13
mempengaruhi kelimpahan ikan non target. Dalam kaitan dengan biaya operasi, nelayan hanya melihat biaya yang dikeluarkan sendiri, sementara peningkatan
biaya yang dikeluarkan nelayan lain karena pengurangan stok ikan diabaikan. Dengan demikian nelayan secara umum cenderung menempatkan terlalu banyak
modal usaha perikanan. Nelayan yang beroperasi pada suatu fishing ground yang produktif akan mendapatkan keuntungan. Hal ini menyebabkan nelayan lain akan
merugi dan menanggung biaya marginal karena kehabisan stok sumberdaya ikan. Konsep pengelolaan harus semaksimal mungkin menghindari implikasi negatif
tersebut, sehingga sumberdaya ikan tetap lestari dan kegiatan pemanfaatan dapat berkelanjutan.
2.3 Usaha Perikanan
2.3.1 Komponen Pendukung Usaha Perikanan
Menurut PP No. 15 tahun 1990, usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan ikan,
termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan untuk tujuan komersil. Usaha perikanan merupakan salah satu komponen penting
dalam pemanfaatan sumberdaya ikan secara komersial. Hal ini karena usaha perikanan menjadi penggerak utama kegiatan pemanfaatan, dimana pemanfaatan
tersebut akan menguntungkan atau tidak sangat tergantung pada kinerja usaha perikanan yang ada.
Menurut Monintja 2001 dan Hanafiah dan Saefuddin 1986, dalam operasionalnya, usaha perikanan membutuhkan dukungan dan berkaitan erat
dengan komponen lainnya, seperti sumberdaya manusia, sarana produksi, prasarana pelabuhan, dan pasar.
1 Sumberdaya manusia Sumberdaya manusia merupakan penggerak suatu usaha perikanan. Supaya
kinerja usaha perikanan baik, maka sumberdaya manusia harus berkualitas dan menguasai teknologi yang dibutuhkan dalam operasi usaha perikanan.
2 Sarana produksi Pada bidang perikanan tangkap, sarana produksi ini dapat mencakup alat
tangkap, pabrik es, kapal, instalasi air tawar dan listrik, pusat pendidikan dan
14
pelatihan tenaga kerja. Sarana produksi penting karena pelaksanaan operasi usaha perikanan sangat tergantung pada kesiapan sarana produksi ini.
3 Prasarana pelabuhan Pelabuhan perikanan merupakan tempat yang terdiri dari daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan
sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh danatau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan
penunjang perikanan. Prasarana pelabuhan ini sangat dibutuhkan karena menjadi penghubung kegiatan operasi usaha perikanan dengan pasar dan
konsumen. 4 Pasar
Pasar merupakan tempat dimana terjadi arus pergerakan barang-barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen. Pasar produk dari usaha perikanan
akan menentukan keberlanjutan usaha perikanan. Perlu disadari, bahwa operasional usaha perikanan perlu diarahkan
sehingga dapat menjaga kelestraian sumberdaya ikan, mengatur pemanfaatan, dan mengantisipasi perilaku nelayan sehingga sejalan dengan kebijakan yang
diterapkan. Menurut Fachruddin 2004, operasional usaha perikanan merupakan upaya yang dinamis, yaitu sesuai permintaan dengan konsumen yang senantiasa
terus berkembang. Dalam kaitan ini, maka kontribusi setiap komponen pendukung menjadi semakin penting guna mengantispasi perubahan-perubahan dalam hal
ekonomi, teknologi, dan lingkungan, termasuk penggunaan cara-cara tradisional dalam penanganan sumberdaya perikanan.
Sebagai implikasi dari perkembangan kebutuhan konsumen, maka menurut Fauzi 2004 penyesuaian atau perubahan dapat terjadi pada tujuan,
strategi dan operasional usaha perikanan. Semakin efisien alat penangkapan berarti semakin banyak ikan yang dapat ditangkap per satuan waktu; juga dengan
adanya kemampuan sarana penyimpan seperti freezer, maka lebih banyak ikan yang dapat disimpan. Hal ini dilakukan dalam rangka memberi pelayanan kepada
konsumen yang dari waktu ke waktu jenis kebutuhan terus meningkat dan berubah termasuk untuk produk perikanan.
15
2.3.2 Kinerja Usaha Perikanan