Dampak kenaikan jumlah kapal penangkap sebesar 25 persen.

dalam bentuk segar. Pengembangan industri pengolahan ikan tuna di dalam negeri untuk menjadi produk konsumsi perikanan yang mempunyai nilai tambah tinggi dapat menjadi salah satu solusi, seperti mengolah ikan tuna menjadi ikan tuna kaleng atau mengolah menjadi ikan olahan lainnya. Nilai jual akan menjadi lebih tinggi di bandingkan ekspor ikan tuna dalam bentuk segar. 4. Ekspor ikan tuna Indonesia dipengaruhi secara signifikan oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar dan rupiah terhadap yen. Diharapkan Bank Indonesia melakukan kebijakan di bidang moneter dalam menjaga nilai tukar tetap stabil, namun tetap mendorong pihak eksportir agar kegiatan ekspor tetap berjalan stabil dan tidak jatuh. Kebijakan Bank Indonesia saat ini yang menerapkan sistem setengah floating setengah fixed merupakan kebijakan yang tepat untuk menjaga nilai tukar tetap stabil. 5. Ekspor ikan tuna Indonesia dipengaruhi secara signifikan oleh tarif yang diberlakukan oleh negara pengimpor ikan tuna Indonesia. Diharapkan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia berkordinasi dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dapat menjalin hubungan kerjasama yang lebih erat dengan negara importir agar dapat melakukan negosiasi tarif sehingga tidak memberatkan dan membatasi ekspor ikan tuna Indonesia ke pasar internasional. 6. Diharapkan dapat diadakan penelitian lanjutan dengan membahas lebih detil tentang peran tekhnologi dalam penangkapan ikan tuna yang membuat kualitas ikan tuna Indonesia masih berada di bawah negara pengekspor kompetitornya. 7. KKP RI bekerjasama dengan Departemen Kesehatan perlu mengadakan kampanye makan ikan yang lebih giat lagi misalnya dengan gerakan pembagian makan ikan gratis di sekolah dasar- sekolah dasar untuk meningkatkan konsumsi domestik yang masih sangat rendah. 8. Kebijakan pemerintah dalam mendukung perdagangan internasional ikan tuna segar Indonesia perlu diimbangi dengan kebijakan dalam meningkatkan produksi ikan tuna Indonesia, agar peningkatan permintaan ekspor dari negara- negara di pasar internasional dapat dipenuhi tanpa meningkatkan harga ikan tuna domestik yang akan mengurangi konsumsi ikan tuna domestik karena langkanya ikan tuna di pasar domestik. Perlu diingat pula peningkatan produksi yang perlu dilakukan bukan hanya cukup sekedar dari sisi meningkatkan jumlah tangkapan ikan tuna, namun sebaiknya lebih dititikberatkan pada peningkatan kualitas tangkapan pula, agar ikan tuna Indonesia dapat lebih bersaing dengan ikan tuna asal tangkapan negara lain di pasar internasional.