47 Berdasarkan Tabel 4.5, semua usaha perikanan rate of return keenam usaha
perikanan tangkap mempunyai rate of return yang lebih tinggi daripada suku bunga deposito 6,25 . Kondisi ini memberi indikasi bahwa menggunakan
uangmodal untuk berinvestasi pada JIH, JIT, payang, rawai tetap, handline, dan jaring klitik masih lebih baik daripada menabung uang tersebut di bank. Hal ini
tentu lebih baik untuk menjamin keberlanjutan usaha perikanan tangkap tersebut, karena nelayan Kabupaten Indramayu masih lebih tertarik menjalankan usaha
perikanan tangkap tersebut daripada menyimpan uang investasinya di bank. Handline mempunyai rate of return yang lebih tinggi daripada lima usaha
perikanan tangkap lainnya, yaitu mencapai 66,74 . Rate of return payang 56,72 dan rawai tetap 58,52 juga termasuk tinggi di Kabupaten Indamayu.
Meskipun JIT umumnya diusahakan dalam skala besar dan mendatangkan keuntunganrente ekonomi tinggi setiap tahunnya sekitar Rp 579.915.247, tetapi
rate of returnnya paling kecil 31,35 . Modal usaha perikanan JIT yang besar mencapai Rp 1.850.000.000 sangat mempengaruhi capaian nilai rate of return
tersebut.
4.3. Intensitas Ekonomi Usaha Perikanan Tangkap
4.3.1 Intensitas Energi Usaha Perikanan Tangkap
Intensitas energi berguna untuk mengetahui tingkat peran usaha perikanan tangkap terhadap aktivitas ekonomi berbasis perikanan di Kabupaten Indramayu.
Tingkat peran ini akan menentukan keberlanjutan usaha perikanan dalam pengembangan ekonomi masyarakat pesisir di Kabupaten Indramayu. Intensitas
energi energy intensityE
i
ini diukur dengan membandingkan nilai uang yang dikeluarkan untuk pengadaan solar sebagai bahan bakar utama pada usaha
perikanan tangkap dengan jumlah produksi ikan dari usaha perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu. Jumlah uang yang dikeluarkan ini per satuan berat hasil
tangkapan menunjukkan tingkat peran atau kontribusi usaha perikanan tangkap dari aspek pemanfaatan energi yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
Tabel 4.6 menyajikan hasil analisis intensitas energi dalam pengelolaan usaha
48 perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu, sedangkan hasil analisis detailnya
disajikan pada Lampiran 35 - 40. Tabel 4.6 Intensitas energi usaha perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu
Trip Penangkapan
Intensitas Energi Rpkg JIH JIT
Payang Rawai
Tetap Handline
Jaring Klitik
1 397.06 492.34
380.60 936.00
750.00 840.00
2 382.35 561.41
412.94 1482.35
600.00 1057.05
3 529.41 302.77
420.00 1440.00
1350.00 1636.36
4 535.41 311.54
445.31 1046.51
1500.00 937.50
5 272.73 568.18
337.37 1462.09
750.00 782.61
6 640.00 375.00
677.26 1145.04
969.23 1166.67
7 458.90 494.79
312.50 1200.00
1350.00 2000.00
8 547.11 346.15
553.85 844.14
660.00 1875.00
9 413.44 282.97
166.15 1576.64
675.00 2475.00
10 351.11 213.61
623.08 1065.79
1176.92 1500.00
11 387.93 446.53
295.62 750.00
514.29 1620.00
12 377.82 991.53
375.00 1527.27
1453.85 1565.22
13 400.93 346.15
346.15 1360.47
1038.46 1852.94
14 402.63 390.00
450.00 1200.00
1140.85 2812.50
15 441.27 387.10
483.87 1042.11
775.86 1875.00
16 572.03 338.71
653.23 1080.00
635.29 2288.14
17 444.83 313.08
189.61 2000.00
900.00 1500.00
18 450.00 526.51
526.51 1680.00
843.75 2017.24
19 715.38 192.43
429.28 1051.95
553.85 2625.00
20 630.39 209.95
553.85 926.47
1163.79 775.86
21 497.87 379.60
597.38 1191.18
1125.00 1265.63
22 491.86 300.00
320.41 1852.94
900.00 2295.92
23 245.88 199.47
284.67 2400.00
600.00 1928.57
24 323.86 427.22
460.75 857.14
1038.46 2700.00
25 286.36 270.49
555.00 925.71
625.00 1687.50
Rata-rata 447.86 386.70
434.02 1281.75
923.58 1723.19
Berdasarkan Tabel 4.6, intensitas energi rata-rata usaha perikanan jaring insang hanyut JIH, jaring insang tetap JIT, payang, rawai tetap, handline, dan
jaring klitik masing-masing sekitar Rp 447,86 per kg, Rp 386,70 per kg, Rp 434,02 per kg, Rp 1281,75 per kg, Rp 923,58 per kg, dan Rp 1723,19 per kg. Bila
dilihat per trip operasi penangkapan, maka intensitas energi usaha perikanan jaring insang hanyut JIH cukup fluktuatif, yaitu berkisar antara Rp 272,73 per kg
– Rp 715,38 per kg. Sedangkan intensitas energi jaring insang tetap JIT dan
49 payang berfluktuasi masing-masing antara Rp 192,43 per kg – Rp 991,53 per kg
dan antara Rp 166,15 per kg – Rp 677,23 per kg. Nilai intensitas energi rawai tetap, handline, dan jaring klitik berfluktuasi
masing-masing antara Rp 936 per kg – Rp 2400 per kg, Rp 514,29 per kg – Rp 1500,00 per kg, dan antara Rp 775,86 per kg – Rp 2812,50. Secara umum, nilai
intensitas energi rawai tetap, handline, dan jaring klitik lebih tinggi daripada nilai intensitas energi jaring insang hanyut JIH, jaring insang tetap JIT, dan payang.
Skala operasi usaha perikanan rawai tetap, handline dan jaring klitik lebih kecil daripada skala operasi jaring insang hanyut JIH, jaring insang tetap JIT, dan
payang.
4.3.2 Intensitas Tenaga Kerja Usaha Perikanan Tangkap