Perkembangan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri

61 mendapatkan kualitas dan kuantitas susu yang dihasilkan peternak anggota. Kualitas susu sapi perah dipengaruhi oleh kesehatan hewan, penggunaan pakan ternak dan kondisi kandang sapi perah serta proses pemerahan sapi perah. Adanya penyusunan rencana kerja Gapoktan yang melibatkan anggota dan berorientasi pada kepentingan peternak anggota akan mempengaruhi terhadap kinerja organisasi Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Tersusun dan terlaksananya rencana kerja Gapoktan menunjukkan kinerja organisasi yang baik. Oleh karena itu, dalam perencanaan kerja Gapoktan akan memberikan dampak yang positif bagi peternak anggota Gapoktan maupun Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri itu sendiri.

7.1.5. Perkembangan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri

Kinerja organisasi Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri terlihat dari terlaksananya rencana kerja Gapoktan sehingga tercapai tujuan atau standar target yang telah ditetapkan Gapoktan. Pengukuran kinerja organisasi Gapoktan dilakukan dengan melihat hasil yang diperoleh pada akhir tahun berjalan kemudian dibandingkan dengan standar target yang ditetapkan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Pengukuran kinerja organisasi Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri meliputi perkembangan jumlah kepemilikan sapi yang dimiliki Gapoktan, jumlah produksi susu yang dihasilkan Gapoktan, penjualan hasil produksi susu Gapoktan dan harga rata-rata yang diterima peternak anggota Gapoktan. Jumlah kepemilikan ternak sapi perah yang dimiliki Gapoktan menunjukkan adanya peningkatan taraf hidup peternak anggota Gapoktan yang ditandai dengan adanya peningkatan pendapatan yang diperoleh. Perkembangan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri berdasarkan jumlah kepemilikan sapi perah pada tahun 2010 mengalami kenaikan populasi sapi dibandingkan dengan tahun 2009. Jumlah sapi perah yang dimiliki Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri pada tahun 2010, yaitu sebanyak 2.164 ekor sapi perah mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2009, yaitu sebanyak 1.942 ekor sapi perah. Hal ini terjadi karena adanya penambahan peternak anggota Gapoktan dan pelaksanaan program bantuan kredit sapi perah. Jumlah kepemilikan sapi perah Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri dapat dilihat pada Tabel 12. 62 Tabel 12. Kepemilikan Sapi Perah Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri Tahun 2009-2010 No Jenis Sapi 2009 2010 Milik Pribadi 1 Laktasi 983 ekor 971 ekor 2 Bunting 145 ekor 174 ekor 3 Kering Kandang 114 ekor 141 ekor 4 Dara 85 ekor 258 ekor Total Milik Pribadi 1.327 ekor 1.544 ekor KKPE 5 Laktasi 481 ekor 418 ekor 6 Bunting 55 ekor 90 ekor 7 Kering Kandang 75 ekor 62 ekor 8 Dara 4 ekor 50 ekor Total Milik KKPE 615 ekor 620 ekor Total 1.942 ekor 2.164 ekor Sumber : Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri, 2010 Berdasarkan Tabel 12, menunjukkan bahwa kepemilikan ternak sapi perah terbagi atas kepemilikan pribadi dan kepemilikan KKP-E yaitu sapi perah yang berasal dari program bantuan kredit berupa Kredit Ketahanan Pangan dan Energi KKP-E. Jumlah ternak sapi perah baik ternak sapi perah milik sendiri maupun milik KKP-E mengalami kenaikan populasi. Pada tahun 2010 sebanyak 16,35 persen peningkatan populasi terjadi pada jumlah ternak sapi perah milik pribadi yaitu 1.544 ekor ternak sapi perah dibandingkan tahun 2009 yaitu sebanyak 1.327 ekor ternak sapi perah. Peningkatan populasi ternak sapi perah pada kepemilikan pribadi dikarenakan adanya penambahan jumlah anggota baru pada tahun 2010. Keanggotaan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri bersifat secara sukarela atau bebas tapi terikat artinya semua peternak sapi perah yang memenuhi persyaratan keanggotaan dapat diterima menjadi anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Keterikatan peternak sapi perah yang ingin menjadi anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri terlihat dari adanya syarat dan aturan keanggotaan yang telah ditetapkan Gapoktan. Adapun syarat dan peraturan serta hak dan kewajiban anggota yang ditetapkan oleh Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2. Adanya penambahan jumlah anggota baru dan adanya program peningkatan populasi ternak sapi perah yang terjadi pada tahun 2010, berpengaruh terhadap peningkatan produksi susu segar dan penjualan hasil produksi berupa 63 susu segar di Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Pada tahun 2010, produksi susu segar Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri adalah sebesar 6.120.742,70 liter yang mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2009 yaitu sebesar 5.969.563,75 liter. Seiring dengan peningkatan produksi susu segar Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri mengalami peningkatan penjualan hasil produk susu segar ke Industri Pengolahan Susu IPS yaitu PT Indolakto. Peningkatan produksi dan penjualan produk susu segar secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13, menjelaskan bahwa peningkatan penjualan susu segar ke IPS yang terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 5.943.979,55 liter mengalami peningkatan sebesar 2,65 persen dibandingkan tahun 2009. Peningkatan penjualan susu segar ini terjadi karena adanya permintaan dari pihak PT Indolakto untuk meningkatkan volume produksi susu segar yang dihasilkan. Saat ini PT Indolakto menginginkan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri untuk menyetor 20 ton susu per hari dan akan terus mengalami peningkatan permintaan. Produksi susu yang dihasilkan dan disetorkan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri ke PT Indolakto yaitu rata-rata adalah 16 ton per hari. Tabel 13. Perkembangan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri Indikator Kinerja Tahun 2009 2010 Jumlah Kepemilikan Sapi ekor 1.942 2.164 Produksi Susu liter 5.969.563,75 6.120.742,70 Penjualan Susu liter 5.781.596,27 5.934.979,55 Harga Rata-rata rupiah Rp 3.158,- Rp 3.160,- Sumber : Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri, 2010 Selain volume produksi, kualitas susu yang dihasilkan oleh Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan PT Indolakto. Kualitas susu yang dihasilkan akan menentukan harga susu yang diterima Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri dari PT Indolakto. Oleh karena itu, Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri menyesuaikan standar kualitas yang ditetapkan PT Indolakto kepada peternak anggota Gapoktan. Kualitas susu yang dihasilkan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri rata-rata memiliki kualitas yang cukup baik. 64 Kualitas susu segar Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri berpengaruh terhadap harga yang diterima peternak anggota Gapoktan. Semakin tinggi kualitas susu yang dihasilkan maka harga yang diterima peternak anggota Gapoktan akan meningkat. Harga yang diterima peternak anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri pada tahun 2010 rata-rata sebesar Rp 3.160,- meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu sebesar Rp 3.158,-. Hal ini memunjukkan bahwa kualitas susu yang dihasilkan peternak pada tahun 2010 mengalami peningkatan dibandingkan dengan dengan tahun 2009. Pengukuran kinerja organisasi Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri diukur dengan membandingkan pencapaian antara hasil yang diperoleh dengan target yang telah ditetapkan. Target yang ditetapkan Gapoktan tahun 2010 yaitu sebesar 25 persen untuk jumlah kepemilikan sapi perah, 30 persen untuk jumlah produksi dan penjualan susu pada tahun berikutnya. Target yang ditetapkan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri berdasarkan hasil pencapaian yang dicapai oleh Gapoktan pada tahun sebelumnya. Jumlah populasi sapi perah yang ditargetkan Gapoktan sebesar 25 persen diperkirakan dari penambahan populasi sapi perah sebanyak 500 ekor. Penambahan populasi ini diharapkan dapat terpenuhi dari program bantuan kredit KKP-E Bank Mandiri. Adanya penambahan populasi sapi perah, Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri menargetkan untuk peningkatan jumlah produksi dan penjualan susu tahun berikutnya sebesar 30 persen. Peningkatan jumlah produksi dan penjualan susu segar ini diperkirakan dari satu ekor sapi perah akan menghasilkan 10 liter susuhari sehingga dalam satu tahun ada penambahan produksi sebesar 1.800.000 liter susu segar. Adapun pencapaian hasil yang diperoleh dengan target atau standar yang telah ditetapkan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Pengukuran Kinerja Organisasi Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri Tahun 2010 Indikator Kinerja Hasil Tahun 2009- 2010 A Target B Pencapaian AB x 100 Jumlah Kepemilikan Sapi 11,43 25 45,72 Produksi Susu 2,53 30 8,43 Penjualan Susu 2,65 30 8,83 65 Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 14, menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi pada tahun 2010 dalam hal jumlah kepemilikan sapi perah adalah sebesar 11,43 persen sedangkan target yang ditetapkan Gapoktan adalah sebesar 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan Gapoktan, karena pencapaian baru mencapai 45,72 persen. Tidak terpenuhinya target yang telah ditetapkan dikarenakan ada beberapa kelompok anggota yang belum memenuhi persyaratan dalam memperoleh bantuan kredit. Kelompok tersebut diharuskan melengkapi persyaratan terlebih dahulu sehingga pencairan dana bantuan kredit bisa terealisasi. Pihak Bank Mandiri dalam pencairan kredit KKP-E dilakukan dalam beberapa tahap sehingga tidak semua kelompok anggota mendapatkan bantuan kredit dalam waktu bersamaan. Jumlah populasi sapi perah yang tidak sesuai dengan target Gapoktan berpengaruh terhadap pencapaian target lainnya yaitu peningkatan produksi dan penjualan susu segar. Produksi dan penjualan susu segar yang ditargetkan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri adalah masing-masing sebesar 25 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2010, Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri telah berusaha untuk meningkatkan produksi dan penjualan susu segar yaitu masing-masing sebesar 2,53 persen dan 2,65 persen dari 30 persen yang ditargetkan. Dengan kata lain pencapaian target Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri hanya mencapai 8,43 persen untuk peningkatan produksi dan 8,83 persen untuk peningkatan penjualan susu segar raw milk Gapoktan.

7.2. Kinerja Usaha