tuna, yang akan meningkatkan permintaan ekspor ikan tuna Indonesia di Amerika Serikat. Elastisitas yang bernilai mutlak 1 menunjukkan bahwa permintaan ikan
tuna Indonesia dari Amerika Serikat adalah inelastis terhadap GNP Amerika Serikat. Ikan salmon sebagai substitusi ikan tuna dan negara Thailand sebagai
pengekspor ikan tuna kompetitor ikan tuna Indonesia ditenggarai menjadi penyebab ikan tuna Indonesia sebagai barang inferior relatif terhadap ikan salmon
dan terhadap ikan tuna impor asal Thailand. Kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat,
tak terkecuali pada ekspor ikan tuna asal Indonesia memberikan hubungan yang negatif pada permintaan ekspor ikan tuna Indonesia. Kebijakan yang diterapkan
menyangkut tarif dan quota untuk melindungi ikan tuna produksi dalam negeri Amerika Serikat dan negara-negara yang mempunyai hubungan dagang khusus
dengan Amerika Serikat, serta kebijakan menyangkut pembatasan dari sisi persyaratan kualitas dan higinitas membutuhkan usaha yang lebih giat lagi dari
pemerintah dan pelaku penangkapan serta pengekspor ikan tuna untuk lebih meningkatkan kualitas ikan tuna Indonesia agar dapat lebih bersaing di pasar
ekspor Amerika Serikat. Variabel Trend yang menggambargan selera konsumen di Amerika Serikat juga menunjukkan adanya peningkatan permintaan ekspor
ikan tuna Indonesia dari tahun ke tahun. Semua hasil pendugaan parameter di atas berlaku dengan tetap mempertahankan bahwa faktor-faktor lainnya memenuhi
asumsi ceteris paribus.
5.2.5. Hasil Pendugaan Parameter Permintaan Ekspor dari Uni Eropa
Hasil pendugaan parameter faktor-faktor yang memengaruhi permintaan ekspor ikan tuna Indonesia dari Uni Eropa disajikan pada Tabel 9. Hasil
pendugaan parameter pada persamaan permintaan domestik dijelaskan oleh variabel harga ikan tuna Indonesia di pasar Uni Eropa, Harga Salmon sebagai
substitusi Ikan tuna, Harga ikan tuna Thailand di pasar Uni Eropa, GNP Uni Eropa, Populasi Uni Eropa, Tarif yang dikenakan terhadap ikan tuna Indonesia di
pasar Uni Eropa, Konsumsi Ikan tuna perkapita di Uni Eropa, Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Uni Eropa terhadap ikan tuna Indonesia, serta Trend
yang menggambarkan selera konsumsi ikan tuna masyarakat Uni Eropa, dapat
menjelaskan permintaan ekspor Uni Eropa sebesar 83,18 persen. Semua arah dan besaran parameter sesuai dengan harapan.
Tabel 9. Hasil Pendugaan Parameter Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari UE.
PersamaanPeubah Notasi
Koefisien Prob
Elastisitas
Total Permintaan
Ekspor dari Uni Eropa
XTUE
t
- -
- Intersept
C -0,0003
Harga Ikan tuna Indonesia di Uni
Eropa PTUE
t
-11879,7 0,000197
-0,412 Harga
Salmon sebagai
substitusi Ikan tuna
PSUBSTUE
t
7529,841 0,00641
0,221 Harga Ikan tuna
Thailand di pasar Uni Eropa
PTHAIUE
t
80645,93 0,0015
2,043 Gross
National Product
Uni Eropa GNPUE
t
0,083474 0,0018
5,859 Jumlah
penduduk Uni Eropa
POPUE
t
0,000219 0,001
0,296 Tarif Uni Eropa
yang dikenakan
pada ikan
tuna Indonesia
TRFUE
t
-12937,7 0,0273
-2,778 Konsumsi Ikan tuna
per kapita di Uni Eropa
KONSUE
t
9042,561 0,0395
1,816 Kebijakan
pemerintah Uni
Eropa terhadap
ekspor ikan tuna dari Indonesia
KBJKUE
t
-37320,9 0,0154
Trend TUE
t
50540,31 5,401
Adjusted R-squared 0,831815
= signifikan pada tingkat kepercayaan 99 persen = signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen
= signifikan pada tingkat kepercayaan 90 persen
Variabel harga ikan tuna Indonesia di Uni Eropa PTUE
t
, Harga ikan tuna Thailand di Uni Eropa PTHAIUE
t
, Pendapatan Regional Uni Eropa GNPUE
t
, jumlah penduduk Uni Eropa POPUE
t
, dan tren yang menggambarkan selera