Perumusan Masalah Partisipasi Anggota dan Kinerja Gabungan Kelompok Tani Agropurna Mitra Mandiri di Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

5 format final dari organisasi di tingkat petani yang di dalamnya terkandung fungsi- fungsi pengelolaan antara lain unit kelembagaan keuangan, unit penyediaan sarana produksi peternakan sapronak dan unit pengolahan serta pemasaran hasil. Adanya Gapoktan memberikan kemudahan kepada anggota Gapoktan dalam hal perencanaan kebutuhan peralatan produksi peternak maupun kelompok tani, penyediaan bahan baku pakan konsentrat, penyediaan informasi dan akses permodalan serta peningkatan kemampuan baik peternak maupun kelompok tani dalam mengelola usaha peternakan sapi perah. Selain itu, Gapoktan dapat berperan sebagai penghubung dan menjalin kerjasamakemitraan usaha dengan pihak penyediaan peralatan produksi, pengolahan dan pemasaran hasil serta lembaga keuangan. Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri adalah salah satu Gapoktan yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat yang bergerak di bidang peternakan. Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri terdiri dari 20 kelompok tani dengan jumlah anggota sekitar 400 peternak yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Lembang, Cisarua dan Parongpong. Pembentukan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri dimaksudkan untuk mempermudah akses peternak terhadap modal, pemanfaatan lahan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak serta ketersediaan sapronak dan pemasaran hasil ternak berupa susu segar.

1.2. Perumusan Masalah

Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri mempunyai peranan utama dalam kegiatan perekonomian pedesaan khususnya di sektor usaha peternakan sapi perah, penyediaan sapronak, modal dan pemasaran hasil bagi para peternak. Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri dalam perkembangan usaha peternakannya telah berhasil menghimpun peternak-peternak sapi perah yang berada di daerah Bandung Barat terutama Kecamatan Parongpong, Cisarua dan Lembang. Pada tahun 2007, Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri telah menjalin kerjasama dengan pihak Industri Pengolah Susu IPS dalam hal ini PT Indolakto dan Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan penyedia bantuan kredit sapi perah. Kerjasama antara Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri dengan PT Indolakto adalah berupa jaminan pemasaran hasil produksi susu segar raw milk dimana PT Indolakto akan menyerap seluruh hasil produksi susu yang dihasilkan Gapoktan. 6 Adanya jaminan pemasaran dari PT Indolakto memberikan kesempatan kepada Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri untuk mendapatkan bantuan kredit sapi perah dari Bank Mandiri pada tahun 2008 yaitu berupa Kredit Ketahanan Pangan dan Energi KKP-E. PT Indolakto sebagai salah satu IPS terbesar di Indonesia mendapatkan pasokan susu dari beberapa daerah di sekitar Jawa Barat dan Jakarta. Susu segar yang dipasok kepada PT Indolakto dapat mencapai 120-140 ton susu segar per hari. Akan tetapi susu segar yang dipasok belum dapat mencukupi kebutuhan PT Indokato seiring dengan permintaan konsumen yang semakin tinggi. Adapun beberapa koperasi dan kelompok tani yang memasok susu segar kepada PT Indolakto tahun 2009 ditunjukkan oleh Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Pemasok Susu Segar ke PT Indolakto Tahun 2009 No Pemasok Pabrik Jumlah Pasokan per ton 1 Koperda DKI Jakarta 2,0 2 SCA Farm Jakarta 4,0 3 Andini Luhur Jakarta 13,0 4 Laras Ati Sukabumi 10,3 5 Fajar Taurus Sukabumi 1,0 6 UPSP Purbasari Sukabumi 4,5 7 Makmur Sukabumi 5,0 8 Cisurupan Sukabumi 8,0 9 Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri Jakarta - Sukabumi 16,0 10 KPS Bogor Jakarta 9,0 Sukabumi 5,0 11 Tandangsari Jakarta 16,5 Sukabumi 8,5 12 KPGS Cikajang Jakarta 8,0 Sukabumi 16,0 Sumber : Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri, 2010 Tabel 3 menunjukkan bahwa Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri merupakan kelompok tani pemasok susu terbesar ketiga setelah KPGS Cikajang dan Tandangsari. Hal ini yang menyebabkan PT Indolakto meningkatkan permintaan susu yang dipasok oleh KPGS Cikajang dan Tandangsari termasuk Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Sampai saat ini produksi susu Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri belum dapat memenuhi target permintaan susu dari PT 7 Indolakto yang mencapai 20 ton per hari. Upaya yang dilakukan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri dalam pencapaian target permintaan susu tersebut adalah dengan melakukan kerjasama bantuan kredit sapi perah dengan Bank Mandiri berupa KKP-E. Adanya penambahan populasi sapi perah diharapkan akan meningkatkan produksi susu Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Perkembangan produksi susu pada Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri terus mengalami peningkatan untuk memenuhi permintaan susu dari PT Indolakto. Produksi rata-rata susu Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri adalah sebanyak 16 ton per hari. Tahun 2007, produksi susu Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri sebanyak 637.507,3 liter yang merupakan awal berdirinya usaha susu segar raw milk. Produksi susu segar Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri mengalami peningkatan produksi yang cukup signifikan hampir 500 persen pada tahun 2008 yaitu mencapai 3.711.015 liter. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan anggota peternak dan populasi sapi perah hasil kerjasama dengan Bank Mandiri berupa kredit KKP-E. Selanjutnya, tahun 2009 produksi susu Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri mengalami peningkatan produksi menjadi 5.969.563,75 liter. Kenaikan produksi tahun 2009 hanya meningkat sebesar 60,08 persen jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2008 yang hampir mencapai 500 persen. Hal ini diduga ada kecenderungan penurunan kualitas pengelolaan usaha ternak anggota Gapoktan. Peningkatan produksi susu Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri diiringi dengan peningkatan populasi sapi perah yang dimiliki anggota Gapoktan. Jumlah populasi sapi perah yang dimiliki Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri tahun 2009 terbagi menjadi sapi perah kepemilikan pribadi dan sapi perah kepemilikan KKP- E. Populasi sapi perah milik sendiri sebanyak 1.327 ekor dan milik KKP-E sebanyak 615 ekor yang terdiri dari sapi laktasi, sapi bunting, sapi kering kandang dan sapi dara. Dalam upaya peningkatan produksi susu untuk mencapai target permintaan susu dari PT Indolakto, Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri terus meningkatkan pemenuhan kebutuhan yang dibutuhkan peternak anggota Gapoktan. Pemberian dan pemenuhan kebutuhan dalam pelayanan dan fasilitas 8 yang diberikan kepada peternak anggota Gapoktan dimaksudkan untuk meningkatkan produksi susu dan mempertahankan kualitas susu yang dihasilkan agar mampu memenuhi permintaan susu PT Indolakto. Pemenuhan kebutuhan peternak anggota Gapoktan berupa jaminan pemasaran hasil, jaminan harga jual susu, jaminan ketersediaan sapronak dalam hal ini pakan konsentrat dan pemberian kredit sapi perah serta adanya pelayanan kesehatan hewan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 273KptsOT.16042007, kemampuan kelompok memenuhi kebutuhan anggota, kemampuan kelompok memberikan nilai tambah kepada anggota dan kepercayaan bahwa kelompok akan memberi manfaat dan keuntungan kepada anggota akan meningkatkan partisipasi atau peran serta anggota. Partisipasi anggota merupakan salah satu faktor kunci dalam mendukung keberhasilan atau kinerja kelompok tani. Semakin tinggi tingkat partisipasi anggota maka semakin baik pula kinerja kelompok tani tersebut. Partisipasi anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri saat ini di bidang usaha Gapoktan dapat dikatakan tinggi dimana seluruh anggota Gapoktan memanfaatkan fasilitas yang ada di Gapoktan. Anggota Gapoktan menjual seluruh hasil susu segar yang diproduksi ternak sapi perahnya kepada Gapoktan. Hal ini menunjukkan bahwa anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri memperoleh manfaat dalam hal jaminan pemasaran hasil. Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri juga menyediakan pakan konsentrat yang diproduksi khusus untuk anggota Gapoktan tetapi hanya sebagian anggota Gapoktan yang menggunakan pakan konsentrat tersebut. Partisipasi anggota Gapoktan di bidang usaha tidak diiringi dengan partisipasi di bidang organisasi. Hal ini terlihat dari kehadiran anggota Gapoktan dalam rapat anggota yang diadakan pengurus Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri yang hanya dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing Gapoktan anggota. Selain itu, sebagian besar anggota Gapoktan tidak memberikan saran atau kritik ketika pengurus Gapoktan memberikan kesempatan kepada anggota Gapoktan pada saat rapat anggota. Ketidakaktifan anggota Gapoktan dalam memberikan saran dan kritik menyebabkan tidak adanya interaksi komunikasi antara pengurus dengan anggota Gapoktan. 9 Pada saat sekarang ini, banyak Gapoktan yang tidak berjalan dengan baik karena kurangnya komunikasi yang terjadi antara pengurus kelompok dengan anggota kelompok. Hal ini yang menyebabkan pengurus kelompok tidak mengetahui apa yang menjadi keinginan atau kebutuhan anggota kelompok sehingga perencanaan dan pengelolaan usaha tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pengukuran tingkat partisipasi di bidang organisasi dan usaha serta manfaat yang diperoleh anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri penting untuk dilakukan. Pengukuran tingkat partisipasi dan manfaat yang diperoleh memberikan gambaran mengenai perkembangan kelompok tani dalam hal ini kinerja Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat partisipasi dan manfaat yang diperoleh anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri? 2. Bagaimana hubungan antara manfaat yang diperoleh anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri dengan tingkat partisipasi anggota? 3. Bagaimana dampak tingkat partisipasi anggota terhadap kinerja Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri dari segi organisasi dan usaha?

1.3. Tujuan Penelitian