Analisis Rasio Keuangan Koperasi Unit Desa

36 3. Menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab. 4. Menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang baik. Menurut Sitio dan Tamba 2010, laporan keuangan koperasi mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan badan usaha lainnya, yaitu : a. Laporan keuangan merupakan bagian pertanggungjawaban pengurus kepada anggotanya di dalam RAT Rapat Anggota Tahunan. b. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca, laporan sisa hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara komparatif. c. Laporan keuangan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh semua pengurus koperasi. d. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut SHU. SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan bukan anggota. e. SHU yang berasal dari usaha anggota dan bukan anggota didistribusikan sesuai komponen pembagian SHU yang telah di atur dalam AD Anggaran Dasar dan ART Anggaran Rumah Tangga. f. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan SHU tercermin dalam perhitungan hasil usaha. Istilah perhitungan hasil usaha sebagai pengganti istilah laporan laba rugi pada perusahaan bukan koperasi mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari laba, tetapi lebih ditekankan pada manfaat bagi anggotanya.

3.2.2.1 Analisis Rasio Keuangan Koperasi Unit Desa

Analisis rasio finansial yang dilakukan dalam penelitian terhadap laporan keuangan KUD Sumber Alam dimaksudkan untuk menilai dan mengevaluasi tujuan koperasi secara ekonomi. Pengukuran kinerja keuangan dilakukan dengan menganalisis rasio-rasio keuangan yang terdapat pada laporan keuangan koperasi. Rasmussen 1975 menganggap laporan keuangan menjadi alat yang sangat penting dalam mengatur keuangan usaha yang dijalankan oleh koperasi. Analisis rasio akan memudahkan untuk mengetahui dalam hal-hal apa saja KUD sedang menghadapi masalah serius bahkan kritis, sehingga dapat dilakukan perbaikan- 37 perbaikan untuk mencegah semakin buruknya kondisi atau kesehatan badan usaha. Analisis rasio berguna untuk mengetahui kinerja keuangan KUD Sumber Alam secara keseluruhan atau dari waktu ke waktu. Analisis rasio adalah cara menganalisis keuangan dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditujukan dalam neraca dan laporan laba rugi badan usaha Kuswandi 2006. Analisis membutuhkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis rasio sering digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan di KUD adalah rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitasrentabilitas Munawir 2002. 1 Likuiditas Kuswandi 2006 beranggapan bahwa rasio likuiditas bertujuan untuk mengetahui kemampuan KUD Sumber Alam dalam membayar kewajiban- kewajiban jangka pendeknya. Kemampuan koperasi untuk membayar utang- utangnya kembali tepat waktu. Rasio likuiditas sangat penting bagi pimpinan, manajer keuangan, bank, atau para pemasok yang memberikan kredit penjualan. Rasio-rasio yang digunakan dalam likuiditas antara lain rasio lancar, rasio cair, dan rasio kas. Rasio lancar current ratio merupakan perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah hutang lancar. Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan KUD dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Tidak ada tolak ukur yang pasti tentang berapa rasio lancar yang minimal harus dimiliki suatu perusahaan terutama koperasi. Pada umumnya menggunakan perbandingan 2:1 atau harta lancar dua kali lipat kewajiban jangka pendeknya dianggap cukup aman bagi perusahaan. Current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya hutang KUD yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan. Standar yang baik untuk rasio ini adalah minimal 200 persen. Current ratio yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan kas atau aktiva lancar lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan sekarang atau tingkat likuiditas yang rendah daripada aktiva lancar dan sebaliknya Munawir 2002. 38 Standar rasio cair atau rasio cepat quick ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Untuk standar rasio cair 1:1 yang artinya KUD merasa aman jika memiliki harta lancar di luar persediaan dan pembayaran di muka, minimal sebesar kewajiban jangka pendeknya Rasmussen 1975. Rasio ini lebih tajam daripada current ratio karena hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid mudah dicairkan atau diuangkan. Selain itu juga menggunakan rasio kas yaitu rasio penjualan atas kas. Standar yang baik untuk rasio ini adalah minimal 150 persen Suwandi 1985. 2 Solvabilitas Solvabilitas merupakan kemampuan untuk membayar utang jangka panjang, baik utang pokok maupun bunganya Sartono 2001. Jika koperasi berhenti, maka solvabilitas merupakan kemampuan KUD untuk membayar semua kewajibannya kepada pihak ketiga Amidipraja dan Wirasasmita 1990. Rasio- rasio yang digunakan dalam solvabilitas adalah rasio modal sendiri dengan total aktiva equity to total aset ratio, rasio modal sendiri dengan aktiva tetap equity to fixed aset ratio, rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang fixed aset to long term debt ratio , rasio total hutang dengan total aktiva debt ratio dan rasio total hutang dengan total modal sendiri debt equity ratio. Semakin rendah angka rasio, maka semakin tinggi solvabilitas KUD dan menggambarkan bahwa beban utang tidak terlalu berat. Modal sendiri terhadap total aktiva menunjukkan semua total aktiva akan dapat direalisir sesuai dengan yang dilaporkan dalam neraca. Sangat penting untuk menunjukkan tingkat keamanan dan sumber permodalan yang dimiliki kreditur. Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukaan semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan KUD. Standar yang baik untuk rasio ini adalah minimal 50 persen Suwandi 1985. Rasio modal sendiri terhadap aktiva tetap menunjukkan proporsi aktiva tetap yang dibiayai oleh modal sendiri. Modal sendiri yang lebih besar dari pada aktiva tetap keadaannya lebih baik karena dapat mempertahankan likuiditas KUD saat terjadi pembayaran hutang saat itu. Sebaliknya jika modal sendiri lebih kecil daripada aktiva tetap karena over investment dalam aktiva tetap atau kurangnya modal KUD. Rasio yang baik dalam rasio modal sendiri terhadap total aktiva 39 adalah minimal 150 persen. Sedangkan rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang menunjukkan kemampuan koperasi untuk memperoleh pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap. Menurut Suwandi 1985, standar yang baik adalah minimal 150 persen. Semakin tinggi rasio ini semakin besar jaminan dan kreditur jangka panjang semakin aman atau terjamin dan semakin besar kemampuan KUD untuk mencari pinjaman Munawir 2002. Debt ratio merupakan rasio yang menunjukkan jumlah total aktiva yang digunakan untuk menjamin total hutang. Rasio yang baik digunakan adalah minimal maksimum 50 persen. Semakin besar rasio ini maka semakin besar resiko koperasi Suwandi 1985. Sedangkan debt equity ratio merupakan rasio yang menunjukkan jumlah total hutang yang dijamin oleh total modal sendiri. Standar yang baik untuk rasio ini adalah maksimum 67 persen. Semakin tinggi rasio ini maka kemampuan modal sendiri untuk menjamin hutang semakin rendah Suwandi 1985. 3 Profitabilitas Rentabilitas Penggunaan aktiva secara produktif oleh KUD merupakan gambaran profitabilitas. Menurut Munawir 2002 menyatakan rasio profitabilitas atau rentabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Kemampuan menghasilkan laba antara perusahaan dan KUD tentunya berbeda. Sebuah perusahaan labanya sangat dipengaruhi oleh investasi sedangkan KUD sangat dipengaruhi oleh modal sendiri yang bersumber dari anggota Rasmussen 1975. Menurut Amidipraja dan Wirasasmita 1990, meskipun koperasi tujuannya bukan mengejar untung yang sebesar-besarnya, tetapi pengetahuan keadaan laba koperasi perlu diketahui. Mundur majunya koperasi ditentukan juga adanya rugi dan laba usaha koperasi. Kemampuan KUD dalam menghasilkan SHU dilihat dari rasio rentabilitas dengan menggunakan beberapa rasio seperti rasio laba bersih net profit margin, rasio operasional operating margin ratio, rasio rentabilitas modal sendiri return on equity, dan tingkat pengembalian investasi return on investment. 4 Efektivitas Aktivitas Usaha Efektivitas penggunaan dana dilihat dari bagaimana dana tersebut digunakan dalam bentuk beban atau biaya yang dikeluarkan perusahaan 40 Kuswandi 2006. Rasio yang dipergunakan adalah rasio harga pokok penjualan atas penjualan, harga pokok penjualan, dan beban operasi atas penjualan. Menurut Rasmussen 1975 dan Keown 2002, hasil analisis rasio dapat dibandingkan dengan analisis rasio usaha sejenis secara umum untuk melihat hasil kinerja namun karena keterbatasan peneliti mencari rata-rata kinerja keuangan sejenis secara umum, maka hanya dengan membandingkan angka-angka rasio perusahaan sendiri dari tahun ke tahun untuk mendapatkan penilaian kinerja keuangan. Menurut Sartono 2001 analisis rasio aktivitas usaha atau efektivitas menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk memperoleh penjualan. Sumber daya yang dimiliki oleh koperasi harus dapat dimanfaatkan dengan efektif dan efisien agar memperolah laba yang diinginkan. Rasio-rasio yang digunakan dalam analisis ini adalah rasio perputaran total aktiva total asets turn-over ratio, rasio perputaran aktiva tetap fixed asets turn-over ratio , rasio perputaran piutang account receivable turn-over ratio, dan rasio perputaran persediaan inventory turn-over ratio.

3.3. Kinerja KUD Berdasarkan Indeks Jatidiri