tukar riil untuk memperhitungkan Purchasing Power Parity, dan menggunakan rumusan
2.1.5 Suku Bunga
Suku bunga merupakan indikator dari keadaan bisnis, karena biaya pinjaman merupakan pertimbangan paling penting dalam keputusan investasi.
Biaya pinjaman yang tinggi menghambat investasi dan konsumsi, sementara biaya pinjaman yang rendah mendorong investasi dan konsumsi Gorman, 2009
Dalam proses ekspor ikan tuna, dibutuhkan gudang pendingin, pengepakan barang, dan penyimpanan stok ikan di kapal penangkap sebelum kapal didaratkan
di pelabuhan. Dibutuhkan investasi yang cukup besar, iklim investasi dapat dijaga dengan stabil dengan menjaga suku bunga Bank Indonesia stabil. Suku bunga
yang relatif tinggi akan membuat para pengusaha penangkapan tuna memilih untuk menginvestasikan uangnya di bank daripada menanggung resiko
menanamkan modalnya pada penangkapan tuna, demikian pula para pengusaha yang memerlukan pinjaman dari bank akan merasa keberatan dengan bunga
pinjaman yang tinggi. Apabila hal ini terjadi terus-menerus, investasi untuk membangun fasilitas pengolahan yang mendukung ekspor ikan tuna akan terus
menurun, secara tidak langsung dampaknya akan terkena kepada ekspor secara secara keseluruhan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan ekspor ikan tuna sudah banyak dilakukan sebelumnya. Munir 1997 dan Olivia 2007 meneliti tentang ekspor
ikan tuna dan ikan tuna Indonesia serta analisis ekspornya ke pasar jepang. Dengan metode 2 SLS, dianalisis faktor-faktor yang memengaruhi ekspor
skipjack beku dan segar Indonesia ke pasar Jepang. Munir telah memasukkan peubah ekspor negara pesaing utama seperti Thailand, namun tidak ada peubah
kebijakan pemerintah dalam ekspor dan produksi sehingga tidak dapat dilihat peranan pemerintah dalam mendorong peningkatan produksi dan ekspor skipjack.
Variabel harga diambil dari harga Free On Board masing-masing produk. Faktor- faktor yang berpengaruh nyata terhadap volume ekspor ikan tuna beku Indonesia
ke Jepang adalah harga FOB ekspor ikan tuna dan skipjack beku, nilai tukar rupiah terhadap US dollar, pendapatan nasional Jepang dan volume ekspor ikan
tuna serta skipjack beku Indonesia ke Jepang pada tahun sebelumnya Olivia 2007, dengan menggunakan model yang sama yaitu 2 SLS
menunjukkan secara ekonometrika bahwa volume ekspor skipjack beku Indonesia ke Jepang sensitif terhadap perubahan faktor-faktor internal seperti
depresiasi rupiah, peningkatan armada dan penurunan tingkat suku bunga riil. Sedangkan ekspor yellowfin segar Indonesia ke Jepang sensitif terhadap
perubahan faktor eksternal seperti depresiasi yen dan kebijakan standar mutu tuna segar serta penyeragaman alat tangkap tuna ASEAN. Yellowfin segar relatif lebih
sensitif dalam hal daya tahan dibanding skipjack beku. Jurnal yang diterbitkan oleh universitas Groningen yang ditulis oleh Csilla
Horvath dan Jaap Wieringa membahas tentang sistem pemasaran tuna yang mengakomodasikan produk berdasarkan kualitasnya. Dengan menggunakan
VAR, penulis mengedepankan issue heterogenity data antar cross sections. Penelitian dilakukan pada pasar tuna chicago. Observasi dilakukan selama 104
minggu terhadap 28 supermarket yang menjual ikan tuna di kota tersebut, dengan variabel yang diamati adalah jumlah pembelian, harga, dan penataan display.
Penelitian ini menggunakan data panel. Sathiendrakumar 1997 meneliti tentang fungsi produksi tuna yang
dibedakan pada dua tahapan bahasan, yang pertama membahas hubungan antara tangkapan dengan usaha yang dikeluarkan dalam proses penangkapan tuna, dan
tahapan yang kedua adalah menemukan kombinasi input yang paling efisien untuk mendapatkan tiap tingkatan tangkapan yang diinginkan. Jurnal ini mendiskusikan
model yang tepat untuk menjelaskan hubungan antara penangkapan tuna dan usaha yang optimal. Pada penelitian ini juga dipertimbangkan kebijakan dari
departemen perdagangan dalam melindungi perdagangan tuna. Bambang Edi Priyono membahas hal serupa dengan menggunakan fungsi coubb douglass untuk
mendapatkan skala ekonomis yang lebih menguntungkan. Pada penelitian ini juga membandingkan penelitian-penelitian sebelumnya
yang menulis tentang perkembangan produksi dan perdagangan ikan tuna dan peranannya bagi perekonomian negara-negara yang bersangkutan, seperti pada
penelitian B. Wijayaratne dan Rekha Maldeniya yang membahas pentingnya perikanan bagi srilanka, Hannah Parris and R. Quentin Grafton meneliti tentang
betapa pentingnya peranan perikanan tuna bagi perkembangan kawasan pasific, dan Liborio S. Cabanilla meneliti tentang hubungan perdagangan antara Filifina
dan Amerika Serikat, yang salah satu komoditinya adalah ikan tuna. Bedanya penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada fokus
penelitiannya dimana dalam penelitian ini membahas komoditi spesifik yaitu ikan tuna. Karena penelitian yang sudah ada lebih banyak membahas ikan tuna
sebagai ekspor unggulan Indonesia, namun belum banyak yang membahas dari sisi permintaan ekspor dari negara-negara pengekspor ikan tuna Indonesia, dan
menyempurnakan penelitian sebelumnya karena pada penelitian ini digunakan pemodelan secara simultan yang menganalisis hubungan saling memengaruhi
antarfaktor-faktor di negara pengimpor tuna Indonesia yang tentunya berbeda satu sama lain dan bersinergi untuk memengaruhi permintaan ekspor di masing-
masing negara terhadap ikan tuna Indonesia, dan pada akhirnya menganalisis pengaruhnya terhadap ekspor ikan tuna Indonesia .
20
Tabel 3. Rekapitulasi penelitian terdahulu.
NO JUDUL
PENELITI PENERBIT
METODE VARIABEL
DATA RINGKASAN
1 2
3 4
5 6
7 8
1 Combining Time
Series and Cross Sectional Data for
the Analysis of Dynamic Marketing
Systems Csilla Horváth
and Jaap E. Wieringa
University of Groningen
Groningen, The
Netherlands VAR
models, Time Series
and Cross Sectional
data Harga, Jumlah Penjualan
berdasarkan merk, dan metode display sebagai
variabel dummy Hasil pooling
terhadap 1000 responden
Penelitian tentang pasar tuna Chicago. Observasi dilakukan selama 104 minggu
terhadap 28 supermarket di kota tersebut, mengamati pembelian, harga, penataan
display. Menggunakan analisis data panel.
2 Penerapan model
penyesuaian parsial nerlove dalam
proyeksi Produksi dan
konsumsi beras Made oka
adnyana 2001 Universitas
udayana Model
Penyesuaian parsial
nerlove Luas areal panen,
produktivitas, harga, harga pesaing, konversi lahan,
harga input, sarana irigasi, curah hujan
Data tahunan periode 1969-
1999 Proyeksi areal panen, produktivitas dan
produksi tanaman pangan.
3 Optimal Economic
Fishery Effort in the Maidivian Tuna
Fishery: An Appropriate Model.
Sathiendra kumar
1997 University of
Newcastle New South
Wales, Australia.
fungsi Coubb
Douglas Jumlah kapal, jumlah
perjalanan, jumlah tangkapan, rata-rata
tangkapan per perjalanan. Data time
series tahun 1970-1984
Mengestimasi teknik dan menghubungkan penangkapan tuna
dengan usaha untuk mendapatkan skala ekonomi yang optimal, tentang
penentuan harga dan kebijakan yang memengaruhi perdagangan tuna