59 bagi pengurusnya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam
mengelola organisasi Gapoktan. Oleh karena itu, pengurus Gapoktan dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan Gapoktan cenderung terjadi kesalahpahaman
komunikasi. Hal ini terjadi karena adanya beberapa pengurus yang memiliki jabatan ganda. Keterbatasan peternak anggota yang menjadi pengurus yang
menyebabkan beberapa pengurus diharuskan memiliki jabatan ganda. Sebagian besar tingkat pendidikan pengurus Gapoktan Agropurna Mitra
Mandiri berkisar antara SMP sampai dengan Perguruan Tinggi 40 persen berpendidikan SMP, 25 persen berpendidikan SMA dan 35 persen berpendidikan
Perguruan Tinggi. Rata-rata tingkat pendidikan pengurus Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri adalah SMP yaitu sebanyak 8 orang pengurus. Tingkat pendidikan
yang dimiliki pengurus Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri menunjukkan bahwa pengurus Gapoktan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, wewenang dan
tanggungjawabnya. Selain itu, hal yang sangat diperhatikan dalam menjadi pengurus Gapoktan adalah rasa tanggungjawab dan rasa memiliki.
.
7.1.3. Rapat Anggota Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri
Pengurus Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri dalam menentukan dan menyampaikan kebijakan-kebijakan Gapoktan yang telah disusun melalui rapat
anggota Gapoktan. Rapat anggota Gapoktan dihadiri oleh pengurus Gapoktan dan peternak anggota dari masing-masing Gapoktan yang tergabung dalam Gapoktan
Agropurna Mitra Mandiri. Setiap anggota Gapoktan memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat dan memberikan saran serta kritik terhadap kebijakan-
kebijakan dan perkembangan usaha Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Selain itu, rapat anggota Gapoktan merupakan sarana tempat untuk
bertukar informasi dan mendiskusikan permasalahan yang dihadapi anggota Gapoktan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus Gapoktan Agropurna
Mitra Mandiri diperoleh informasi bahwa kegiatan rapat anggota Gapoktan dilakukan tidak secara rutin akan tetapi dilaksanakan jika terdapat permasalahan
yang dihadapi peternak anggota. Frekuensi pertemuan atau rapat anggota Gapoktan semakin sering dilakukan yaitu lebih dari dua kali dalam satu tahun
diadakan rapat anggota Gapoktan.
60 Selain bertujuan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi, rapat anggota Gapoktan dilakukan agar terjadi interaksi antara peternak anggota Gapoktan dengan pengurus Gapoktan. Para pengurus dan masing-masing
peternak anggota Gapoktan dapat saling memberi dan menerima masukan terkait dengan usaha peternakan sapi perah yang yang mereka jalankan. Hasil rapat
anggota tersebut nantinya akan diinformasikan dan menjadi bahan masukan untuk pengurus dalam menyusun rencana kerja Gapoktan.
7.1.4. Rencana Kerja Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri
Penyusunan rencana kerja Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri merupakan perencanaan yang disusun oleh Gapoktan sebagai pedoman kerja baik oleh
pengurus Gapoktan maupun anggota Gapoktan. Perencanaan rencana kerja Gapoktan yang disusun diharapkan akan membantu peternak atau anggota
Gapoktan dalam melaksanakan usaha peternakan sapi perah yang dilakukan. Adanya perencanaan rencana Gapoktan ini diharapkan akan meningkatkan
produksi susu yang dihasilkan peternak sehingga akan meningkatkan produksi susu Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri.
Penyusunan rencana kerja ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan bantuan kredit sapi perah. Penyusunan rencana kerja dilakukan oleh
Gapoktan anggota yang didampingi oleh pihak Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri Departemen Sapi Perah Divisi
Agroservice
. Rencana kerja Gapoktan dijadikan pedoman bagi peternak-peternak anggota yang mendapatkan bantuan
kredit sapi perah dalam melaksanakan usaha peternakan sapi perah. Pembahasan mengenai rencana kerja Gapoktan melibatkan peternak
anggota Gapoktan yang akan mendapatkan bantuan kredit sapi perah. Penyusunan rencana kerja Gapoktan membahas mengenai kondisi kesehatan sapi perah,
perawatan kandang sapi perah, pemerahan susu sapi perah yang baik dan pengaturan pemerahan susu sapi perah agar memperoleh susu segar yang
berkualitas serta penggunaan pakan ternak atau konsentrat. Dalam penyusunan rencana kerja Gapoktan dibahas mengenai kebutuhan-
kebutuhan dan jumlah dana yang dibutuhkan peternak anggota dalam melaksanakan usaha peternakan sapi perahnya. Perencanaan ini dilakukan guna
61 mendapatkan kualitas dan kuantitas susu yang dihasilkan peternak anggota.
Kualitas susu sapi perah dipengaruhi oleh kesehatan hewan, penggunaan pakan ternak dan kondisi kandang sapi perah serta proses pemerahan sapi perah.
Adanya penyusunan rencana kerja Gapoktan yang melibatkan anggota dan berorientasi pada kepentingan peternak anggota akan mempengaruhi terhadap
kinerja organisasi Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri. Tersusun dan terlaksananya rencana kerja Gapoktan menunjukkan kinerja organisasi yang baik.
Oleh karena itu, dalam perencanaan kerja Gapoktan akan memberikan dampak yang positif bagi peternak anggota Gapoktan maupun Gapoktan Agropurna Mitra
Mandiri itu sendiri.
7.1.5. Perkembangan Gapoktan Agropurna Mitra Mandiri