Metode Penentuan Sampel Partisipasi Anggota dan Kinerja Gabungan Kelompok Tani Agropurna Mitra Mandiri di Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

28 tersebut membentuk Gabungan Kelompok Tani Gapoktan yang diberi nama Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Penelitian ini diawali dari fakta-fakta yang terjadi di Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan berbagai konsep dan teori yang sesuai dengan fakta yang ada. Desain penelitian studi kasus ini bersifat single case dimana permasalahan yang diangkat adalah kebutuhan untuk mengetahui suatu program berlangsung atau tidak berlangsung. Dalam hal ini adalah mengetahui tentang bagaimana manfaat yang diperoleh dan tingkat partisipasi anggota terhadap kinerja Gapoktan dimana pembentukan Gapoktan didasari dari keinginan anggota sendiri. Hasil dari penelitian ini adalah berupa deskriptif dari topik yang diteliti, yakni bagaimana manfaat yang diperoleh anggota terhadap pembentukan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri yang selanjutnya akan diketahui tingkat partisipasi anggota terhadap kinerja Gapoktan. Selain itu, melalui penelitian ini diharapkan hasil penelitian bermanfaat bagi Gapoktan dalam memahami manfaat yang diperoleh anggota dan tingkat partisipasi anggota terhadap kinerja Gapoktan.

4.3. Metode Penentuan Sampel

Jumlah anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri yaitu 20 kelompok tani yang terdiri dari 400 peternak yang selanjutnya disebut populasi. Tahapan pertama adalah penentuan kelompok tani secara sengaja purposive berdasarkan jumlah produksi susu yang dihasilkan anggota Gapoktan. Dari sebanyak 20 kelompok tani yang ada diambil tiga kelompok tani, yaitu satu kelompok tani yang memiliki jumlah produksi tertinggi dan satu kelompok tani yang memiliki jumlah produksi terendah. Selanjutnya, untuk satu kelompok tani lagi ditentukan dengan cara melihat median atau nilai tengah jumlah produksi yang dihasilkan. Tahapan kedua yaitu penentuan jumlah sampel yang didasarkan pada metode Gay yang menyatakan bahwa jumlah sampel yang dinilai cukup mewakili keseluruhan populasi yaitu minimal 10 dari total populasi Umar 2005. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 46 sampel peternak anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Selanjutnya dari 46 sampel tersebut diambil 40 peternak anggota dari tiga kelompok tani terpilih pada tahapan pertama untuk mengukur tingkat partisipasi anggota dan manfaat yang diperoleh sedangkan sisanya 6 peternak anggota dari pengurus Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri 29 secara purposive sampling digunakan untuk menganalisis kinerja Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Pengurus yang terpilih menjadi responden adalah pengurus yang mengetahui dan memahami mengenai kinerja Gapoktan, sehingga dapat mempermudah dan membantu peneliti dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yaitu kinerja organisasi dan usaha. Tahapan ketiga yaitu penentuan sampel yang terpilih yang selanjutnya menjadi responden penelitian. Dari 40 peternak anggota ketiga kelompok yang terpilih diambil 3 peternak anggota secara purposive sengaja yaitu ketua kelompok tani dari masing-masing kelompok. Pemilihan ketua kelompok tani ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa ketua kelompok memiliki informasi yang lebih banyak mengenai kegiatan-kegiatan kelompok yang dilakukan secara bersama-sama. Selanjutnya, 37 peternak anggota kelompok yang dipilih dengan menggunakan metode simple random sampling ini dilakukan dengan cara diundi. Pengambilan sampel diawali dengan menuliskan nama-nama anggota kelompok tani dan nomor urut di kertas kecil yang terpisah kemudian di gulung. Tahap berikutnya memasukkan gulungan kertas kecil tersebut ke dalam botol secara terpisah untuk dilakukan pengundian. Penggunaan metode ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa tiap anggota kelompok tani memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel.

4.4. Jenis dan Sumber Data