Hasil Pendugaan Parameter Permintaan Ekspor dari Uni Eropa

permintaan ekspor ikan tuna Indonesia di pasar Internasional. Hasil simulasi disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Perubahan Nilai Rata-rata Simulasi Dampak Penurunan Tingkat Suku Bunga oleh Bank Indonesia. Peubah Nilai Dasar Nilai Simulasi Kebijakan Perubahan Unit persen PTt Harga Ikan tuna Domestik 3,501 3,496 -0,005 -0,14 QDT t Permintaan Ikan tuna Domestik 1919528 1953433,69 33905,615 1,77 QT t Produksi Ikan tuna Indonesia 3892975 3997637,8 104662,350 2,69 XT t Total Ekspor Ikan tuna Indonesia 1973447 2044204,11 70756,710 3,59 XTAS t Total Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari Amerika Serikat 154278 158381,55 4103,518 2,66 XTJ t Total Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari Jepang 1333921 1347477,79 13556,639 1,02 XTUE t Total Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari Uni Eropa 98262,78 99340,2 1077,420 1,10 Penurunan suku bunga investasi sebesar 2,5 persen akan berpengaruh meningkatkan produksi ikan tuna Indonesia sebesar 2,69 persen. Produksi ikan tuna yang memerlukan investasi sangat besar untuk biaya tangkap, pendaratan, cold storage , pengepakan, dan penyimpanan stok di kapal penangkap sebelum ikan tuna diturunkan di pelabuhan sangat bergantung pada suku bunga dalam rangka pemodalan dan keputusan investasi, sehingga terlihat bahwa penurunan suku bunga investasi memberikan dampak langsung terhadap kenaikan produksi ikan tuna Indonesia. Kenaikan produksi ikan tuna Indonesia ternyata meningkatkan pula total ekspor ikan tuna segar Indonesia sebesar 3,59 persen. Total ekspor ikan tuna Indonesia yang merupakan agregat permintaan ekspor ikan tuna segar ke Jepang, AS, UE dan ROW meningkat 3,59 persen karena peningkatan permintaan AS yang meningkat 2,66 persen, permintaan Jepang yang meningkat 1,02 persen, dan permintaan UE yang meningkat sebesar 1,10 persen.

5.4.3. Dampak Kebijakan Penghapusan Tarif Impor Ikan Tuna Indonesia oleh Pemerintah Jepang.

Kebijakan pemerintah Indonesia dalam membina hubungan baik dengan pihak Jepang sebagai negara pengimpor ikan tuna Indonesia terbesar saat ini membuahkan hasil yang menggembirakan dalam hal penurunan tarif impor ikan tuna yang dibebankan pemerintah Jepang terhadap ikan tuna Indonesia. Negosiasi yang dilakukan oleh kementerian terkait yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan terus dilanjutkan dalam rangka mempererat kerjasama perdagangan dengan Jepang dan mendapat pembebasan tarif sehingga mendapatkan tarif 0 persen. Simulasi tersebut dipandang cukup relevan untuk mencerminkan usaha pemerintah dalam rangka mendukung ekspor ikan tuna Indonesia. Sehingga dapat diketahui bagaimana dampaknya terhadap permintaan ekspor ikan tuna Indonesia di pasar Internasional. Hasil simulasi disajikan pada Tabel 14. Kerjasama yang terjalin antara Jepang dan Indonesia merupakan kerjasama yang saling menguntungkan mengingat terus meningkatnya konsumsi ikan tuna masyarakat Jepang dan pihak Jepang memerlukan pasokan ikan tuna segar berkualitas, sementara di sisi lain hasil produksi ikan tuna Indonesia yang tidak terkonsumsi di dalam negeri Indonesia memerlukan pasar internasional yang sampai saat ini masih didominasi oleh tiga negara pengimpor utama yang Jepang masih menjadi pemimpin dalam hal nilai dan volume impornya. Pembebasan tarif yang disimulasikan diterapkan oleh negara Jepang, akan menaikkan permintaan ekspor ikan tuna Indonesia di negara Jepang sebesar 8,97 persen, merupakan jumlah yang sangat positif bagi perkembangan ekspor ikan tuna Indonesia. Dengan bertambahnya permintaan ekspor dari negara Jepang, karena total ekspor merupakan penjumlahan ekspor ke negara Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa, maka terlihat terjadi penurunan sebesar 1,87 persen di Uni Eropa, dan sebesar 2,21 persen di Amerika Serikat, meskipun secara agregat total ekspor ikan tuna Indonesia mengalami kenaikan sebesar 14,17 persen. Kenaikan ekspor memberikan harapan positif bagi para pelaku usaha penangkapan ikan tuna, sehingga mampu menaikkan produksi ikan tuna sebesar 2,44 persen. Namun kenaikan permintaan ekspor menyebabkan kenaikan harga ikan tuna domestik cukup tinggi yaitu sebesar 15,05 persen, sehingga menurunkan permintaan ikan tuna domestik sebesar 9,62 persen. Tabel 14. Perubahan Nilai Rata-rata Simulasi Dampak Penghapusan Tarif Impor Ikan Tuna Indonesia oleh Pemerintah Jepang. Peubah Nilai Dasar Nilai Simulasi Kebijakan Perubahan Unit persen PT t Harga Ikan tuna Domestik 3,501 4,028 0,527 15,05 QDT t Permintaan Ikan tuna Domestik 1919528 1734791,55 -184736,525 -9,62 QT t Produksi Ikan tuna Indonesia 3892975 3987792,55 94817,100 2,44 XT t Total Ekspor Ikan tuna Indonesia 1973447 2253001 279553,600 14,17 XTAS t Total Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari Amerika Serikat 154278 150864,7 -3413,330 -2,21 XTJ t Total Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari Jepang 1333921 1453584,15 119663 8,97 XTUE t Total Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari Uni Eropa 98262,78 96425,78 -1837 -1,87 Dalam rangka mempertahankan agar stabilitas pangan bermutu bagi konsumsi domestik tetap terjaga, maka perlu adanya kebijakan pembatasan oleh pemerintah Indonesia agar para eksportir ikan tuna tetap memprioritaskan untuk mencukupi kebutuhan domestik sebelum memenuhi permintaan ekspor ikan tuna dari pasar internasional, sehingga untuk tetap mampu memenuhi permintaan ekspor yang meningkat, perlu dipikirkan tekhnologi dan kebijakan lanjutan untuk meningkatkan produksi ikan tuna Indonesia secara maksimal dengan tetap menjaga kelestarian laut Indonesia, sehingga tetap dapat mencukupi kebutuhan domestik dan permintaan ekspor ikan tuna di tahun-tahun mendatang. 5.4.4. Dampak Penurunan Harga Ekspor Ikan Tuna Indonesia di Negara Amerika Serikat Sebesar 10 persen. Krisis berkepanjangan di negara Amerika Serikat akhir-akhir ini ternyata telah berhasil memicu terjadinya perubahan terhadap permintaan komoditas dari negara tersebut sehingga menurunkan harga komoditi di Amerika Serikat dan diprediksi akan terus turun untuk tahun depan karena krisis global belum akan membaik. Untuk itu simulasi penurunan harga ikan tuna Indonesia di Amerika Serikat perlu dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh penurunan harga ikan tuna Indonesia di Amerika Serikat tersebut terhadap permintaan ekspor ikan tuna Indonesia di pasar internasional. Hasil simulasinya ditampilkan pada Tabel 15. Tabel 15. Perubahan Nilai Rata-rata Simulasi Dampak penurunan harga ekspor ikan tuna Indonesia di negara Amerika Serikat sebesar 10 persen. Peubah Nilai Dasar Nilai Simulasi Kebijakan Perubahan Unit persen PT t Harga Ikan tuna Domestik 3,501 3,498 -0,0031 -0,09 QDT t Permintaan Ikan tuna Domestik 1919528 1945792,55 26264,47 1,37 QT t Produksi Ikan tuna Indonesia 3892975 3887792,55 -5182,9 -0,13 XT t Total Ekspor Ikan tuna Indonesia 1973447 1942000 -31447,4 -1,59 XTAS t Total Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari Amerika Serikat 154278 179042 24763,97 16,05 XTJ t Total Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari Jepang 1333921 1232921,15 -101000 -7,57 XTUE t Total Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari Uni Eropa 98262,78 98147,215 -115,57 -0,12 . Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa penurunan harga ikan tuna Indonesia di negara Amerika Serikat sebesar 10 persen berpengaruh juga terhadap