16
2.4. Hubungan antara Manfaat dengan Partisipasi Anggota Kelompok
Hasil analisis korelasi Rank Spearman pada penelitian yang dilakukan Ginting 2003 menunjukkan bahwa korelasi antara manfaat ekonomi dan manfaat
sosial terhadap partisipasi di bidang permodalan dikategorikan pada hubungan yang lemah, sedangkan korelasi antara manfaat sosial dengan tingkat partisipasi
anggota di bidang organisasi dikategorikan pada hubungan yang kuat. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan Dartiana 2005, tingkat keeratan antara
variabel manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang modal menunjukkan hubungan yang kuat. Terlihat dari semakin banyak susu yang dipasok maka baik
simpanan wajib maupun simpanan lebaran akan semakin besar yang dibayarkan anggota kepada KPS Bogor. Hal ini menunjukkan dengan semakin tingginya
manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pelayanan KPS Bogor maka keinginan untuk berpartisipasi di bidang permodalan juga tinggi.
Tingkat keeratan yang kuat pun ditunjukkan oleh hubungan antara variabel manfaat ekonomi dengan partisipasi anggota di bidang usaha. Hal ini dikarenakan
anggota akan berpartisipasi secara maksimal jika adanya peningkatan pelayanan usaha KPS Bogor terhadap anggotanya. Hal ini menunjukkan semakin tinggi
manfaat ekonomi yang diperoleh anggota maka pelayanan usaha KPS Kota Bogor pun akan tinggi. Namun dalam hubungan antara variabel manfaat ekonomi dengan
partisipasi anggota menunjukkan adanya hubungan yang lemah. Hal ini terlihat dari partisipasi anggota dalam menghadiri RAT dipengaruhi oleh tersedianya
waktu luang untuk menghadiri RAT, sedangkan partisipasi anggota dalam memberikan saran sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan kedudukan
anggota dalam kepengurusan.
2.5. Kinerja Kelembagaan Petani
Kinerja kelompok tani sangat dipengaruhi oleh partisipasi anggota dimana partisipasi anggota merupakan faktor penentu utama dalam mendukung
perkembangan atau keberhasilan kelompok tani untuk mencapai tujuan bersama. Palapa 2006 melakukan penelitian mengenai evaluasi kinerja koperasi
pada Koperasi Puspa Anggrek di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menganalisis sejauh mana koperasi berhasil dalam mengelola organisasi, usaha
dan menerapkan prinsip-prinsip koperasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
17 peningkatan pendapatan Sisa Hasil Usaha SHU tidak berbanding lurus dengan
peningkatan usaha koperasi, dikarenakan adanya anggota yang keluar sehingga simpanan wajib dan pokok harus dikembalikan sesuai dengan setoran awal
pembayaran. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Karo-Karo 2003,
bahwa pada KUD Sumber Alam tentang analisis kinerja dan partisipasi anggota menunjukkan bahwa anggota merasakan adanya peningkatan pendapatan dengan
adanya usaha KUD Sumber Alam. Secara umum usaha simpan pinjam merupakan usaha yang dominan dimanfaatkan oleh anggota, sehingga menimbulkan
terjadinya peningkatan usaha yang mempunyai dampak positif terhadap pendapatan anggota. Sama halnya dengan hasil penelitian Dartiana 2005, bahwa
sebagian besar anggota merasakan adanya peningkatan pendapatan setelah menjadi anggota. Hal ini terlihat dari susu yang dihasilkan oleh peternak selalu
dapat diserap oleh koperasi. Sebagian besar anggota merasakan adanya kemudahan dalam hal pembayaran memperoleh sapronak, akan tetapi berbanding
terbalik dalam hal bantuan kredit sapi karena sebagian besar anggota memperoleh
sapi dari membeli sendiri.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, setiap metode analisis yang digunakan memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Selain itu, hasil
penelitian terdapat persamaan dan perbedaan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Kontribusi penelitian-penelitian terdahulu terhadap penelitian yang
dilakukan adalah memberikan gambaran mengenai kinerja kelembagaan yang ada di masyarakat baik Kelompok tani, Gabungan Kelompok tani maupun koperasi.
Selain itu, penelitian-penelitian terdahulu memberikan acuan terhadap penggunaan metode analisis data yang akan digunakan di penelitian ini.
Perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah berbeda dalm hal lembaga yang dijadikan objek penelitian, permasalahan yang
diselesaikan dan aplikasi dari penggunaan metode analisis.
18
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis