Produksi Ikan Tuna Pembahasan Hasil Pendugaan Model

konsumsi ikan tuna Indonesia preference di Uni Eropa TUE t signifikan pada tingkat kepercayaan 99 persen. Variabel tarif yang diterapkan di Uni Eropa terhadap ikan tuna Indonesia TRFUE t , Konsumsi Ikan tuna Masyarakat Uni Eropa perkapita pertahun KONSUE t dan kebijakan pemerintah Uni Eropa terhadap impor ikan tuna IndonesiaKBJKUE t Hasil pendugaan menunjukkan bahwa Harga Ikan tuna Indonesia di Uni Eropa berpengaruh negatif terhadap permintaan ekspor ikan tuna dari Uni Eropa. Kenaikan harga ikan tuna akan menurunkan permintaan ekspor ikan tuna Uni Eropa. Harga salmon sebagai substitusi ikan tuna di Uni Eropa berhubungan positif dengan permintaan ekspor ikan tuna Indonesia. Kenaikan harga salmon akan menaikkan permintaan ikan tuna Indonesia, karena masyarakat Uni Eropa akan memilih mengkonsumsi ikan tuna sebagai pengganti salmon. Harga ikan tuna Thailand sebagai negara eksportir kompetitor membawa pengaruh positif bagi permintaan ekspor ikan tuna Indonesia di pasar Uni Eropa. Ada kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan tuna dari pemasok yang memberikan harga yang lebih bersaing. Pendapatan Domestik Uni Eropa justru memberikan pengaruh positif pada permintaan ekspor ikan tuna Uni Eropa terhadap ikan tuna Indonesia, kenaikan GNP Uni Eropa justru meningkatkan permintaan ekspor ikan tuna asal Indonesia. Jumlah penduduk Uni Eropa yang meningkat akan menaikkan permintaan konsumsi ikan ikan tuna, yang akan meningkatkan permintaan ekspor ikan tuna Indonesia di Uni Eropa. Kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh pemerintah Uni Eropa, tak terkecuali pada ekspor ikan tuna asal Indonesia memberikan hubungan yang negatif pada permintaan ekspor ikan tuna Indonesia. Kebijakan yang diterapkan menyangkut tarif dan quota untuk melindungi ikan tuna produksi dalam negeri Uni Eropa dan negara-negara yang mempunyai hubungan dagang khusus dengan Uni Eropa, serta kebijakan menyangkut pembatasan dari sisi persyaratan kualitas dan higinitas membutuhkan usaha yang lebih giat lagi dari pemerintah dan pelaku penangkapan serta pengekspor ikan tuna untuk lebih meningkatkan kualitas ikan tuna Indonesia agar dapat lebih bersaing di pasar ekspor Uni Eropa. Variabel Trend yang menggambargan selera konsumen di Uni Eropa juga menunjukkan adanya peningkatan permintaan ekspor ikan tuna Indonesia dari tahun ke tahun. Semua hasil pendugaan parameter di atas berlaku dengan tetap mempertahankan bahwa faktor-faktor lainnya memenuhi asumsi ceteris paribus.

5.2.6. Hasil Pendugaan Parameter Permintaan Ekspor dari Jepang.

Hasil pendugaan parameter faktor-faktor yang memengaruhi permintaan ekspor ikan tuna Indonesia dari Jepang disajikan pada Tabel 10. Hasil pendugaan parameter pada persamaan permintaan domestik dijelaskan oleh variabel harga ikan tuna Indonesia di pasar Jepang, Harga Salmon sebagai substitusi Ikan tuna, Harga ikan tuna Thailand di pasar Jepang, GNP Jepang, Populasi Jepang, Tarif yang dikenakan terhadap ikan tuna Indonesia di pasar Jepang, Konsumsi Ikan tuna perkapita di Jepang, Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Jepang terhadap ikan tuna Indonesia, serta Trend yang menggambarkan selera konsumsi ikan tuna masyarakat Jepang, dapat menjelaskan permintaan ekspor Jepang sebesar 83,18 persen. Semua arah dan besaran parameter sesuai dengan harapan. Hasil pendugaan menunjukkan bahwa Harga Ikan tuna Indonesia di Jepang berpengaruh negatif terhadap permintaan ekspor ikan tuna dari Jepang. Kenaikan harga ikan tuna akan menurunkan permintaan ekspor ikan tuna Jepang. Harga salmon yang dipilih sebagai ikan yang dapat mensubstitusi ikan tuna karena sama-sama dapat dikonsumsi sebagai sashimi makanan favorit di Jepang, berhubungan positif dengan permintaan ekspor ikan tuna Indonesia. Kenaikan harga salmon akan menaikkan permintaan ikan tuna Indonesia, karena masyarakat Jepang akan memilih mengkonsumsi ikan tuna sebagai pengganti salmon. Harga ikan tuna Thailand sebagai negara eksportir kompetitor membawa pengaruh positif bagi permintaan ekspor ikan tuna Indonesia di pasar Jepang. Ada kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan tuna dari pemasok yang memberikan harga yang lebih bersaing. Pendapatan Domestik Jepang justru memberikan pengaruh positif pada permintaan ekspor ikan tuna Jepang terhadap ikan tuna Indonesia, kenaikan GNP Jepang meningkatkan permintaan ekspor ikan tuna asal Indonesia. Jumlah penduduk Jepang yang meningkat akan menaikkan permintaan konsumsi ikan tuna, yang akan meningkatkan permintaan ekspor ikan tuna Indonesia di Jepang. Tabel 10. Hasil Pendugaan Parameter Permintaan Ekspor Ikan tuna Indonesia dari Jepang. PersamaanPeubah Notasi Koefisien Prob Elastisitas Total Permintaan Ekspor dari Jepang XTJ t - - - Intersept C 30372987 0.161 Harga Ikan tuna Indonesia di Jepang PTJ t -1612012 0.08763 -8.710 Harga Salmon sebagai substitusi Ikan tuna PSUBSTJ t 128091.2 0.09005 0.679 Harga Ikan tuna Thailand di pasar Jepang PTHAIJ t 169978 0.08695 1.008 Nilai Tukar Riil Jepang ERRIILJ t 92.23755 0.0002 0.410 Gross National Product Jepang GNPJ t 5.207955 0.186 1.940 Jumlah penduduk Jepang POPJ t 0.066346 0.0653 2.193 Tarif Jepang yang dikenakan pada ikan tuna Indonesia TRFJ t -1073.83 0.04351 -0.004 Konsumsi Ikan tuna per kapita di Jepang KONSJ t 35062.25 0.4196 1.883 Kebijakan pemerintah Jepang terhadap ekspor ikan tuna dari Indonesia KBJKJ t -186987 0.0315 Trend TJ t 121433.2 0.0827 0.956 Adjusted R-squared 0,831868 = signifikan pada tingkat kepercayaan 99 persen = signifikan pada tingkat kepercayaan 95 persen = signifikan pada tingkat kepercayaan 90 persen Kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh pemerintah Jepang, tidak terkecuali pada ekspor ikan tuna asal Indonesia memberikan hubungan yang negatif pada permintaan ekspor ikan tuna Indonesia. Kebijakan yang diterapkan menyangkut tarif dan quota untuk melindungi ikan tuna produksi dalam negeri Jepang dan negara-negara yang mempunyai hubungan dagang khusus dengan Jepang, serta kebijakan menyangkut pembatasan dari sisi persyaratan kualitas dan higinitas membutuhkan usaha yang lebih giat lagi dari pemerintah dan pelaku