Kesimpulan Economic Analysis of Sustainable Management of Fisheries Effort in Indramayu Regency

92 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan dalam penelitian, maka dapat disimpulkan : 1. Sumberdaya ikan yang menjadi potensial dan menjadi hasil tangkapan utama nelayan di Kabupaten Indramayu terdiri dari ikan manyung, tenggiri, peperek, kembung, dan tongkol. Kapasitas stock lestari MSY sumberdaya ikan manyung, tenggiri, peperek, kembung, dan tongkol di perairan Kabupaten Indramayu berturut-turut adalah 1291,37 ton per tahun, 1120,70 ton per tahun, 4227,93 ton per tahun, 1135,76 ton per tahun ,dan 5343,58 ton per tahun. Sedangkan potensi ekonomi lestari MEY sumberdaya ikan manyung, tenggiri, peperek, kembung, dan tongkol di perairan Kabupaten Indramayu berturut-turut adalah 16.471.401.174 per tahun, Rp 31.745.619.591 per tahun, Rp 54.907.433.923 per tahun, Rp 9.911.840.550 per tahun, dan Rp 42.547.409.047 per tahun. Dari kelima jenis hasil tangkapan utama nelayan tersebut, tingkat pemanfaatan ikan tenggiri 122,72 dan ikan kembung 139,64 sudah melebihi potensi lestari yang ada. Sedangkan tingkat pemanfaatan ikan manyung, peperek, dan tongkol masing-masing mencapai 70,32 , 66,39 , dan 48,01 . 2. Usaha perikanan jaring insang hanyut JIH, jaring insang tetap JIT, payang, rawai tetap, handline, dan jaring klitik dapat diusahakan secara berkelanjutan di Kabupaten Indramayu. Rente ekonomi usaha perikanan JIH, JIT, payang, rawai tetap, handline, dan JK berturut-turut Rp1.029.134.326, Rp 579.915.247, Rp 992.640.822, Rp 263.338.992, Rp 56.725.341, dan Rp 76.184.501. Sedangkan tingkat pengembalian return of return JIH, JIT, payang, rawai tetap, handline, dan JK berturut-turut adalah 42,01 , 31,35 , 56,72 , 58,52 , 66,74 , dan 43,53 . Pola hubungan variabel intensitas energi Ei, intensitas tenaga kerja Li, intensitas produksi Pi, dan intensitas biaya Ci dalam mendukung produksi ikan oleh a jaring insang hanyut JIH dirumuskan dengan 93 YJIH = 16812,565-2,095EiJIH-1,210LiJIH+0,016PiJIH-0,554CiJIH, b jaring insang tetap JIT dirumuskan dengan YJIT = 10226,986- 3,265EiJIT+0,270LiJIT-0,022PiJIH-0,438CiJIT, c payang Py dirumuskan dengan YPy = 15191,641-0,724EiPy+0,199LiPy-0,113PiPy- 0,619CiPy, d rawai tetap RT dirumuskan dengan YRT = 1127,835- 0,154EiRT+0,016LiRT+0,011PiRT-0,045CiRT, e handline HL dirumuskan dengan YHL = 100,447-0,020EiHL-0,008LiHL+0,002CiHL, dan f jaring klitik JK dirumuskan dengan YJK = 185,663-0,013EiJK- 0,007LiJK-0,002CiJK. 3. Strategi pengembangan ekonomi berkelanjutan berbasis usaha perikanan di Kabupaten Indramayu dari prioritas paling penting ke kurang penting adalah perbaikan manajemen usaha perikanan RK = 0,255 pada II = 0,05, pembinaan sumberdaya manusia perikanan RK = 0,230 pada II = 0,05, pengembangan kerjasama pemodalan RK = 0,193 pada II = 0,05, pengembangan usaha perikanan skala kecil RK = 0,186 pada II = 0,05, dan pengembangan usaha pendukung perikanan RK = 0,136 pada II = 0,05. Sebagai strategi prioritas pertama terpilih, perbaikan manajemen usaha perikanan stabil terhadap perubahan apapun terkait aspek sumberdaya dan lingkungan dan teknis operasi penangkapan. Namun sensitif terhadap perubahanperhatian yang berlebihan terkait aspek ekonomi dan sosial. Perhatian berlebih tersebut dapat berupa pengelolaan usaha hanya difokuskan pada pencapaian keuntungan tinggi, semua kebutuhan terutama kebutuhan tersier keluarga ingin dipenuhi, dan lainnya.

6.2 Saran