89 Sumber Alam dalam menyimpan uangnya di KUD yaitu lebih aman dan mudah
ditarik kembali. Besarnya simpanan wajib dari Rp 10.000,00 ke atas tanpa ada batasan. Sedangkan simpanan sukarela hanya dilakukan oleh anggota non petani
saat akhir pembagian SHU dan pembelian. Partisipasi anggota dari sisi organisasi, bidang usaha, dan permodalan
pada umumnya sedang. Berdasarkan mean dari penjumlahan skor partisipasi menghasilkan nilai 62 yaitu sedang. Hal ini menunjukkan KUD Sumber Alam
kurang memperhatikan anggota dalam melakukan berbagai kegiatan. Seperti kurangnya pelayanan KUD terhadap petani seperti pembinaan terhadap kelompok
tani, pembinaan mengenai koperasi, dan komunikasi yang kurang tersebar bagi anggota petani. Namun pada dasarnya partisipasi anggota petani berdasarkan skor
partisipasi dapat dilihat pada tingginya partisipasi dalam melakukan simpanan wajib. Hal ini dikarenakan kewajiban anggota melakukan simpanan wajib agar
tidak dihapuskan dalam keanggotaan KUD. Partisipasi anggota tejadi di dalam KUD Sumber Alam dikarenakan adanya manfaat sosial dan manfaat ekonomi
yang diperoleh oleh petani. Sehingga mereka menjadi anggota koperasi dan melakukan aktivitas pembelian serta aktivitas lain untuk mengembangkan potensi
KUD Sumber Alam. Dari analisis partisipasi yang kurang baik akan mempengaruhi tingkat kinerja KUD Sumber Alam yang kurang baik dalam
melakukan pelayanan terhadap anggotanya.
6.3. Hubungan Antara Manfaat Sosial dengan Tingkat Partisipasi
Anggota KUD Sumber Alam
Manfaat sosial merupakan manfaat yang secara tidak langsung diperoleh anggota. Manfaat sosial yang diperoleh anggota akan berdampak pada tingkat
partisipasi di KUD Sumber Alam. Manfaat sosial yang timbul diakibatkan adanya hubungan baik dengan pengurus atau manajemen koperasi, hubungan dengan
sesama anggota, fasilitas, dan pelatihan yang dilakukan oleh KUD. Adanya hubungan antara manfaat sosial dengan tingkat partisipasi dapat diketahui dengan
menggunakan analisis rank spearman dengan alat analisis SPSS 15 for windows. Hasil adanya hubungan antara manfaat sosial dengan tingkat partisipasi yang
diperoleh oleh petani dapat dilihat pada output SPSS 15 for windows Tabel 22.
90
Tabel 22 . Korelasi Antara Manfaat Sosial dengan Tingkat Partisipasi Anggota
KUD Sumber Alam Spearman’s Manfaat
Sosial Jenis partisipasi
Organisasi Usaha
Modal Petani
Coefisien’s Corelation -0,091
-0,128 0,182
Sig. 1-tailed 0,628
0,494 0,327
N 31 31
31 Non petani
Coefisien’s Corelation 0,523
0,451 0,201
Sig.1-tailed 0,003 0,011
0,227 N 31
31 31
Keterangan : Correlation is significant at the 0,05 level 1-tailed
Berdasarkan output SPSS 15.0 for windows, korelasi antara manfaat sosial dengan partisipasi anggota petani dan non petani memiliki hubungan yang
berbeda. Nilai korelasi manfaat sosial yang diperoleh petani dengan tingkat partisipasi memiliki hubungan yang berlawanan arah atau negatif dibidang
organisasi -0,091 0,5 dan usaha -0,128 0,5. Hal ini dikarenakan kegiatan untuk memberikan manfaat sosial yang dilakukan KUD hanya pada sepihak yaitu
pihak KUD saja. Kegiatan tersebut tidak sesuai dengan keinginan anggota petani. Jika KUD terus melakukan peningkatan manfaat sosial maka petani tidak akan
berpartisipasi dibidang organisasi dan usaha. Kegiatan yang dinginkan anggota petani dalam organisasi KUD adalah tidak adanya pembatasan saat RAT dan
adanya pemberian pengetahun mengenai perkoperasian. Hal ini akan mendorong petani untuk berpartisipasi dibidang organisasi. Bidang usaha yang diinginkan
petani yaitu adanya kerjasama dalam hal penjualan hasil panen dan pengadaan sarana pertanian. Korelasi manfaat sosial yang diperoleh anggota petani juga
bersifat lemah 0,1820,5 dengan partisipasi di bidang permodalan dikarenakan petani kurang mengetahui manfaat melakukan simpanan wajib maupun simpanan
sukarela. Peningkatan kegiatan sosial yang dilakukan KUD dalam melakukan pendidikan mengenai manfaat simpanan wajib dan sukarela akan meningkatkan
partisipasi petani dalam permodalan. Secara keseluruhan, korelasi manfaat sosial petani sangat lemah dengan partisipasi dibidang organisasi, usaha, dan
91 permodalan. Sehingga diperlukan perbaikan KUD dalam melakukan kegiatan
sosial dengan terjalin hubungan yang sesuai dengan keinginan petani. Manfaat sosial yang diperoleh anggota non petani terhadap partisipasinya
di bidang organisasi memiliki hubungan yang bersifat positif dengan nilai korelasi 0,523 dan lebih besar dari 0,5. Hal ini menunjukkan hubungan yang terjadi
searah artinya setiap hubungan yang dilakukan oleh KUD sesuai dengan keinginan anggota non petani dan mendorong untuk hadir dalam RAT. Hubungan
dalam jasa simpan pinjam, perumahan, pembelian mendorong anggota non petani untuk berpartisipasi di bidang organisasi. Hubungan antara manfaat sosial dengan
tingkat partisipasi organisasi kuat dikarenakan adanya pembagian SHU dalam RAT yang sangat diperlukan oleh anggota non petani.
Hubungan manfaat sosial anggota non petani dan partisipasi usaha, memiliki hubungan searah dengan koefisien korelasi 0,451. Namun hubungan
tersebut masih lemah dengan koefisien korelasinya kurang dari 0,5. Hal ini dikarenakan kegiatan sosial KUD dalam pelayanan usaha kurang memuaskan
anggota non petani. Anggota non petani menginginkan adanya peningkatan pelayanan yang tanggap dari pihak KUD dalam pernbelian dan jasa perumahan.
KUD hanya menyediakan barang-barang yang kurang dibutuhkan oleh anggota non petani. kebutuhan yang sangat diperlukan anggota non petani berdasarkan
penelitian ini adalah Sembilan Bahan Pokok Sembako. Jika pihak KUD melakukan peningkatan pelayanan dalam bidang usaha akan meningkatkan
partisipasi anggota non petani dalam bidang usaha. Korelasi manfaat sosial yang diperoleh anggota non petani dengan partisipasinya dibidang permodalan masih
lemah yaitu masih kurang dari 0,5. Hal ini dikarenakan pelayanan yang diberikan KUD dalam bidang permodalan masih kurang dilakukan. Perlu adanya
peningkatan hubungan bahkan pendidikan mengenai manfaat melakukan permodalan di KUD.
Hubungan antara manfaat sosial yang diperoleh petani dengan partisipasinya dalam bidang organisasi, usaha, dan modal bersifat low
associations. Merupakan kondisi KUD yang tidak baik dimana hubungan di
dalam KUD tidak terjadi sehingga tidak ada kontribusi dari anggota petani. Manfaat sosial yang diperoleh anggota non petani memiliki hubungan yang
92 bersifat moderately high associations di bidang organisasi dan usaha. Tujuan
KUD tercapai dengan hubungan yang tinggi namun pelayanan masih kurang dilakukan terhadap kebutuhan atau kepentingan anggota non petani dan
berdampak pada partisipasinya kurang dibidang organisasi, usaha, dan permodalan. Hal ini dikarenakan kegiatan yang dilakukan KUD sesuai dengan
keinginan anggota non petani serta harga barang yang ditawarkan lebih murah dari pasar serta selalu tersedia.
6.4. Hubungan Antara Manfaat Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi Anggota KUD Sumber Alam