Unit Usaha Sarana Produksi Pertanian Saprotan KUD Sumber Alam

71 4. Melaksanakan tugas bidang usaha sesuai rencana dan anggaran kerja yang telah disetujui rapat anggota 5. Memimpin dan mengkoordinir karyawan melaksanakan tugas unit usaha 6. Melaksanakan tugas yang telah didelegasikan oleh pengurus. Dalam organisasi koperasi, karyawan tidak hanya sebagai pekerja tetapi merupakan asset dari koperasi itu sendiri. Karyawan merupakan tenaga kerja yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak oleh institusi untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai gambaran kerja yang telah diberikan manajer. KUD Sumber Alam memiliki seorang manajer dan 21 orang staf karyawan. Dimana rata-rata tingkat pendidikan karyawan KUD Sumber Alam adalah Sekolah Lanjutan Atas SLA. Namun dalam meningkatkan kinerja dan kreativitas karyawan dilakukan pelatihan dan pendidikan mengenai koperasi. Sehingga KUD Sumber Alam termasuk ke dalam koperasi yang berkualitas tahun 2009.

5.4. Bidang Unit KUD Sumber Alam

Sebagai organisasi ekonomi rakyat, KUD Sumber Alam memiliki berbagai unit usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya dalam memberikan pelayanan kepada anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Unit usaha yang berada di KUD Sumber Alam saat ini terdiri dari unit usaha perdagangan yang meliputi saprotan, pakan ikan, oli, air mineral, dan gas elpiji. Unit jasa yang meliputi usaha kelistrikan, telkom, dan perumahan. Selain itu, unit simpan pinjam yang memberikan pelayanan dalam memberikan pinjaman kepada anggota.

5.4.1 Unit Usaha Sarana Produksi Pertanian Saprotan KUD Sumber Alam

KUD Sumber Alam merupakan suatu wadah perekonomia yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya petani. Sehingga unit usaha yang KUD lakukan mengutamakan pada penyediaan saprotan seperti pengadaan pupuk urea, NPK, ZA, KCL, pupuk organik kompos, obat-obatan, dan pakan ikan untuk memenuhi kebutuhan anggota dan meningkatkan pelayanan koperasi. Saprotan yang disediakan oleh KUD Sumber Alam berasal dari PT Setia Kaum Tani PT.SKT sebagai distributor pupuk. Jumlah pupuk yang disetorkan oleh PT.SKT 72 sebesar 5 ton per bulan. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh KUD menggunakan sistem tunai. Teknis pembayaran juga dilakukan secara langsung pada saat barang tersebut sampai ke KUD. Harga pupuk yang ditawarkan oleh KUD Sumber Alam yaitu Rp 83.00080 kg untuk pupuk urea, Rp 75.00080 kg untuk ZA, Rp 120.00080 kg untuk NPK, Rp 110.00080 kg untuk TSP, dan KCL dengan harga Rp 350.00080 kg. Penetapan harga sangat fluktuatif tergantung pada harga yang ditetapkan oleh PT.SKT. KUD hanya mengambil keuntungan sekitar Rp 1000,0080 kg sampai Rp 2000,00 80 kg. jika dibandingkan dengan harga di pasar masih cenderung murah. Namun tetap saja terdapat kendala dalam hal pemasaran yang masih eceran dan jauh dari lokasi petani. Sehingga petani sering melakukan pembelian di toko lain. Perkembangan unit usaha saprotan KUD Sumber Alam dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Perkembangan Unit Usaha Saprotan KUD Sumber Alam Tahun 2009- 2010 Uraian 2009 2010 Kenaikan Penjualan - Pupuk - Obat-obatan 177.297.700,- 24.388.500,- 265.234.250,- 32.937.000,- 50 35 Permintaan - Pupuk - Obat-obatan 196.605.500,- 23.543.500,- 232.180.000,- 33.475.700,- 18 42 Harga Pokok Penjualan - Pupuk - Obat-obatan 161.818.360,- 21.100.000,- 239.269.000,- 27.529.260,- 47,8 30,4 Laba kotor - Pupuk - Obat-obatan 15.479.340,- 3.288.500,- 25.965.250,- 5.407.740,- 67,7 64,4 Sumber : KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 Dilihat dari perkembangan unit usaha saprotan KUD Sumber Alam mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2010. Dimana penjualan mengalami peningkatan yang tinggi dari Rp 177.297.700,00 untuk pupuk dan menjadi Rp 265.234.250,00 atau 50 persen. Hal ini juga terjadi pada penjualan obat-obatan dari tahun 2009 ke tahun 2010. Peningkatan tersebut terjadi diakibatkan semakin perlunya petani di daerah Dramaga untuk memperoleh saprotan yang lebih lengkap dibanding di toko lain. Selain itu harga yang dijual 73 cenderung lebih murah sekitar Rp 1000,00 atau Rp 2000,00 di pasaran. Hal ini dilihat dari perkembangan permintaan petani dari tahun 2009 ke tahun 2010. Namun kebanyakan yang membeli saprotan di KUD adalah petani yang membeli dalam jumlah besar sesuai kebutuhan dalam penanaman. Namun dilihat dari penjualan yang tinggi ternyata laba kotor yang dihasilkan cenderung kecil. Hal ini dikarenakan masih banyak stok awal yang tersedia baik pada pupuk dan obat- obatan. Selain itu pembelian kurang sesuai dengan permintaan petani yang mengakibatkan nilai HPP tinggi.

5.4.2 Unit Usaha Pakan Ikan, Air Mineral, Oli, dan Gas Elpiji