48 Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa dengan
diberikannya pakan ternak konsentrat maka produksi susu yang dihasilkan ternak sapi perah mengalami peningkatan dengan kualitas yang baik. Selain itu juga,
sistem pembelian pakan konsentrat dilakukan secara kredit dimana pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan hasil dari penjualan susu segar kepada
Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri.
6.3. Hubungan Manfaat dengan Partisipasi Anggota Gapoktan Agropurna
Mitra Mandiri
Manfaat yang diperoleh peternak anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri berhubungan dengan tingkat partisipasi anggota di bidang organisasi
maupun usaha. Hubungan ini terbagi menjadi menjadi empat bagian yaitu 1 hubungan antara manfaat ekonomi dengan tingkat partisipasi anggota di bidang
organisasi; 2 hubungan antara manfaat ekonomi dengan tingkat partisipasi di bidang usaha; 3 hubungan antara manfaat sosial dengan tingkat partisipasi di
bidang organisasi; dan 4 hubungan antara manfaat sosial dengan tingkat partisipasi di bidang usaha. Hubungan antara manfaat ekonomi dan sosial dengan
tingkat partisipasi di bidang organisasi dan usaha diketahui dengan menggunakan analisis korelasi
Rank Spearman
. Hasil korelasi antara manfaat ekonomi dengan partisipasi organisasi dan usaha anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri
dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10.
Hasil Analisis Korelasi
Rank Spearman
Hubungan antara Manfaat Ekonomi dengan Partisipasi Organisasi dan Usaha Anggota Gapoktan
Agropurna Mitra Mandiri
Spearman’s Rho Manfaat Ekonomi
Jenis Partisipasi Organisasi
Usaha
Koefisien Korelasi 0,592
0,393 N
40 40
Berdasarkan Tabel 10, dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dengan partisipasi
organisasi. Hubungan yang kuat diantara keduanya terlihat dari nilai korelasi manfaat ekonomi dengan partisipasi anggota di bidang organisasi adalah sebesar
0,592. Nilai korelasi yang lebih besar dari nilai sebaran normal 0,5 menunjukkan
49 adanya hubungan yang kuat antara variabel manfaat ekonomi dengan partisipasi
anggota di bidang organisasi. Selain itu, adanya hubungan yang kuat dapat juga terlihat dari nilai
sig. 2- tailed
yang lebih kecil dari taraf nyata yaitu 0 0,01. Partisipasi anggota di bidang organisasi adalah kehadiran peternak anggota dalam rapat anggota yang
diadakan Gapoktan serta keaktifan anggota dalam memberikan saran atau kritik terhadap pengurus.
Korelasi antara keduanya ditandai dengan adanya tanda positif yang berarti bahwa ada hubungan searah antara manfaat ekonomi dengan partisipasi
anggota di bidang organisasi. Hal ini menunjukkan semakin tinggi manfaat ekonomi yang diperoleh anggota maka keinginan untuk berpartisipasi dalam
organisasi semakin tinggi. Jaminan pemasaran susu, harga jual susu, peningkatan pendapatan dan jaminan memperoleh sapronak merupakan variabel yang
mempengaruhi manfaat ekonomi yang diperoleh anggota. Oleh karena itu, peningkatan pelayanan yang selama ini diberikan
Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri berupa pelayanan kesehatan hewan dan Inseminasi Buatan serta obat-obatan akan mempengaruhi kualitas susu. Kualitas
susu segar peternak anggota Gapoktan yang semakin baik pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan peternak anggota dan akan berpengaruh positif
terhadap partisipasi anggota di bidang organisasi. Partisipasi di bidang organisasi yang semakin meningkat dalam hal ini adalah tingkat kehadiran anggota dalam
setiap rapat anggota yang diadakan Gapoktan. Untuk hubungan antara variabel manfaat ekonomi dengan partisipasi di
bidang usaha berdasarkan output SPSS 18.
for windows
, mempunyai nilai korelasi 0,393. Nilai korelasi ini menunjukkan bahwa ada hubungan korelasi akan tetapi
hubungan antara keduanya bersifat lemah karena kurang dari nilai sebaran normal 0,5. Adanya hubungan korelasi antara keduanya juga terlihat dari nilai
sig. 2- tailed
yang lebih kecil dari taraf nyata yaitu 0,012 0,05. Partisipasi anggota dalam bidang usaha di Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri adalah menjual susu
segar dan membeli sapronak berupa pakan konsentrat dan obat-obatan. Tanda positif pada nilai korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan searah
antara manfaat dengan partisipasi di bidang usaha akan tetapi bersifat lemah. Hal
50 ini menunjukkan bahwa semakin tinggi manfaat ekonomi yang diperoleh anggota
maka tidak secara signifikan akan meningkatkan partisipasi anggota di bidang usaha. Tidak terpenuhinya pakan konsentrat yang disediakan Gapoktan Agropurna
Mitra Mandiri menyebabkan anggota Gapoktan membeli sapronak diluar Gapoktan sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi anggota di
bidang usaha. Selain itu lemahnya hubungan antara manfaat ekonomi dengan partisipasi di bidang usaha terlihat dari adanya sebagian peternak anggota
Gapoktan yang belum merasakan bantuan kredit sapi perah. Selama ini partisipasi anggota di bidang usaha dikarenakan adanya
perjanjian antara anggota dengan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri pada saat menjadi anggota Gapoktan. Anggota Gapoktan diharuskan menjual seluruh hasil
produksinya berupa susu segar kepada Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri.
Tabel 11.
Hasil Analisis Korelasi
Rank Spearman
Hubungan antara Manfaat Sosial dengan Partisipasi Organisasi dan Usaha Anggota Gapoktan
Agropurna Mitra Mandiri
Spearman’s Rho Manfaat Sosial Jenis Partisipasi
Organisasi Usaha
Koefisien Korelasi 0,453
0,223 N
40 40
Berdasarkan Tabel 11, dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara manfaat sosial yang diperoleh anggota baik dengan partisipasi di
bidang organisasi maupun di bidang usaha. Hubungan yang lemah diantara keduanya terlihat dari nilai korelasi manfaat sosial dengan partisipasi di bidang
organisasi adalah sebesar 0,453 dan partisipasi anggota di bidang usaha sebesar 0,223. Nilai korelasi yang lebih kecil dari nilai sebaran normal 0,5 menunjukkan
adanya hubungan yang lemah antara variabel manfaat sosial dengan partisipasi di bidang organisasi dan usaha.
Manfaat sosial yang diperoleh peternak anggota Gapoktan adalah hubungan yang baik antara anggota dengan pengurus Gapoktan berupa intensitas
pertemuan antara keduannya yang semakin meningkat. Akan tetapi perlu diketahui bahwa intensitas pertemuan ini dilakukan bukan pada saat pertemuan
secara resmi yaitu pada saat rapat anggota. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang lemah dengan partisipasi di bidang organisasi dimana anggota Gapoktan
51 lebih sering bertemu diluar rapat anggota secara perorangan. Selain itu, adanya
sebagian anggota Gapoktan yang belum merasakan bantuan kredit sapi perah ikut mempengaruhi partisipasi anggota di bidang organisasi. Hal ini dikarenakan
pengurus Gapoktan mengadakan pertemuan dengan anggota Gapoktan secara resmi hanya dengan anggota Gapoktan yang akan memperoleh bantuan kredit sapi
perah. Hubungan yang sangat lemah juga terlihat antara manfaat sosial yang
diperoleh anggota Gapoktan dengan partisipasi anggota Gapoktan di bidang usaha. Hal ini terlihat dari manfaat sosial yang belum dirasakan oleh sebagian
anggota Gapoktan yaitu peningkatan pengetahuan anggota Gapoktan. Peningkatan pengetahuan ini diperoleh dari adanya penyuluhan atau pembinaan yang
dilakukan oleh Gapoktan terhadap peternak anggotanya. Akan tetapi program pembinaan atau penyuluhan yang diberikan pengurus Gapoktan hanya diberikan
untuk anggota Gapoktan yang memperoleh bantuan kredit sapi perah. Tidak dirasakannya peningkatan pengetahuan berupa teknik budidaya sapi perah,
kewirausahaan, pemeliharaan kandang dan kesehatan ternak mempengaruhi partisipasi anggota di bidang usaha. Partisipasi anggota di bidang usaha ini adalah
pada pembelian sapronak berupa pakan ternak dan obat-obatan untuk kesehatan ternak.
52
VIII ANALISIS KINERJA GAPOKTAN AGROPURNA MITRA MANDIRI
7.1. Kinerja Organisasi