumlah simpanan dan ekuiti di tahun 2009. Peningkatan pertumbuhan aset yang tinggi disebabkan adanya peningkatan pada ekuiti yang berasal dari simpanan wajib, simpanan pokok, cadangan, dan donasi. Organisasi KUD dapat melindungi ekuitinya dan mengelola aset-aset yang menguntungkan jika dikelola dengan sangat baik. Pengelolaan ekuiti dan aset dapat dilihat dari tingkat pengembalian Rate of Return. Tingkat Pengembalian KUD Sumber Alam dalam jangka dua tahun yaitu tahun 2009 sampai Tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Tingkat Pengembalian KUD Sumber Alam Tahun Pendapatan operasional Biaya operasional Tingkat Pengembalian 2009 174.419.554 130.052.130 2,51 2010 225.701.052 169.029.115 2,85 Rata-rata 2,68 Sumber : Hasil Penelitian 2011 KUD Sumber Alam memiliki tingkat pengembaliannya sekitar 2,68 persen berada diantara 0-3 persen. Hal ini menunjukkan ekuiti dan asetnya dikelola dengan baik dimana ekuitinya mengalami peningkatan, pembagian SHU menunjukkan hasil yang positif, dan cadangan modal dilakukan di tahun 2010. KUD Sumber Alam memiliki kemampuan dalam melindungi ekuiti dan aset yang menguntungkan. Selain itu sumberdaya KUD dapat dilihat dari tingkat tunggakan 101 yang dimiliki. Tingkat tunggakan tersebut merupakan jumlah pinjaman jatuh tempo dibagi dengan jumlah pinjaman. KUD Sumber Alam memiliki tingkat tunggakan 28,69 persen berada di atas 15 persen. Artinya kebijakan perkreditan tidak ada kepastian, panitnya kredit tidak ada atau tidak berfungsi. Tidak ada tindak lanjut dari tunggakan yang dilakukan KUD sehingga tingkat tunggakan masih tinggi dari 15 persen. Walaupun KUD juga menyediakan jasa peminjaman, namun pinjaman tersebut masih banyak diluar atau piutang jatuh tempo anggota masih banyak. Karena banyaknya aset diluar menyebabkan KUD belum dapat memenuhi semua tunggakan keluar yaitu bank dan instansi lain. Jaringan kerja KUD dengan instansi pemerintah Dekopindag, kebijakan fiskal, dan hubungan dengan kemitraan lain. Dalam kebijakan fiskal seperti penentuan harga dan bunga pinjaman ditetapkan dulu diantara pengurus kemudian berkonsultasi dengan anggota pada saat RAT. Jika mendapat persetujuan anggota maka ketentuan tersebut dilaksanakan oleh KUD. Hubungan dengan pemerintah hanya sekedar memonitor dan memantau kegiatan KUD, pelatihan tenaga staf KUD, dan menerima pendapat-pendapat serta mempertimbangkannya. Sedangkan hubungan dengan kemitraan lain berasas pada hubungan yang saling memiliki manfaat seperti jaringan komunikasi tanpa adanya ketergantungan dengan koperasi lain. Hubungannya dengan anggota merupakan hubungan yang paling penting dikarenakan maju mundurnya KUD dipengaruhi oleh partisipasi anggota. Hubungan yang terjalin antara KUD dengan anggota masih kurang dilakukan seperti penentuan kebijakan hanya sebagian anggota yang setuju. Bahkan kebanyakan anggota kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan KUD. Sehingga diperlukan peningkatan hubungan KUD dengan anggota yang sesuai keinginannya. Jika hubungan tersebut hanya berdasarkan pada pihak KUD saja maka tidak ada partisipasi anggota di dalam KUD. Hubungan lain yang dilakukan oleh KUD yaitu dengan distributor gas elpiji, pupuk, obat-obatan, dan air mineral. Dalam jaringan kerja KUD memiliki zonasi kuning 14-8 yang artinya jaringan kerja baik namun perlu diperhatikan dan perlu ditingkatkan agar KUD mendapat banyak informasi dan tetap bertahan. Keseluruhan indikator kinerja yang berada di KUD Sumber Alam berdasarkan PTPDLA memiliki skor 90,5 berada pada zona kuning. Dimana 102 kinerja adalah memuaskan tetapi memerlukan perhatian lebih lanjut dari segi jaringan kerja, visi, kapasitas manajemen, dan sumberdaya. Dilihat dari segi jaringan kerja yang harus diperhatikan adalah karena KUD kurang melakukan hubungan dengan koperasi induk maupun dengan anggota. Dimana setiap komitmen atau tujuan dilakukan secara tertulis, dievaluasi dengan berkala dan sesuai dengan tingkat partisipasi anggota. KUD di sini kurang mengutamakan partisipasi anggota dalam berbagai unit usaha atau jasa. Jika dilihat dari segi kapasitas manajemen KUD, tenaga staf yang dipakai tidak dilakukan pelatihan terlebih dahulu mengenai koperasi sebelum menjadi anggota. Walaupun pelatihan dilakukan oleh Dekopindag, namun pelatihan oleh KUD sendiri kurang berjalan secara teratur sehingga tenaga staf belum mengetahui secara mendalam tugas yang harus dilakukan dan melaporkan hasilnya secara teratur kepada pengurus yang lebih atas. Dalam bidang sumberdaya yang dimiliki oleh KUD kurang melakukan pengelolaan keuangan yang sesuai sehingga banyak tunggakan diluar atau piutang di luar.

7.2. Analisis Rasio Keuangan KUD Sumber Alam