Kelembagaan Koperasi dan Peranan

22 merupakan angka pembanding yang ideal atau ukuran yang pasti, tetapi sebagai pedoman atau pegangan penganalisa.

2.7. Kelembagaan Koperasi dan Peranan

Kelembagaan berasal dari kata lembaga yang artinya organisasi atau kaedah-kaedah baik formal maupun informal yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat tertentu baik dalam kegiatan rutin sehari-hari maupun dalam usahanya untuk mencapai tujuan Mubyarto, 1989. Sedangkan menurut Nasution 2002, kelembagaan mempunyai pengertian sebagai wadah dan sebagai norma. Lembaga atau institusi adalah seperangkat aturan, prosedur, norma perilaku individual dan sangat penting artinya bagi pengembangan pertanian. Pada dasarnya kelembagaan mempunyai dua pengertian yaitu kelembagaan sebagai aturan main rule of the game dalam interkasi personal dan kelembagaan sebagai suatu organisasi yang memiliki hierarki Hayami dan Kikuchi, 1987 10 . Kelembagaan sebagai aturan main diartikan sebagai sekumpulan aturan baik formal maupun informal, tertulis atau tidak tertulis mengenai tata hubungan manusia dan lingkungannya yang menyangkut hak-hak serta tanggung jawabnya. Sedangkan kelembagaan sebagai organisasi artinya organisasi yang merujuk pada lembaga-lembaga formal seperti departemen dalam pemerintah, koperasi, bank, dan sebagainya. Salah satunya penelitian yang dilakukan Prihartono 2009 tentang dampak kelembagaan terhadap perekonomian pedesaan dengan adanya Gapoktan Gabungan Kelompok Tani di Kecamatan Bram Itam dan Seberang Kota. Dengan adanya kelembagaan tersebut dapat memudahkan petani memperoleh dana usaha tani yaitu Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan PUAP. Hal ini berdampak pada aksesibilitas petani dalam memperoleh informasi lebih mudah dikarenakan penyuluhan serta pelatihan. Selain itu juga hasil penelitian Hastuti dan Supadi 2005, yang menghasilkan KUD sebagai lembaga distribusi atau pemasaran serta lembaga yang dipercaya untuk menyalurkan Kredit Usaha Tani KUT. Walaupun kurang berperan dengan baik, namun ada aksesibilitas petani terhadap lembaga pembiayaan untuk mengembangkan pertanian pedesaan. 10 Diktat kuliah. Baga L.M, dkk. Koperasi dan Kelembagaan Agribisnis. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB. 2009 23 Menurut Sumarti 2008, kelembagaan di pedesaan dibagi menjadi dua kelompok yaitu lembaga formal seperti pemerintah desa, BPD Badan Perkerditan Daerah, KUD, dan lain-lain. Kelembagaan ini merupakan kelembagaan yang tumbuh dari dalam komunitas itu sendiri yang sering memberikan keamanan dan kesejahteraan bagi kelangsungan hidup komunitas tersebut. Kelembagaan tersebut biasanya berwujud nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan dan cara-cara hidup yang telah lama dalam komunitas seperti gotong royong, tolong-menolong, simpan pinjam, lumbung paceklik, dan lain sebagainya. Salah satunya KUD yang memiliki karakteristik yang sama dengan kelembagaan tersebut. Menurut Prihartono 2009, peran kelembagaan pedesaan sangat penting dalam mengatur sumberdaya dan distribusi manfaat. Oleh karena itu perlu diperhatikan upaya peningkatan kelembagaan petani dan ekonomi pedesaan dengan mengatur hubungan atau partisipasi masyarakat terhadap lembaga di pedesaan dan memanfaatkannya dengan baik.

2.6. Penelitian Terdahulu