Permintaan Domestik Pembahasan Hasil Pendugaan Model

Tabel 10. Hasil Pendugaan Parameter Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari Jepang. PersamaanPeubah Notasi Koefisien Prob Elastisitas Total Permintaan Ekspor dari Jepang XTJ t - - - Intersept C 30372987 0.161 Harga Ikan tuna Indonesia di Jepang PTJ t -1612012 0.08763 -8.710 Harga Salmon sebagai substitusi Ikan tuna PSUBSTJ t 128091.2 0.09005 0.679 Harga Ikan tuna Thailand di pasar Jepang PTHAIJ t 169978 0.08695 1.008 Nilai Tukar Riil Jepang ERRIILJ t 92.23755 0.0002 0.410 Gross National Product Jepang GNPJ t 5.207955 0.186 1.940 Jumlah penduduk Jepang POPJ t 0.066346 0.0653 2.193 Tarif Jepang yang dikenakan pada ikan tuna Indonesia TRFJ t -1073.83 0.04351 -0.004 Konsumsi Ikan tuna per kapita di Jepang KONSJ t 35062.25 0.4196 1.883 Kebijakan pemerintah Jepang terhadap ekspor ikan tuna dari Indonesia KBJKJ t -186987 0.0315 Trend TJ t 121433.2 0.0827 0.956 Adjusted R-squared 0,831868 = signifikan pada tingkat kepercayaan 99 persen = signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen = signifikan pada tingkat kepercayaan 90 persen Kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh pemerintah Jepang, tidak terkecuali pada ekspor ikan tuna asal Indonesia memberikan hubungan yang negatif pada permintaan ekspor ikan tuna Indonesia. Kebijakan yang diterapkan menyangkut tarif dan quota untuk melindungi ikan tuna produksi dalam negeri Jepang dan negara-negara yang mempunyai hubungan dagang khusus dengan Jepang, serta kebijakan menyangkut pembatasan dari sisi persyaratan kualitas dan higinitas membutuhkan usaha yang lebih giat lagi dari pemerintah dan pelaku penangkapan serta pengekspor ikan tuna untuk lebih meningkatkan kualitas ikan tuna Indonesia agar dapat lebih bersaing di pasar ekspor Jepang. Variabel Trend yang menggambarkan selera konsumen di Jepang juga menunjukkan adanya peningkatan permintaan ekspor ikan tuna Indonesia dari tahun ke tahun. Semua hasil pendugaan parameter di atas berlaku dengan tetap mempertahankan bahwa faktor-faktor lainnya memenuhi asumsi ceteris paribus.

5.3. Validasi Model

Validasi model merupakan tahapan yang digunakan untuk mengetahui apakah model cukup valid untuk selanjutnya dilakukan simulasi alternatif kebijakan. Validasi model dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis sejauh mana model hasil penelitian dapat mewakili dunia nyata. Kriteria statistik untuk validasi nilai pendugaan model ekonometrika menggunakan beberarapa indikator, dalam penelitian ini yang digunakan adalah Root Means Squares Percent Error RMSPE untuk mengukur seberapa dekat nilai masing-masing peubah endogen hasil pendugaan mengikuti nilai data aktualnya pada periode pengamatan. Selain RMSPE digunakan Theils Inequality Coefficient U yang idealnya mendekati nol karena jika nilainya satu maka model dapat dikatakan naif. Validasi model faktor- faktor yang memengaruhi perdagangan ikan tuna Indonesia di pasar internasional dilakukan dengan simulasi dasar baseline untuk periode sampel pengamatan penelitian tahun 1990-2009 terhadap nilai aktualnya. Hasil validasi model faktor-faktor yang memengaruhi permintaan ekspor ikan tuna Indonesia di pasar internasional, seperti yang disajikan pada Tabel 11 memperlihatkan dari seluruh persamaan, terdapat enam persamaan 85,71 persen yang memiliki nilai RMSPE di bawah 30 persen. Artinya nilai prediksi masih dapat mengikuti kecenderungan data historisnya dengan baik. Dan secara umum semua persamaan 100 persen memiliki nilai U Theil di bawah 0,3 sehingga dapat diartikan simulasi model yang digunakan pada analisis faktor-faktor yang memengaruhi permintaan ekspor ikan tuna Indonesia di pasar internasional mengikuti data aktualnya dengan baik sehingga dapat dilakukan simulasi pada tahap selanjutnya.