Analisis Rasio Keuangan KUD Sumber Alam

102 kinerja adalah memuaskan tetapi memerlukan perhatian lebih lanjut dari segi jaringan kerja, visi, kapasitas manajemen, dan sumberdaya. Dilihat dari segi jaringan kerja yang harus diperhatikan adalah karena KUD kurang melakukan hubungan dengan koperasi induk maupun dengan anggota. Dimana setiap komitmen atau tujuan dilakukan secara tertulis, dievaluasi dengan berkala dan sesuai dengan tingkat partisipasi anggota. KUD di sini kurang mengutamakan partisipasi anggota dalam berbagai unit usaha atau jasa. Jika dilihat dari segi kapasitas manajemen KUD, tenaga staf yang dipakai tidak dilakukan pelatihan terlebih dahulu mengenai koperasi sebelum menjadi anggota. Walaupun pelatihan dilakukan oleh Dekopindag, namun pelatihan oleh KUD sendiri kurang berjalan secara teratur sehingga tenaga staf belum mengetahui secara mendalam tugas yang harus dilakukan dan melaporkan hasilnya secara teratur kepada pengurus yang lebih atas. Dalam bidang sumberdaya yang dimiliki oleh KUD kurang melakukan pengelolaan keuangan yang sesuai sehingga banyak tunggakan diluar atau piutang di luar.

7.2. Analisis Rasio Keuangan KUD Sumber Alam

Analisis rasio keuangan KUD Sumber Alam dilakukan untuk melihat perkembangan kinerja keuangan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jalannya koperasi. Analisis kinerja keuangan ini bertujuan untuk menilai tingkat kemampuan dan pengelolaan modal serta usaha KUD Sumber Alam. Analisis yang digunakan meliputi analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitasprofitabilitas, dan aktivitas usaha. Pada analisis ini, menilai masing- masing rasio pada laporan keuangan 2 tahun terakhir yaitu tahun 2009 dan tahun 2010 yang kemudian dibandingkan dengan standar umum yang digunakan dan data penjualan serta SHU. Hal ini dikarenakan kepengurusan baru tahun 2009- 2014. 1. Likuiditas Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan koperasi untuk membayar kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Pengukuran likuiditas pada KUD dilakukan dua tahun terakhir dari tahun 2009-2010. Rasio-rasio likuiditas KUD Sumber Alam antara lain Rasio lancar current ratio, rasio cair quick 103 ratio , dan rasio kas. Hasil perhitungan analisis likuiditas KUD Sumber Alam tahun 2009-2010 dapat dilihat Tabel 29. Tabel 29. Likuiditas KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 Rasio Tahun Rata- rata Presentase Standar yang baik 2009 2010 Rasio lancar 1,433 1,495 1,464 146,4 200 Rasio cair 1,323 1,396 1,359 135,9 100 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Rasio lancar merupakan perbandingan antara harta lancar atas kewajiban lancar. Hasil perhitungan rasio lancar tahun 2009-2010. Dimana rasio lancar digunakan untuk mengukur kemampuan KUD Sumber Alam dalam memenuhi hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki. Nilai rata-rata rasio lancar KUD Sumber Alam adalah 146,446 persen yang artinya KUD Sumber Alam mempunyai Rp 1,46 harta lancar untuk memenuhi setiap Rp, 1,00 utang lancar dan masih berada di bawah standar yang baik yaitu 200 persen. Hal ini menunjukkan bahwa KUD Sumber Alam belum mampu menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki. Namun terjadi peningkatan rasio lancar dari tahun 2009 sebesar 142,36 persen ke tahun 2010 yaitu 149,53 persen. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya peningkatan kas yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam seiring dengan meningkatnya penjualan dan pendapatan jasa. Rasio cepat atau cair quick ratio digunakan KUD Sumber Alam untuk mengukur kemampuan KUD Sumber Alam dalam memenuhi kewajiban- kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan. Nilai rasio cepat yaitu 136,01 persen yang berarti mempunyai Rp 1,359 harta kurang likuid untuk memenuhi setiap Rp 1,00. Hal ini menunjukkan bahwa KUD Sumber Alam aman dalam menutupi hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang tidak memperhitungkan persediaan. Nilai rasio cepat mengalami kenaikan dari 132,3 persen menjadi 139,6. Kenaikan tersebut diakibatkan adanya peningkatan kas yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam. Peningkatan persediaan tidak mempengaruhi peningkatan rasio ini karena meningkatnya persediaan akan 104 mengurangi kemampuan aktiva lancar dalam menutupi hutang lancar. Penurunan persediaan di KUD Sumber Alam terjadi dikarenakan adanya peningkatan penjualan yang dilakukan KUD. 2. Analisis Solvabilitas Analisis solvabilitas KUD Sumber Alam menunjukkan kemampuan koperasi dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangannya. Dalam solvabilitas terdiri berbagai rasio yang digunakan antara lain rasio modal sendiri dengan total aktiva equity to total aset ratio, rasio modal sendiri dengan total aktiva tetap equity to fixed aset ratio, rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang fixed aset to long term debt ratio , rasio total hutang dengan total aktiva debt ratio, dan rasio total hutang dengan total modal sendiri debt equity ratio. Hasil perhitungan analisis solvabilitas KUD Sumber Alam dilihat pada Tabel 30. Tabel 30. Solvabilitas KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 Rasio Tahun Rata-rata Standar baik 2009 2010 Rasio modal sendiri dengan total aktiva 0,65 0,68 66,5 50 Rasio modal sendiri dengan aktiva tetap 2,168 2,389 227,8 150 Rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang 3,149 3,332 324 150 Rasio total hutang dengan total aktiva 0,334 0,302 31,8 50 Rasio total hutang dengan total modal sendiri 0,512 0,441 47,6 67 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Rasio modal sendiri dengan total aktiva menunjukkan modal pinjaman dan tingkat keamanan yang dimiliki kreditor. Nilai rata-rata rasio ini dari tahun 2009- 2010 adalah 66,8 persen yang berarti bahwa sebesar 66,8 persen dari total harta KUD Sumber Alam dibiayai oleh modal sendiri. Hal ini menunjukkan KUD Sumber Alam termasuk koperasi yang sehat dimana proporsi modal sendiri lebuh tinggi dibandingkan modal luar. Pinjaman yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam jangka pendek adalah untuk kegiatan pangan dari Bank BRI serta KUT. Sedangkan untuk pinjaman jangka panjang merupakan penyediaan aset untuk bisa digunakan dalam waktu lama seperti sapi perah, motor supra X, ikan gurame serta 105 Kepres 5081. Peningkatan rasio modal sendiri menunjukkan semakin baik KUD Sumber Alam dalam upaya meningkatkan modal yang dimiliki melalui modal sendiri berupa simpanan wajib, pokok, sukarela dan simpanan lain. Peningkatan rasio ini juga dapat diakibatkan semakin meningkatkan hasil penjualan dan pendapatan jasa. Modal sendiri terhadap aktiva tetap merupakan proporsi aktiva tetap yang dibiayai oleh modal sendiri KUD. Nilai rata-rata rasio ini adalah 227,8 persen lebih tinggi dari 150 persen. Serta terjadi peningkatan dari dua tahun terakhir dari tahun 2009 ke tahun 2010. Hal ini menunjukkan adanya kemampuan KUD untuk membiayai aktiva tetap dengan modal sendiri. Modal sendiri yang lebih besar dari daripada aktiva tetapnya lebih baik karena dapat mempertahankan likuiditas KUD saat terjadi pembayaran hutang saat ini. Selain itu rasio aktiva tetap dengan hutang jangka panjang merupakan kemampuan KUD untuk memperoleh pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap. Rasio rata-ratanya adalah 3,24 atau 324 persen persen lebih tinggi dari rasio standar yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa KUD memiliki aktiva tetap yang dapat menjamin hutang jangka panjang bahkan jauh lebih tinggi. Aset tetap yang dimiliki oleh KUD berlimpah sehingga memudahkan KUD melakukan pinjaman kepada berbagai pihak. Rasio total hutang dengan total aktiva menunjukkan berapa bagian dari dana keseluruhan yang dibiayai dari hutang KUD. Nila rasio ini rata-ratanya 31,84 persen berada pada keadaan yang baik karena kurang dari 50 persen. Artinya Rp 1,00 harta KUD Sumber Alam dapat menjamin Rp 0,318 hutang yang dimilikinya. Karena semakin rendah rasio ini maka semakin kecil resiko yang harus ditanggung koperasi. Adanya penurunan rasio dari tahun ke tahun merupakan kondisi yang membaik pada KUD Sumber Alam dalam membayar hutangnya ke bank. Pembayaran hutang pada bank diakibatkan karena adanya peningkatan kas yang diperoleh dari penjualan yang semakin meningkat. Rasio total hutang dengan total modal sendiri menunjukkan proporsi hutang yang dijamin oleh modal sendiri KUD. Nilai rasio ini adalah 47,68 persen yang artinya setiap Rp 1,00 modal sendiri digunakan untuk menjamin Rp 0,476 hutang yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan adanya kemampuan KUD Sumber Alam dalam menjamin hutangnya dengan modal yang dimiliki KUD. Penurunan 106 rasio ini menunjukkan kondisi yang membaik dimana terjadi peningkatan modal sendiri berupa simpanan wajib, simpanan pokok, simpanan sukarela, dana cadangan, dan SHU. Simpanan wajib meningkat dibuktikan adanya kesadaran anggota dalam mengembangkan usaha KUD Sumber Alam, sedangkan peningkatan SHU diakibatkan aktivitas pembelian anggota semakin meningkat. 3. Analisis Rentabilitas Rasio rentabilitas KUD Sumber Alam menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU dalam periode tertentu. Pengukuran rentabilitas pada KUD Sumber Alam dilakukan dengan menggunakan rasio laba bersih net profit margin , rasio tingkat pengembalian modal sendiri return on net worth ratio, rasio operasional operating margin ratio, dan rasio tingkat pengembalian investasi return on investment. Hasil perhitungan rasio rentabilitas KUD Sumber Alam tahun 2009-210 dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31 . Rasio Rentabilitas KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 Rasio Tahun Rata-rata Standar 2009 2010 Rasio laba bersih 4,8 5,4 5,12 4 Rasio operasional 0,32 2,23 1,28 2 Rasio tingkat pengembalian Modal sendiri 1,76 2,02 1,89 15 Rasio tingkat pengembalian investasi 1,15 1,38 1,27 8 Sumber : Hasil Penelitian 2011 Rasio laba bersih menunjukkan besarnya laba bersih yang dapat dihasilkan KUD Sumber Alam dari setiap Rp 1,00 penjualan. Nilai rata-rata rasio ini adalah 5,12 persen berada di atas standar yang baik. Hal ini membuktikan bahwa laba bersih yang dihasilkan dari setiap Rp 1,00 penjualan besarnya Rp 0,05. Hal ini dikarenakan adanya pendapatan jasa dari rekening listrik, telkom, wartel dan simpan pinjam yang tinggi dibanding penjualan barang serta biaya operasional rendah. Rasio laba bersih yang dihasilkan KUD, sangat tinggi dimana kegiatan usaha yang dilakukan banyak memiliki keuntungan pada jasa pembayaran rekening listrik dan jasa simpan pinjam. Opportunity cost dalam menghasilkan laba bersih sebesar 50 persen dari total penjualan. Selain itu biaya operasional 107 yang dialami KUD Sumber Alam rendah dengan pengiriman barang seperti gas elpiji dan air mineral ditanggung perusahaan air minum dan PT Elpiji. Perkembangan rasio ini dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dikarenakan adanya kenaikan SHU dari KUD Sumber Alam. Rasio operasional mencerminkan tingkat efisiensi KUD Sumber Alam dalam menjalankan usahanya. Nilai rata-rata rasio operasional adalah 1,28 persen masih di bawah rasio yang baik. Hal ini membuktikan bahwa usaha yang dijalankan KUD Sumber Alam masih belum efisien dari sisi laba operasi yang dihasilkan karena besarnya HPP dan stok akhir masih banyak. Selain itu beban biaya operasi tinggi dan tingkat penjualan terhadap barang-barang KUD Sumber Alam masih kurang. Perkembangan rasio ini mengalami peningkatan dengan pemberdayaan usaha perdagangan dimana usaha pakan ikan tidak dilaksanakan karena tidak menghasilkan keuntungan. Semakin besar nilai rasio ini maka kemampuan koperasi dalam mencapai laba operasi akan semakin besar. Rasio tingkat pengembalian modal sendiri digunakan untuk mengukur tingkat produktivitas modal yang digunakan KUD Sumber Alam yang merupakan suatu pengukuran penghasilan yang tersedia bagi koperasi atas modal yang diinvestasikan. Nilai rata-rata rasio ini adalah 1,89 persen masih dibawah 15 persen. Hal ini membuktikan bahwa modal sendiri yang ditanamkan KUD Sumber Alam belum dapat menghasilkan SHU yang optimal dari total modal sendiri. Namun terjadi peningkatan rasio dari tahun ke tahun dengan adanya peningkatan SHU yang dilihat dari penjualan dan pendapatan jasa semakin meningkat. Rasio Return On Invesment ROI merupakan kemampuan KUD Sumber Alam dalam menghasilkan pendapatan dan mengindikasikan koperasi menggunakan seluruh aset yang tersedia dengan baik. Berdasarkan nilai rata-rata rasio ROI sebesar 1,27 persen, rasio ini masih berada jauh dari rasio standar yaitu 4 persen. Hal ini menunjukkan kemampuan KUD dalam memperoleh SHU dari total aktiva belum optimal. Namun pada dasarnya terjadi peningkatan yang relatif kecil dari tahun ke tahun dari 1,15 persen menjadi 1,38 persen. Keadaan ini menggambarkan KUD memiliki kemampuan dalam menghasilkan SHU dari seluruh modal yang dimiliki. 4. Analisis Aktivitas Usaha 108 Rasio aktivitas usaha KUD Sumber Alam menunjukkan sejauh mana efisiensi koperasi dalam menggunakan asets untuk memperoleh penjualan. Pengukuran aktivitas usaha pada KUD Sumber Alam dilakukan dengan menggunakan rasio perputaran total aktiva total asets turn-over ratio, rasio perputaran aktiva tetap fixed asets turn-over ratio, rasio perputaran piutang account receivable turn-over ratio dan rasio perputaran persediaan inventory turn-over ratio . Hasil perhitungan rasio aktivitas usaha KUD Sumber Alam tahun 2009-2010 dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32 . Rasio Aktivitas Usaha KUD Sumber Alam Tahun 2009-2010 kali Rasio Tahun Rata-rata Standar 2009 2010 Rasio perputaran total aktiva 0,239 0,255 0,247 2 kali Rasio perputaran aktiva tetap 0,794 0,891 0,842 10 kali Rasio perputaran piutang 0,573 0,549 0,561 6 kali Rasio perputaran persediaan 2,247 2,673 2,46 10 kali Hasil Penelitian 2011 Rasio perputaran aktiva menggambarkan tingkat efisiensi dari operasi KUD Sumber Alam. Nilai rata-rata rasio ini adalah 0,247 kali yang artinya total harta KUD Sumber Alam telah berputar rata-rata sebanyak 0,247 kali per tahun dan berada di bawah nilai yang baik yaitu 5 kali. Hal ini menunjukkan rendahnya kemampuan KUD dalam penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan dan tingkat efisiensi penggunaan harta sangat kecil. Perkembangan rasio ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang disebabkan oleh penjualan barang agribisnis pupuk, saprotan dan barang non agribisnis gas elpiji dan air mineral mengalami peningkatan. Rasio perputaran aktiva tetap menggambarkan tingkat kecepatan perputaran aktiva tetap KUD Sumber Alam. Nilai rata-rata rasio ini adalah 0,842 kali dan kurang dari standar yang baik yaitu 10 kali. Hal ini menunjukkan rendahnya penggunaan aktiva tetap dalam menghasilkan penjualan. Aktiva yang dimiliki KUD Sumber Alam banyak meliputi tanah, bangunan, perlengkapan, peralatan, dan kendaraan yang memiliki nilai buku Rp 756.420.756,00 di tahun 2010. Aktiva tetap yang memiliki nilai buku terbesar adalah bangunan dimana 109 KUD Sumber Alam memiliki berbagai bangunan diantaranya gudang pupuk, gedung kantor, bangunan RMU, kios pupuk lini, kios waserba, pertokoan gardu, ruko dramaga, wartel neglasari, dan lapangan futsal. Pengadaan sarana dan prasarana KUD Sumber Alam memiliki berbagai aset yang sangat besar sehingga berbagai peluang perkembangan usaha dan jasa sangat besar. Dalam usaha pupuk KUD Sumber Alam hanya terkendala dalam masalah distribusi yaitu kendaraan mobil untuk mengirim barang dagangan ke kios-kios. Selain itu juga lokasi KUD yang sangat dekat dengan pasar memiliki persaingan yang ketat dalam penjualan gas elpiji dan air mineral. Padahal lokasi sangat strategi dari konsumen, namun usaha yang dijalankan oleh KUD hanya gas elpiji dan air mineral. Hal ini menunjukkan kurangnya pengembangan usaha yang dilakukan oleh KUD Sumber Alam. Rasio perputaran piutang menunjukkan besarnya modal kerja yang ditanamkan KUD Sumber Alam sebagai piutang. Nilai rasio ini adalah rata-rata 0,561 kali artinya rata-rata pertahun KUD Sumber Alam melakukan penjualan dengan piutang sebanyak 0,561 kali selama periode dua tahun. Hal ini menunjukkan piutang anggota besar dibanding perputaran modal. Terjadi penurunan rasio dari tahun 2009 ke tahun 2010. Hal ini menunjukkan KUD Sumber Alam berada dalam over investment dalam melaksanakan penjualan telah mengalami penurunan perputaran modal dan peningkatan piutang anggota. Rasio perputaran persediaan memberikan gambaran tentang kemampuan KUD Sumber Alam dalam memutarkan barang dagangannya. Nilai rata-rata rasio yang dihasilkan adalah 2,46 kali. Hal ini berarti nilai rasio perputaran persediaan KUD Sumber Alam lebih rendah dari nilai rasio yang baik. Berarti KUD Sumber Alam mengganti persediaannya setiap 2,46 kali dalam setahun. Semakin besar rasio ini maka semakin efisien koperasi dalam melaksanakan operasinya. Nilai rata-rata rasio perputaran persediaan yang kecil belum menunjukkan adanya kemampuan KUD Sumber Alam dalam memutarkan barang dagangannya. Hal ini dikarenakan persediaan air mineral, dan gas elpiji dilakukan sesuai pemesanan dari konsumen. 110

7.4. Indeks Jatidiri KUD Sumber Alam